Bagian 16

13.1K 585 1
                                    

[Attention: Untuk para readers yang baca tulisanku, tolong yah jadi Readers yang baik. Cerita ini aku ikutin di #wattys2016 , jadi kalau kalian suka, aku akan seneng kalau kalian Vomment sama Vote lewat Twitter. Thanks]



Kyle POV

"Kita kan bisa makan di pestanya Emily, Eric. Ini juga sudah hampir jam delapan. Aku tidak mau telat." Ujarku pada Eric dan Eric menarik nafas panjang.

Hening. Tak ada jawaban. Apa Eric marah padaku?
Akupun ikut tak bergeming. Aku tidak ingin mengatakan kalau aku tidak suka untuk yang kedua kalinya.
Aku rasa IQ Eric membantunya untuk menyimpan setiap kata yang aku ucapkan padanya.

"Kau pilih gaun yang kau suka." Kata Eric dan nadanya sedingin es.

"Bukankah kita sudah membeli pakaian Eric? Untuk apa kita membelinya lagi?".

Tak ada lagi jawaban. Dia justru menghindariku dan pergi kesisi yang lain.
Ada apa dengannya.
Tuhan, sikap dinginnya itu muncul kembali. Aku tidak suka kalau keadaannya seperti ini.

Setelah semua ritual persiapan aku dan Eric selesai, kamipun langsung pergi menuju Gracia Hotels.
Sepanjang jalan tak ada kata yang keluar dari mulutnya.
Bahkan setiap kali aku bertanya tak ada jawaban darinya.
Cukup. Sampai disini saja. Kalau dia ikut ke pernikahan Emily dengan sikap seperti itu justru sangat menggangguku.
Emily dan Bianca pasti akan curiga kalau ini hanya sandiwara.

"Stop". Sentakku pada Eric sehingga membuatnya menekan rem mendadak.

"Lebih baik aku pergi sendiri saja dan kau temui seseorang yang meneleponmu tadi. Daripada kau ikut denganku tapi sikapmu seperti itu, mengacuhkan aku. Aku tidak suka." Ujarku padanya tanpa melihat kearahnya.
Dan sepertinya dia pun tidak melihatku.

Eric. Aku sangat membencimu.

Kubuka pintu mobil dan kulepaskan sabuk pengaman. Saat aku ingin keluar, kedua tangan kekar Eric memeluk pinggangku dan menyandarkan kepalanya dipunggungku.
Aku hanya membuang nafas kasar dan membalikkan tubuhku menghadap padanya.
Aku melihat kesedihan diraut wajahnya.
Ada apa dengannya?
Dia kembali memelukku.

"Tunggu sampai lima menit, Kyle. Hanya lima menit biarkan aku memelukmu." Ujar Eric.

Aku tidak tahu alasan kesedihannya, tapi ini sangat jelas bukan karena ulahku. Lalu karena apa?

"Eric, ada apa denganmu?" Bisikku padanya.

"Drrt... Drrt..."

Ponselku bergetar dan kulihat nama pemanggil tersebut.

"Edward". Umpatku dalam hati.

Aku tidak bisa menerima teleponnya dalam situasi seperti ini. Aku tidak ingin menambah kekesalan Eric.

Tiba-tiba Eric melepaskan pelukannya dan menutupkan pintu mobilku.
Dipasangkannya sabuk pengamanku.
Dan dirinya kembali melajukan mobilnya.

Setelah lima menit dari tempat kejadian tadi akhirnya kami sampai di Gracia Hotels.
Eric langsung turun dan membukakan pintu mobilku.
Sepanjang jalan menuju ruangan acara pernikahan Emily, Eric memegang pinggangku.

"Kyle..." Terdengar suara Bianca memanggilku ketika aku dan Eric sudah masuk keruangan.
Akupun langsung berlari kecil menuju Bianca dan langsung memeluknya. Eric berjalan mengikutiku dibelakang.

"Kyle... aku rindu padamu." Ujar Bianca.

"Aku juga sangat merindukanmu."

"Kau terlambat, baby."

"Sorry. Emily dimana?"

"Ayo, kuantarkan kau ke Emily."

Bianca langsung menarikku.
Astaga! Eric. Aku mengabaikannya.
Aku menghentikan langkahku dan menahan Bianca.

My Liar Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang