Bagian 22

12.5K 515 3
                                    


[Attention: Untuk para readers yang baca tulisanku, tolong yah jadi Readers yang baik. Cerita ini aku ikutin di #wattys2016 , jadi kalau kalian suka, aku akan seneng kalau kalian Vomment sama Vote lewat Twitter. Thanks]



Wyuuiihhh....

Hati-hati..takut ada Typo beterbangan yah Readers..

Kyle POV

"Father..lepaskan. Ini sakit."

Aku meringis kesakitan karena dia menarik rambutku dengan sangat kuat.
Aku tahu father pasti marah besar karena hampir satu minggu aku tidak ada diapartemenku.

"Aku akan melepaskanmu kalau kamu memberikanku uang $1000."

"Ah...ap..apa?! Father aku .. tidak punya.. aaa uang sebanyak itu."

"Baiklah kalau itu maumu. Dua hari lagi aku akan kembali dan aku ingin uang itu sudah kau siapkan."

Father melepaskan tangannya dari rambutku dan mendorongku hingga jatuh menabrak meja ruang tamu.

"Aaaa". Teriakku

Namun father mengabaikanku dan langsung pergi meninggalkanku.
Kulihat bayangannya sudah menghilang.
Aku mencoba melihat telapak tangan kiriku yang terkena pecahan vas bunga.

"Aaah". Aku mendesah kesakitan sembari mengambil pecahan beling kecil ditanganku.

Saat aku bangun tiba tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku dari luar.

"Kyle...". Teriak suara itu dari kejauhan.

"Kyle..kau baik-baik saja?".

Shakila langsung menghampiriku dan melihat luka ditanganku.

"Astaga,, Kyle. Tanganmu terluka. Dan keningmu!" Shakila terlihat sangat histeris melihatku.

Astaga! Bahkan ini bukan kejadian kali pertamanya. Ini sudah kesekian kali aku mendapatkan perlakuan kasar dari ayahku sendiri.

"Sudahlah sha, aku tidak apa apa".

Aku mencoba menenangkannya.

"Apa kamu bilang?! Kyle. Ini itu apa-apa bukan tidak apa-apa. Lihat lukamu."

Shakila mengambil kotak p3k yang berada didekat dapur.

"Ayo biar aku obati lukamu."

Aku dan Shakila duduk disofa. Tangan kiriku sedang dibersihkan olehnya.
Aku hanya meringis kesakitan saat lukaku tersentuh oleh benda sesuatu.

"Kenapa kamu tidak mencoba menelpon polisi saja, hah?". Tanya Shakila disela kegiatannya.

"Dia fatherku Sha. Aku tidak punya siapa-siapa selain dia." Jawabku dan sesekali meringis.

"Meskipun dia ayahmu tapi dia seperti bukan ayahmu, Kyle. Dia itu seperti binatang. Meminta uang seenaknya padamu hanya untuk berjudi dan minum-minuman. Astaga Kyle."

Shakila langsung memelukku.
Sepertinya dia menangis, karena aku bisa mendengar isak tangisnya.

"Aku tidak suka melihat sikapnya yang kasar padamu, Kyle." Ujarnya disela isak tangisnya.

Aku hanya ikut meneteskan air mata.
God, Shakila benar. Lalu apa yang harus aku lakukan?
Belum lagi dia meminta uang $1000, darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? Baru dua hari yang lalu aku kembali bekerja.

"Kyle, kalau kamu butuh bantuan bilang saja padaku". Katanya dan langsung menyeka air matanya.

Setelah Shakila selesai mengobati lukaku, kami saling berbincang-bincang dan sesekali bercanda.
Iya Shakila sangat beda dibanding dengan Cathe, Bianca dan Emily.
Dia selalu membantuku tapi kalau masalah uang yang tadi sebaiknya aku jangan meminta bantuannya, karena itu bukan jumlah yang sangat sedikit.

My Liar Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang