Bagian 6

17.6K 698 5
                                    

[Attention: Untuk para readers yang baca tulisanku, tolong yah jadi Readers yang baik. Cerita ini aku ikutin di #wattys2016 , jadi kalau kalian suka, aku akan seneng kalau kalian Vomment sama Vote lewat Twitter. Thanks]


Eric terlihat sibuk menata dirinya. Setelan jas dari brand Louis Vuitton sangat pas untuk dirinya dan aku yakin semua wanita yang melihatnya pasti hanya bisa menelan ludah. Apalagi brandnya yang terbilang "Wow" dan cukup menguras kantong.
Setelah merasa dirinya sudah rapi, Eric langsung pergi menuju mobilnya untuk pergi ke kantor miliknya, Norton I.C Group.

Tak butuh waktu lama karena hanya memakan sekitar dua puluh menit dari hotelnya menuju kantornya.

Langkah kakinya yang jenjang membuat semua staf karyawan yang berada dibelakangnya harus mengejarnya dengan cepat. Ternyata tidak hanya pada Kyle, sikapnya yang arogan, dingin dan disiplin sudah menjadi ciri khas seeorang CEO muda di Norton I.C Group. Sebuah perusahaan yang mempunyai pengaruh terbesar di Eropa, Asia dan Amerika.

Setelah sampai diruangannya Eric langsung duduk di kursi kebesarannya. Matanya meneliti setiap laporan yang dibawakan oleh sekretarisnya yang sangat seksi dan tak jarang selalu mencari perhatian bos besarnya itu.

"Good. Aku ingin laporan minggu ini ada dimejaku lima belas menit dari sekarang. Dan apa jadwalku sekarang?".

"Yes Sir. Jadwal anda saat ini Meeting bersama CEO dari Dream Light Group dua jam lagi dan setelah itu belum ada lagi."

"Baiklah. Kau bisa menyiapkan laporannya sekarang dan kau bisa keluar dari ruanganku."

"Yes Sir."

Sekretaris seksi itupun langsung keluar menuju tempatnya bekerja.
Sekarang hanya Eric yang sendirian diruangan itu.
Dirinya masih saja memikirkan apa yang direncanakan Mommynya dan bayangan Kyle pun juga ikut muncul dipikirannya.

"Drrt... Drrt..."

Eric langsung mengambil ponselnya. Dilihat nama pemanggilnya.

"Kyle?". Gumamnya lirih melihat nama dilayar ponselnya.

"Halo. Ada apa?". Tanya Eric ketus.

. . . .

"Aku memang tidak ada dihotel. Sekarang aku sedang dikantor."

. . . .

"Memangnya ada apa kau mencariku?".

. . . .

"Membunuhku? Apa maksudmu?".

. . . .
Eric menahan tawanya mendengar ocehan Kyle diseberang sana.

"Oke Sweety. Aku menunggu untuk kau bunuh. Datang saja ke Norton I.C Group. Kau tahu tempat itu kan?".

. . . .

"Hahaha. Baiklah terserah apa maumu sweety. Aku menunggumu."

Eric pun kembali meletakkan ponselnya.
Dirinya masih saja tertawa mendengar perkataan Kyle tadi ditelepon.

"Jadi dia tidak sadar aku memberinya kissmark sebanyak itu? Stupid girl." Ujarnya lirih masih membayangkan kejadian beberapa detik yang lalu.

Lamunannya buyar setelah mendengar suara ketukan dan seseorang yang masuk kedalam ruangannya dengan membawa laporan ditangannya.

"Ini Sir laporan yang anda minta."

"Taruh saja. Nanti aku akan mengeceknya. Kau bisa keluar sekarang." Tukas Eric tanpa melihat kearah sekretarisnya.

"Yes Sir."

"Drrt.... Drrt...."

"Iya. Ada apa lagi sweety?" Goda Eric pada pemilik suara.

My Liar Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang