Darnest berjalan ke arah salah satu gang ruko. Di dapatinya seseorang sedang bersembunyi. Gadis itu melihat ke arah nya dengan wajah sangat ketakutan.
"Sedang menguntit ya, nona manis?" kata Darnest dengan sengiran mematikannya. Langsung saja Darnest mencekik gadis itu.
"hkkk... khh! Lepas--kann!!... hkk.. hekkk.. " kata wanita itu kesulitan bernafas karena kencangnya cekikan Darnest. Darnest sedikit melonggarkan cekikan itu.
"Sedang apa kau disini, huh? Mau cari gara gara denganku? Lebih baik kau pikirkan dulu baik baik!!" kata Darnest menghinanya.
"Lepas--- le-paskan aku!! dasar setan!!" kata gadis itu sambil menjambak rambut Darnest.
"huh.. jambakan? Jambakan kesal? atau...." Darnest mendekatkan wajahnya.
"...jambakan gairah???" kata Darnest menyengir menatap dalam dalam wajah gadis itu.
"Aku ti--tidak terkk.. tertarik dengan.. setan seperti--mu!!" kata gadis itu masih kesulitan bernafas.
"Sssttt... tenanglah gadis mungill... mungkin kau mau sedikit kecupan penghantar tidur, ya? " kata Darnest menggoda.
Dengan cepat Darnest mengecup perlahan bibir gadis itu. Kecupan yang sangat lembut. memang cocok untuk penghantar tidur.
"Cih!! aku tak sudi!!" kata gadis itu masih memberontak. Kali ini ia menendang keras tulang kering Darnest.
"Aw! Fuck!!" Darnest mendesah kesakitan.
"Apasih maumu!!" kata Darnest mulai kesal. Ia juga semakin melonggarkan cekikannya hingga tidak bisa dibilang cekikan, hanya genggamanan pelan di bagian leher
"hh..hmm.. kenapa kau melakukan ini pada, Beatrice!! Kenapa!!!" kata gadis itu.
"hahahaha" ledakan tawa gila Darnest keluar lagi.
Gadis itu mengernyitkan dahinya. "Jawab aku!!" kata gadis itu menahan tangisnya.
"kenapa kau tetap bertindak baik kepada temanmu itu, tolol?" kata Darnest menhentikan tawanya dan menatap gadis itu tajam.
"karna.. karna dia sahabatku" kata gadis itu membalas tatapan tajam Darnest.
"Sahabat mu? Huh! Dramatis!! Bahkan dia tak menganggapmu sahabat" kata Darnest menekan kalimat akhirnya.
"Tau apa kau, huh!? Kau itu bukan siapa siapa diantara kami! Kau hanya kekasih seorang roh... bodoh sekali roh itu masih mencintai mu! Yah kurasa sebentar lagi dia akan membenci mu.."
"Dengar ya.. Beatrice itu hanya memanggilmu saat memerlukan mu saja.. Setelah dia bersenang senang.. DIA AKAN MELUPAKAN SAHABAT KECILNYA INI!! BOO!!! Sadar dirilah kau Regina Harmond! Kau tidak ada apa apanya bagi Beatrice. Beatrice hanya bergaul dengan orang orang kaya sederajat dengannya! Kau? Kau hanyalah seorang psikiater yang mempunyai indra keenam... orang tuamu saja bahkan sudah meninggalkanmu.. Dan satu hal lagi! Aku itu mencintai Ina... INASIA CRISTY!" kata Darnest.
Astaga.. aku hampir lupa kalau aku itu psikiater... aku bisa memanfaatkan gelar ini... tapi, sepertinya yang dikatakan psikopat ini benar... hmm... Tidak Beatrice itu sahabatku! Dia selalu menganggapku sahabat!!,pekik Gina dalam hati.
"Loh kok diam? Apa perkataanku tadi benar ya?? hahahaha..." ledek Darnest.
"hah.. Ya..Perkataanmu memang benar,, hmm... Tapi kau tidak ada bedanya dengan Beatrice! Kau tidak mencintai roh itu.. jangan berpura pura mencintainya hai Darnest Savagon..." kata Gina mulai menyerangnya.
"Aku mencintai INASIA CRISTY! Ini isi hatiku..kau tak tau apa apa.. kami saling mencintai.."
"BOHONG!!"
"Apa!?"
"Seperti yang kau bilang tadi.. aku ini psikiater.. dari raut wajahmu.. jelas aku tau kau berbohong! Kau tidak mencintainya! Kau menyuruhnya berhenti untuk membunuh... Nyatanya? Kau sama seperti dia! Bahkan.. kau lebih kejam dari dia!!"
"..."
"Bahkan kau sengaja menyembunyikan mayatnya!! uhh.. mau kau apakan mayat itu? Mau kau makan, huh?!" sindir Gina semakin pedas.
"Diam kau, jalang gila!"
"Jalang Gila? Ya ampun.. setidaknya seorang jalang gila mempunyai hati untuk tidak membunuh... bahkan kekasihnya sendiri" sengir Gina.
Kali ini Gina menang telak. Otak cerdas Gina dapat mengalahkan seorang psikopat kali ini. Benar benar cerdas!
"DIAM!! Ku katakan Diam, YA DIAM!!"
"APA!!?? Kau bahkan tidak menyadari Ina sedang melihatmu dengan tatapan sedih sekarang!! Oops.. sekarang Ina sudah tau, kalau kau mendustai dia.. ouuu :(" kata Gina semakin memanasi Darnest.
"Aku tau Ina tidak disini! Kau tak usah berbohong!!" kata Darnest menatap Gina dengan benci.
Gina sedikit terkejut karena yang dikatakan Darnest benar. Tapi semakin datang saja ide cemerlang otaknya itu.
"HAHAHAHHA!! Akhirnya aku bisa menertawai mu!! Kau lupa? Aku ini punya indra ke enam! Jelas saja aku bisa melihat Ina sedang menatap mu penuh kebencian!" kata Gina.
"Tapi aku tak bisa merasakannya..." kata Darnest perlahan.
"tapi AKU BISA MELIHATNYA" jawab Gina dengan mantap.
"Arghh!! Akan kubunuh kau!!" kata Darnest. Sepertinya Darnest telah kehabisan kesabaran. Darnes mencekik Gina dengan kuat dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mulai meletakkan mulut pistol ke arah perut Gina.
"Hmm.. ada kalimat terakhir?" kata Darnest menyengir.
"Hkkk... ehkk.. AKU TAK AKAN BISA MATI!!"
DOR!!
Setelah kalimat itu berakhir, suara tembakan Darnest langsung diluncurkan.
"hmm.. begitu ya?" kata Darnest melihat perut Gina sampai kakinya penuh dengan darah. Tangan Darnest pun juga penuh darah.
---------
Sorry... part 2 nya vendek... Gina beneran mati gak ya? Trus kalo nggak mati,, bagaimanna ya nasib Darnest? btw.. gina pinter jugaa... Casting Gina - Stefanie Scott.
Vomments ya gaess...
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Savage
Mystery / ThrillerSenang diatas Penderitaan Bahagia dalam penyiksaan Tertawa untuk tangisan Itulah aku... Darnest Savagon.