Chapter #11 (Kamar Rahasia : 2)

3.3K 524 16
                                    

Hubungan Tom Riddle dan Celene tampak renggang semenjak keduanya saling adu mulut di lantai dua.

Namun Riddle kelihatannya semakin dekat dengan Lestrange dan Avery dibanding dengan Celene. Yah, mereka sesama anggita Klub Slug tentunya.

Kendati Celene sering menjumpai sosok Riddle membaca buku di perpustakaan, alih-alih menyapa malah lebih memilih untuk membuang muka.

"Cel, kau butuh bantuan?"

Celene menoleh ketika memilah-milah antara buku-buku yang satu dan yang lain, mendapati sosok Freddie McLean berdiri di hadapannya.

"Oh, kau. Tak apa, aku bisa melakukannya sendiri."

Celene kembali berkutat dengan setumpuk buku di hadapannyaㅡ setumpuk buku Sejarah tentang Dunia Sihir untuk tugas esai Profesor. Binns.

Fred menyeringai dan duduk di depan Celene. "Kau yakin? Kudengar, hubunganmu dengan Riddle memburuk?"

Celene menaikkan alisnya memandang sebal ke arah McLean seakan-akan kehadiran lelaki berambut cokelat gelap itu tak diharapkan sama sekali. Walaupun pada akhirnya ia kembali memilah buku-bukunya.

Kemudian sebisa mungkin berkata dalam suara rendah, takut-takut Madam Pince mendengar.

"Kalau iya?"

McLean jelas tersenyum puas dan ikut berkata dalam bisikan, "Kalau begitu, aku masih punya kesempatan, kan?"

Celene sudah hampir selesai ketika dia mendengar kata-kata menyebalkan tersebut keluar dari bibir McLean.

Jujur saja, Celene sedang sangat tidak ingin memikirkan hal-hal tersebut, apalagi yang berurusan dengan kerenggangan hubungan dia dan Riddle.

"Terserah kau saja, McLean."

Celene pergi meninggalkan perpustakaan.

** skip time **

"Kau yakin tak ada masalah serius di antara kau-dan-Riddle, kan? Atau cewek lain?"

Birdy bertanya, mencoba menanggapi setelah Celene bercerita apa yang terjadi di antara Celene dan Riddle, kemudian bagaimana McLean yang masih berusaha mendekatinya.

"Saranku, kalian baikan saja. Freddie terlalu senang bermain dengan perempuan." Vince menimpali, mengunyah apel hijaunya.

"Hai sobat, bagaimana kalau mulai sekarang aku bermain denganmu saja?"

Freddie McLean tiba-tiba datang dan duduk, menyeruak di antara mereka bertiga di ruang rekreasi.

"Aku lebih suka puding susu, Freddie. Tapi terima kasih sudah menawari."

Celene dan Birdy tertawa.

Namun lelucon antara Fred dan Vince tidak bertahan lama karena mereka semua langsung mendengar bahwa Hagrid, dikeluarkan dari sekolah karena tertangkap basah membuka Kamar Rahasia.

Semua murid hampir protes, termasuk Celene. "Tak mungkin, kan. Hagrid orang yang baik, dia hanya punya obsesi aneh terhadap satwa gaib!"

Celene terus-terusan berkata jengkel, karena dia kenal Rubeus Hagrid. Hampir seluruh orang tua murid juga tidak setuju dengan keputusan ini.

Sampai ia mendengar, bahwa Tom Riddle yang mengaku menangkap basah Hagrid.

Celene sangat ingin menegur Riddle. Namun rasanya sulit sekaliㅡ bahkan untuk membuka mulut ketika berada di dekat lelaki yang sebenarnya sangat ia rindukan itu.

"Aku tak bisa.." Celene berbisik pelan dalam isakan kecilnya, memastikan hanya dia yang bisa mendengarnya.

"Kenapa dia begitu bodoh, apa yang sebenarnya dia lakukan? Berkeliling sendirian di malam hari seperti itu, apa sih yang dia pikirkan!" Celene memandang dirinya di depan cermin di toilet perempuan.

Seluruh perasaannya campur aduk. Antara kesal karena Riddle tak pernah lagi mencoba menghubunginya, kendati mereka sering tidak sengaja bertukan pandang. Dan terasa sangat berat dan sesak, seperti ada rantai mengikat jantungnya, membuat sesak karena ia sama sekali tidak bisa mengungkapkannya.

Pipinya basah, menjadi keperakan terkena sinar lampu di atasnya. Namun Celene mengusap pipinya, menyeka semua air mata yang tersisa dan keluar dari toilet.

Namun Freddie sudah berdiri di depan pintu toilet. Celene hampir membentur Freddie, namun sadar akan kehadiran lelaki tersebut dan dia menarik Celene ke dalam pelukannya.

"Tak apa, Cel. Aku.. tak akan menyakitimu." Freddie tersenyum lemah sementara jantungnya berdebar lebih cepat, ia bahkan berpikir Celene bisa merasakannya.

Namun di sisi lain, ia merasa senang bisa memeluk gadis itu saat Tom Riddle sendiri tidak bisa melakukannya.

*
*
Read the Next Chapter ~>

#1 A Girl Who Changed The Destiny (Harry Potter: Tom Riddle Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang