PELABUHAN HATI

Pergi

#happy reading :D

* * * *

Prilly duduk di belakang pintu apartment ali, pikirannya mengingat kembali pembicaraannya dengan ali pagi itu,

*flashback on*

Ali menarik nafas panjang"aku sudah menjelaskan semuanya padamu"ucapnya lirih,

"Aku mengerti li, semua itu karena trauma mu di masa lalu, jika aku sepertimu aku juga akan merasakan hal yg sama seperti dirimu, atas nama ayahku, aku minta maaf li, mungkin kata maaf saja tidak akan cukup tapi mengertilah, ayahku tidak seperti yg kau kira"ucap prilly menenangkan ali,

"Maksudmu?"

"Saat di pemakaman ayh, ibu pernah menceritakan semua ini padaku. Bukan maksudku untuk membelanya karena dia ayhku tapi ada beberapa hal yg harus kau tahu, ayahku setiap hari selama 18 tahun dihantui rasa bersalah, saat ayhku tahu perusahaan yg di bangunnya dengan susah payah dihancurkan oleh ank dari masa lalunya, ia sangat terpukul dan frustasi hingga akhirnya ayhku bunuh diri.

Dahulu ayhku dan ibumu adalah sepasang kekasih, tapi cinta mereka harus terpisah karena ibumu di jodohkan dengan ayhmu, itu membuat ayhku sakit hati, terlebih lagi saat kedua orang tua ibumu mengatakan ayhku hanyalah org susah yg tak berguna,saat itu ayhku memang org susah dan karena kegigihannya ia bisa membangun sebuah perusahaan yg lumayan besar di kota ini, delapan tahun kemudian perusahaan yg di pimpin ayhmu mengalami kebangkrutan, dengan menggunakan nama orang lain ayhku memberi hutangan kepada ayhmu, sehingga ayhmu mempunyai hutang yg cukup besar pada ayhku, awlnya ayhku datang kerumahmu hanya untuk menagih dan menakut-nakuti org tua mu, semua kejadian itu di luar dugaannya, apa 18 tahun adalah waktu yg sangat singkat untuk ayhku yg selalu di hantui rasa bersalahnya? "ucap prilly menjelaskan.

Tetapi saat itu setelah ali mendengar penjelasan prilly laki2 itu langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan prilly.

*flashback off*

"Tuhan inikah caramu menunjukkan betapa besar rasa sayangmu padaku, dengan memberiku begitu banyak ujian dan cobaan, jujur aku sangat lelah, tapi bila dengan cara ini kau mengangkat derajatku, berikanlah aku kesabaran yg tiada batas hingga aku bisa tetap tegar dan ikhlas dengan takdir yg kau tuliskan untukku"batinnya.

Seketika air matanya menetes mengingat ayh dan ibunyanya. Ntah bagaimana ia harus mengungkapkan perasaannya, sudah terlalu jauh ia melangkah, melanggar kesepakatannya dgn lelaki itu, tapi di satu sisi bagaimana dengan dirinya, dirinya yg telah memberikan segalanya untuk lelaki itu, saat memikirkan perasaannya itu, Ia sadar saat ia menyerahkan dirinya pada lelaki itu, ia harus siap dengan segala resikonya termasuk saat lelaki itu tidak lagi menginginkannya bahkan mencampakkannya, apalagi sekarang ia sudah tau tujuan ali hanyalah untuk balas dendam, tapi bagaimana dengan hatinya yg sudah terisi oleh laki2 itu.

Rasa sakit membuat hatinya terluka dalam setiap kali ia memikirkan lelaki itu. Bagaimana ia bisa bertahan dengan lelaki yang sudah menghancurkan hatinya,jiwa raganya bahkan hidupnya, tapi kesalahan bukan sepenuhnya ada dengan lelaki itu, tetapi kesalahan ayhnya dahulu dan juga dirinya yg telah memakai perasaan dalam hal ini.

Selama ia tinggal bersama ali di apartment mewah ini hatinya tak pernah bisa dimengerti, terkadang ia merasa hangat jika lelaki itu memperlakukuannya dgn lembut dan memeluknya posesif saat mereka tidur bersama sepanjang malam hingga pagi menjelang, mengabiskan malam dengan kegiatan rutin mereka di atas ranjang, walaupun lelaki itu bercinta dgn cara yg berbeda tetapi kemudian hatinya terasa sakit bila mengingat ia hanyalah dijadikan objek balas dendam untuk membalas sakit hati laki2 itu terhadap kesalahan ayhnya di masa lalu.

Ia mengingat semua keadian yg pernah ia alami selama tinggal bersama, setelah lama berfikir,

"Sebaiknya aku pergi, aku merasa takut, takut terlalu jauh mencintaimu ali, takut perasaan ku tak terbalaskan, aku mencintaimu ali tapi mengapa kau tega membohongiku? Kau mengatur segalanya dengan sangat hebat sampai2 aku tidak bisa berfikir semua ini rencanamu"batinnya