#1 First Meeting

754 53 6
                                    

"Dokter Byun, aku ingin boneka." Ujar seorang gadis berkucir dua.

"Benarkah? Kau ingin boneka?" Tanya seseorang yang tadi dipanggil 'Dokter Byun' itu.

"Iya! Aku ingin sepuluh!" Jawab gadis itu sambil menunjukan wajah ceria nya.

Baekhyun -atau Dokter Byun- tertawa melihatnya. "Aku akan membelikanmu sepuluh boneka, tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya? Apa itu susah?"

Baekhyun memasang ekspresi berpikir nya -yang membuat semua perawat disana berteriak dalam hati karena keimutan seorang Dokter Byun.- "Kau harus mau mengikuti semua terapi ya?"

Gadis itu tampak berpikir. "Baiklah. Asalkan Dokter Byun memberikanku sepuluh boneka!"

"Jika kau melakukannya aku akan membelikanmu dua puluh." Ujar Baekhyun sambil mengusap kepala Minra -gadis berkucir dua.-

Mata Minra berbinar. "Benarkah? Dokter Byun mau memberikanku dua puluh?"

Baekhyun mengangguk, Minra langsung memeluk Baekhyun senang. "Terimakasih Dokter Byun! Aku berjanji aku akan mengikuti terapi!"

"Baiklah, pemeriksaan selesai. Keadaanmu bertambah baik Minra-ah. Persiapkan dirimu untuk terapi ya. Aku pergi dulu. Annyeong Minra-ya!" Baekhyun melambaikan tangannya sambil tersenyum, ia pun mendapat balasan serupa dari Minra.

Baekhyun berjalan menuju ruangannya, tiba-tiba seseorang merangkul bahunya. "Selesai memeriksa pasien mu Dokter Byun?"

Baekhyun tertawa kecil. "Iya, aku telah menyelesaikannya Dokter Kim."

"Baiklah, ayo kita ke cafetaria. Aku ingin minum kopi, berdua denganmu."

"Sejak kapan kau berubah menjadi seperti ini Junmyeon-sshi?"

"Sejak kapan ya? Mungkin sejak kau masuk ke dalam kehidupanku Baekhyun-ah."

Baekhyun memukul kecil bahu Junmyeon. "Berhentilah mengeluarkan kalimat cheesy seperti itu Junmyeon. Itu menjijikan."

Junmyeon meraih tangan Baekhyun lalu menggenggamnya. "Tapi itu fakta. Hidupku berubah ketika kau hadir." Ujarnya sambil tersenyum hangat.

Baekhyun merasakan pipinya memanas. Ia memalingkan wajahnya kearah lain. "Berhentilah menggodaku, Junmyeon."

Akhirnya mereka sampai di Cafetaria. Setelah mengambil tempat duduk, mereka memesan minuman yang mereka sukai.

"Siapa pasien yang terakhir kau periksa, Baekhyun-ah?" Tanya Junmyeon.

"Cho Minra. Dia gadis yang cantik." Jawab Baekhyun sambil tersenyum kecil.

"Apakah dia membaik?"

"Ya, sangat membaik. Aku harap dia dapat mengikuti terapi dengan baik."

"Kau sangat menyayangi Minra ya."

"Tentu saja! Dia adalah pasien ku. Umurnya saja baru 17 tahun. Seumuran adikku. Harusnya dia sekarang sudah masuk SMA, berkumpul bersama teman-temannya, pergi ke karaoke bersama, berlibur ke pantai bersama. Pasti dia akan menjadi gadis yang cantik." Ujar Baekhyun sambil menerawang keluar jendela cafetaria, memperhatikan rintik-rintik hujan yang perlahan turun.

Junmyeon tersenyum lalu mengusap tangan Baekhyun lembut. "Semangatlah. Jika kau ingin dia sembuh, kau harus percaya bahwa kau bisa menyembuhkannya."

Ini yang Baekhyun suka dari Junmyeon, pria itu dapat menghibur Baekhyun dengan berbagai motivasi nya.

Baekhyun tersenyum lalu mengangguk. "Aku pasti percaya. Terimakasih, Junmyeon-ah."

Junmyeon membalas senyuman Baekhyun, tiba-tiba dering ponselnya menyala. Junmyeon meminta Baekhyun menunggu sebentar karena ia harus menerima telpon dari Ayahnya.

It's Okay; ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang