3. Beatrice Natalie

346 84 21
                                    

Hihihihi ada yang penasaran gak sama muka Darnest? Di chapter ke 5 author bakal tunjukin muka Darnest yang hensem. uw uw :* Makanya tetep baca Darkness Savage yawyaw!!


-----
"Tuan Darnest.. Bisakah kau antarkan proposal ini kepada Pak Kepala?" ucap Sarah, yaitu seorang pegawai tetap di Perusahaan Louise Group. "Baik.." kata Darnest dengan senyuman manisnya. 

Darnest pun berjalan dengan tegap. Postur tubuhnya benar benar tinggi, tegap, berotot.. ditambah lagi wajahnya yang manis. Tapi tak sengaja dia menabrak seorang wanita yang memakai blouse merah. 

"Ah maaf..." kata Darnest sambil mengambil propsalnya yang jatuh. Wajah wanita itu tampak marah. Apalagi dia sampai terjatuh. Tapi saat dilihatnya wajah manis Darnest.

"Astagaa... Memang Tuhan sungguh baik kepadaku dengan menemukan ku dengan jodohkuu yang tampan ini" pikirnya.

"Nona.. saya minta maaf.." kata Darnest sambil mengulurkan tangannya hendak membantu wanita itu. 

"Iya gapapa.. Kau magang disini ya? Perkenalkan Aku Betriace Natalie Louise..." kata wanita yang bernama Betriace itu sambil tersenyum sambil menjabat tangan Darnest dan berdiri dengan tegap.

"Ya aku magang disini.. Aku Darnest Savagon"

Betriace menampilkan senyum indahnya yang memikat hati pria.

"Ah nona.. saya harus buru buru.. maaf ya sekali lagi" kata Darnest berusaha menghilangkan lamunan Betriace.

"Eh.. mau kemana? Kok buru buru amat sih?"
"Saya harus mengantarkan proposal kepada Pak Kepala" kata Darnest dan langsung meninggalkan wanita itu. 

Ih... Dia gak denger ya namaku -_-? aku ini cucu pemilik perusahaan ini tauk!!" pekik Betriace kesal.

------

Betriace yang penasaran dengan Darnest pun menunggu Darnest di ruang kakeknya.  Dan tak lama Darnest pun keluar.

"Hey Darnest!!!" sapa Betriace dengan wajah gembira.

"Ah,.. kau nona yang tadikan? Betriace ya namamu?" kata Darnest dengan senyuman ramahnya.

"Iya.. Hmm Darnest, gimana kalau kita ke kedai kopi disebrang kantor ini? kan sekarang jam istirahat.." kata Betriace.

"Maaf nona.. saya masih banyak pekerjaan" ucap Darnest.

"Kau tidak bisa seperti itu!!!!" teriak Betriace yang membuat Darnest bingung dengan wajah tampannya.

"eh eh.. maaf maksudku begini.. Kau tadi sudah membuat ku jatuh! Sebagai gantinya kau haruss traktir aku minum kopi.. ehm.. Kalau tidak mau temani aja cukup kok.. biar aku yang traktir" ucap Betriace memperbaiki kalimatnya tadi.

Darnest tersenyum geli. Senyum yang membuat para wanita melayang layang. 

"Baiklah.. aku mengerti.. ayo kita kesana sekarang" kata Darnest.

Betriace pun jadi salah tingkah. Tapi dia benar benar senang. 

-----

"Sudah berapa lama kau magang?" tanya Betriace

"Ah kira kira sudah 3 bulan, nona" kata Darnest.

"Berhentilah memanggilku nona.. Panggil saja sayang.. atau babe.. atau my sweetheart.." kata Betriace dengan santainya.

"Apa?" kata Darnest berpura pura tidak mendengar sambil menunjukkan seringainya yang manis.

"eh eh!! duhh!!! panggil aja aku Betriace" kata Betriace dengan pipinya yang merah merona.

"hahaha.. baiklah.. baiklah.." 

"Astaga... cimpoy cimpoy... Nih cowok kalo senyum, nyengir, ketawa,, ganteng muluu :3" pikir Betriace.

Mereka pun saling berbbincang bincang dengan diselingi candaan. Betriace benar benar nyaman bersamanya. 

"Nanti mau pulang bareng?" tanya Betriace.

"Ah,, aku hari ini lembur.. jadi pulangnya larut malam" kata Darnest.

"begitu ya.. baiklah,,, aku kutunggu kau pulang...  gimana??" bujuk Betriace

Darnest yang kehabisan kata kata untuk melawan akhirnya menyetujuinya. Perjuangan yang tidak sia sia Betriace. 

--------

Kira kira pukul 11.00, Betriace benar benar bosan menunggu. 
"Huaaaa.. seharusnya aku sekarang sudah tidurr.. ngantuk bangett lagi" rengeknya dalam hati. 

"Betriace? aku tidak menyangka kau menunggu sampai selarut ini.. Rumah mu dimana?" kata seorang pria.

"Di perumahan cimpoy cimpoy indah" katanya ngasal karna mengantuk.

"Ha??!!" katanya bingung.

"Eh.. kamu Darnest... Maaf, aku ngantuk sekali.. Di Perumahan Mekar Indah no. 8B... Kau tau?" katanya sambil menguap.

Mendengar kata Perumahan Mekar Indah Darnest benar benar terkejut. Jantungnya juga berdegup kencang.

"y-ya a-aku tau" katanya gugup. Darnest berusaha menenangkan pikirannya. Dilihatnya wajah Betriace yang sungguh sangat mengantuk. 

Ia pun tersenyum tipis. Dia menggendong Betriace sampai ke mobil Darnest. Selama perjalanan Betriace hanya tertidur dengan tenang. Darnest pun mengantarkan Betriace sampai ke rumahnya. Beruntung ada pembantu yang masih bangun dan mengantarkan betriace yang sudah terlelap masuk ke kamarnya.

------

Di perjalanan keluar dari komplek perumahan itu, jantung Darnest benar benar berdegup kencang. Ia pun mengerem mobilnya saat melihat sebuah mayat di tanah yang kosong. Mayat itu berlumuran darah dan sepertinya mulutya sobek besar. Keringat Darnest mengalir keras. Dia menghela nafasnya dan keluar dari mobilnya itu.


"Hentikan Ina.." 

"...."

"Lepaskan mayat itu"

"Kau... kau bisa melihatku??"

"Aku tidak bisa melihatmu... Tapi aku bisa merasakanmu.. Merasakan kesedihanmu.. kesepian mu ... hentikan semua ini dan kembali lah ke alammu!"

"Aku tidak bisa"

"..."

"Aku tidak bisa.. untuk apa aku mengikuti perintah Psikopat gila seperti mu hah?!" 

"Dan untuk apa pula kau membunuh orang , dasar setan!"

"Apa!!!??"

Sepertinya Roh itu murka.

"Aku membunuh orang orang itu karna... karna....hiks hiks" ucap roh itu terbata bata

"KARNA AKU INGIN ORANG LAIN MERASAKAN KESEDIHAN KU INI!!!! KAU PIKIR AKU TIDAK MAU KE ALAMKU??? AKU SANGAT MAUU!!! TAPI AKU TIDAK BISA..." kata roh itu..

"AKU TERLALU BERDOSAA... DAN AKU MASIH PENASARAN KENAPA AKU SEKARANG SEPERTI INI!!!" ucapnya lagi.

"aku tidak peduli.. yang jelas aku hanya mau agar kau berhenti membuat keonaran seperti ini, Inasia Cristy..."

"Dasar kau siluman egois! Aku begini pasti karnamuu... Karnamu Darnest Savagon!! Kemana kau taruh tubuhku!!!! Kembalikann!!! Kembalikan padakuuu hiks hikks" kata roh itu sambil menangis tersedu sedu.

"kembalikan.. aku ingin pulang... aku ingin pulang .. hiks hiks.. Bukannya aku tidak mau mencelakai mu!! Tapi aku terlalu cinta dan sayang padamu! Tolong kembalikan Darnest.. Kembalikan... hik.." kata roh itu sambil berlutut dan menangis.

"maaf.. aku tidak bisa" kata Darnest dengan wajah datarnya. Darnest pun pergi dan kembali ke mobilnya. 

"Apa kau bilang!!! Darnest!! Darnest!!!!!! Darneeeessstt!!!!! Berhenti!!!! Hiksss!!! Tolong Darnesttt!!! tolong akuuu!!!!" kata Ina memohon mohon. Tapi sayang, Darnest sudah melesat jauh.

Kini Ina benar benar dendam pada Darnest. Ia sangat ingin menyakiti Darnest.

Gimana? yay or nay? kasih saran dan komentar.. juga dibutuhkan vote ya...

Darkness SavageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang