Chapter #8 (Kecurigaan)

4.2K 576 22
                                    

Usai Liburan Natal

Fakta bahwa Tom Riddle jadian dengan Celene Delacroix akhirnya menyebar dan menarik perhatian orang banyakㅡ sebagian besar adalah cewek.

Namun yang lebih mengherankan adalah, seorang Tom Riddle yang khas akan kesendiriannya dan keseriusannya terhadap ilmu sihirㅡ mendadak memiliki seorang kekasih.

Riddle yang kesepian, Riddle yang sendirian, Riddle yang ambisius, Riddle yang begitu berambisi dengan sihir hitam dan kemampuannya.

Desas-desus mengatakan begitu. Namun, tak ada yang tahu karena kerap kali terjadi kejadian misterius di sekolah dan orang-orang terdekat Riddle mampu menyembunyikannya dengan sempurnaㅡ barangkali.

Dia bahkan terlihat lebih punya pengikut dibanding temanㅡ hampir orang-orang yangㅡ tidak hanya yang lebih muda darinya, menghormatinya seperti pemimpin.

Dan dia jelas-jelas punya komunitasnya sendiri. Dumbledore satu-satunya orang yang mengerti keinginan dan ambisi yang dimiliki Riddle, dan mengerti maksud Riddle belajar sihir, bahkan sejak pertama kali Riddle menginjakkan kakinya di Hogwarts.

Terkadang reaksinya terhadap benda-benda berkilat, hebat, dan penuh sihir hitam, menyiratkan segala ambisi yang berkobar di mata hitamnya.

Dan Celene hampir tidak tahu semuanya. Dia tidak tahu, karena dia hampir tidak pernah bicara dengan Riddle sebelumnya.

Kalau dihitung, liburan natal sudah berlalu, dan mereka jadian tepat pada saat pesta dansa natal. Tapi begitu semester baru dimulai, gosip ini menjadi sedikit panas di kalangan para cewek, terutama cewek Slytherin.

"Heran, yang jadian di pesta dansa kan banyak banget." Cemooh Birdy, ketika dia duduk di ruang rekreasi. "Kenapa yang jadi bahan obrolan di sekolah cuma kau dan si Riddle?"

Birdy melirik sinis ke arah pasangan yang sedang bercumbu di dekat salah satu meja di ruang rekreasiㅡ Eric dan Rosemary.

"Heran juga sama yang nempel terus ke mana-mana seperti sepasang belut."

"Karena kalau anak satu asrama yang jadian, itu sudah biasa, kan?" Vince menimpali, masih membaca Daily Prophet.

Celene membelai lembut lengan Birdy, mencoba menghibur Birdy yang masih nampak kesal.

"Benar. Dan Celene jadian dengan Tom Riddle? Wah, Slytherin dengan Gryffindor. Jadi kayak apa, ya?"

"Si Sluggy Slughorn bisa saja makin senang sama Celeneㅡ kau tahuㅡ dia senang Tom dapat pacar."

Semua orang tahu Gryffindor dan Slytherin pada dasarnya selalu saling menyimpan rasa benci satu sama lain.

Celene menyeletuk, "Oh, berisik deh!" Namun tak bisa untuk tidak tersenyum menanggapinya.

Dan memang berkat dia jadian dengan Tom Riddle, Slughorn kelihatannya ikut-ikutan senang dan sering mengundang Celene untuk makan malam bersama di kantornya.

Kendati ada hal lain yang membuat Slughorn semakin tertarik dengan Celene, yaitu nilai Ramuan yang selalu meningkat.

Besok Slughorn akan mengadakan ujian membuat ramuan Tegukan Hidup-Bagai Mati. Dan barangkali yang berhasilㅡ karena ramuan tersebut kelihatannya sangat rumit, akan dihadiahi sebotol kecil Felix Felicisㅡ kau tahuㅡ ramuan keberuntungan.

Tidak banyak murid yang lulus ujian OWL ramuan, baik Birdy maupun Vince, mereka tidak mengikuti kelas ramuan sekarang.

Sehingga Celene sedang berdiri sendiri, berusaha memotong kacang Sophoporus kisut dengan pisau peraknyaㅡ yang ternyata sulit sekali.

Celene menyerah, ramuannya masih berwarna ungu tua, sedangkan menurut buku seharusnya sudah berubah menjadi ungu muda sekarang.

Seluruh anak di kelas tampak sama kesalnya, sehingga saking kesalnya, Celene menggeprek kacang tersebut dengan pisau peraknya.

Dan.. ia tercengangㅡ kacangnya mengeluarkan banyak cairan, membuatnya kagum, kacang kisut begitu bisa mengeluarkan cairan sebanyak ini?

Kejengkelannya sirna saat itu juga, ia diam-diam memasukkan cairan tersebut tanpa menoleh ke arah teman-temannya yang lain. Dan ramuannya langsung berubah warna menjadi ungu muda.

Berangsur-angsur ramuannya lancar dan benar-benar menjadi seperti yang di-instruksikan oleh buku. Dan berakhir dengan sebotol Felix Felicis di genggamannya karena yang lain tidak begitu berhasil.

Namun harinya tidak semulus itu, ia kena detensi di salah satu pelajaran tadi, dan harus membereskan kekacauan di perpustakaan. Mau tak mau ia pulang ke menara Gryffindor pada jam-jam dilarang keluar kamar.

Dan, yang ia heran ia bertemu Riddle, yang ia tahu ini bukan jadwal berpatrolinya.

"Tom? Apa yang kau..?" Ia mengernyit memandang Tom.

Tom hanya menatap hampa ke arah Celene. Seraya mendekat kemudian memeluk Celene dan membenamkan wajahnya di pundak Celene.

"Tom.. apa yang kauㅡ"

"Sst.."

Celene hanya terdiam, kemudian tangannya terulur untuk menyentuh kepala Riddle dan membelainya.

Setelah itu, Riddle tak menjelaskan apa-apa dan mereka kembali ke kamar masing-masing.

Namun, esoknya tersebar kabar bahwa Myrtle Warren ditemukan meninggal di toilet perempuan di lantai dua.

*
*

Read the Next Chapter ~>

#1 A Girl Who Changed The Destiny (Harry Potter: Tom Riddle Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang