Bagian 17

13.8K 598 6
                                    


[Attention: Untuk para readers yang baca tulisanku, tolong yah jadi Readers yang baik. Cerita ini aku ikutin di #wattys2016 , jadi kalau kalian suka, aku akan seneng kalau kalian Vomment sama Vote lewat Twitter. Thanks]



Eric POV

Hari ini sangat memilukan, lihat saja lingkaran hitam dimataku. Shit! Ini semua karena semalam aku tidak bisa tidur hanya karena tidur sendirian.
Memang sangat susah menghilangkan kebiasaan burukku.
Entah sejak pergi dari rumah selalu turun hujan dan banyak petir.
Mau tidak mau aku harus tidur dengan wanita One night stand diusia masih dibilang dibawah umur. Setelah musim hujan reda aku kembali tidur biasa namun tetap tidak bisa sampai sekarang.
Tidur memeluk seorang wanita memberi rasa nyaman tersendiri untukku, apalagi ketika tidur bersama Kyle, sungguh kalau perjanjian konyol itu tidak ada mungkin aku lelaki paling bahagia didunia ini.
Kulangkahkan kakiku menuju bathtub.
Kututup mataku merasakan hangatnya air yang menyentuh kulitku.

Dugh dugh dugh..

Terdengar seseorang mengetuk pintu dan membuat ketenanganku lenyap begitu saja.

"Eric, apa kau sudah bangun? Ini hampir jam delapan". Terdengar suara Kyle dibalik pintu yang tentunya tidak kukunci.

"Iya, masuklah". Jawabku masih dalam kamar mandi karena ritualku belum selesai.

Aku mendengarnya membuka pintu dan sepertinya berjalan kearah kamar mandiku.

" Aku mau keluar untuk mencari pekerjaan, makanan sudah siap dimeja. Mungkin aku akan pulang malam, nanti makan malam kau makan diluar saja." Ujarnya kembali dan suaranya agak keras karena sekarang berada dibalik pintu kamar mandiku.

"Kau pergi dengan siapa?".

"Edward." Jawabnya singkat.

Apa? Edward? Kenapa dia harus pergi dengan bocah ingusan itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung keluar dari bathtub dan membuka pintu.
Kulihat Kyle masih berdiri didepan pintu.
Kutarik dirinya masuk kedalam kamar mandi dan kudorong sampai menempel tembok.
Dirinya hanya menganga melihat tingkah konyolku. Apa aku konyol? Menurutnya mungkin. Aku bahkan tidak peduli berdiri didepannya memegang kedua pundaknya tanpa sehelai kain yang menutupi tubuhku.

"Eric, kau... telanjang...Aaaaaa. Lepaskan aku." Pekik Kyle dan langsung menutup kedua matanya.

Astaga?! Rasanya aku ingin ketawa melihat tingkahnya. Apa dia belum pernah melihat lelaki telanjang didepannya? Kalau begitu, berarti Kyle belum pernah melakukan sex? God. Aku mendapat wanita yang masih virgin?.
Tubuh Kyle mencoba melepaskan peganganku pada pundaknya.
Mungkin dia berpikir kalau aku akan melakukan sex dengannya dikamar mandi.
Tentu saja tidak sweety. Aku tidak ingin mengambil virgin kamu dikamar mandi seperti ini, bahkan aku belum selesai mandi.

Kucium bibirnya sekilas sehingga membuatnya berhenti melawanku.
Kudekatkan diriku padanya.

"Kalau kau melawan mungkin aku akan melakukannya denganmu sekarang disini." Godaku pada Kyle.

Meskipun wajahnya tertutup oleh kedua tangannya tapi masih terlihat sedikit kalau pipinya merona.
Kubuka wajahnya dengan mengambil tangannya dan lihat ekspresinya.
Pipinya sangat merona. Shit! Kau sangat manis kalau seperti itu Kyle.

Kutarik tubuhnya padaku dan kupegang tengkuknya dengan tangan kananku dan tangan kiriku menopang wajah manisnya.
Kucium pelan tanpa nafsu bibirnya.
Dan sekarang sedikit mudah aku melakukannya karena Kyle tidak melawanku gara-gara ancamanku tadi.
Kubawa dirinya masuk kedalam buthtub dengan pelan tanpa melepaskan ciumanku.
Sekarang Kyle berada dibawahku dan tentu saja bajunya sangat basah.

My Liar Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang