XOXOXOXO siap ini bakal update hari jumat paling lama.... heheheheh... sudah mao ujian lagi setelah libur yang tidak menenangkan ini..
Mona berjalan keluar dari apartemen dan menuju basement. Saat tiba di basement dia melihat sebuah mobil yang tak asing baginya.
"Itu kayak mobilnya Sarah deh... Ah tapi gak mungkin, ngapain juga dia kesini..." kata Mona. Mona pun meneruskan langkahnya.
---------
"Duh... pagi pagi gini... biasanya Sarah ngerecok.." kata Mona menggosok matanya. Melihat sekelilingnya.
"Sar??" panggil Mona. "Ah mungkin dia ke mini market beli roti" kata Mona. Mona pun mengambil remot TV di nakasnya dan menghidupkan TV.
Telah ditemukan seorang mayat wanita berinisial SW terletak di basement Oleada Apartment.
Diduga wanita ini tewas karena dibunuh.
Wanita ini ditemukan dalam keadaan berdarah dibagian kepala karena benturan dari tembok basement.Setelah diselidiki di CCTV, pembunuhnya adalah seorang wanita. Namun sayang, wajah wanita itu tidak terlihat.
Tim penyelidik-----------
TOK! TOK! TOK!
"Aduhh.. siapa sih pagi pagi ngetok ngetok segala..." kata Mona. Mona pun beranjak dari kasurnya dan membuka pintu. Tampak ada 3 pria memakai seragam polisi disitu.
"Maaf, apa ini ruang apartemennya Sarah Warlon?" kata salah seorang polisi.
Mona mengangguk. "Iya.. ada apa ya?" kata Mona.
"Bisa kami tahu, siapa anda dan anda ini siapanya Sarah?" tanya polisi yang lain.
"eumm.. saya Mona Harmond... Saya teman separtemen Sarah.." kata Mona.
"Oh.. baiklah, kapan terakhir anda melihat Sarah Warlon?"
"Semalam... di apartemen ini... saya mau pergi ke rumah teman saya dan saya meninggalkan dia disini.."
"Kalau begitu, dimana rumah teman anda itu?"
"Di Oleada Apartment... maaf, sebenarnya ada apa dengan Sarah?" kata Mona.
"Apa!? Sarah ditemukan tewas di basement Oleada Apartment pagi ini... Dan anda semalam baru pulang dari Oleada Apartment?"
"APA!?? Tidak mungkin!! Aku baru saja berdebat dengannya semalam,, tidak mungkin--- tidak mungkin... siapapun pembunuhnya itu,,, tolong tangkap dia pak! Hukum dia!!" kata Mona menutup mulutnya tak percaya.
"Boleh saya tau,,, siapa nama teman anda yang tinggal di Oleada Apartment?" tanya polisi itu.
"Hmm... tentu,, Namanya adalah Darnest... Darnest Savagon... kamar nomor 606...." kata Mona.
"oh.. baik... apa anda tau kemarin Sarah pergi kemana?" tanya polisi yang lain.
"hmm.. aku tidak tau, tapi semalam, saat aku di basement apartemen itu, aku melihat ada mobil dia. tapi kupikir itu tidak mungkin,, jadi aku mengabaikannya saja.. jika aku tau kejadiannya seperti ini... hehh astaga! bodohnya aku.." kata Mona memgang kepalanya frustasi.
"Mengapa menurut anda itu tidak mungkin?" kata polisi itu.
"menurut saya tidak mungkin karna setau saya,, dia tidak punya kenalan di Oleada Apartment.. saya itu bersahabat dengan dia lama sekali... semua orang yang dikenalinya, saya sudah tau... bahkan silsilah buyutnya saja saya tau..." kata Mona.
"apa anda yakin dia tidak punya kenalan atau urusan di Oleada Apartment?"
"hmmm.. ah!! teman saya si Darnest itu... saya baru ingat, Darnest itu bawahannya Sarah di Louise Group..." kata Mona
"Benarkah? Adakah orang lain selain Tn.Savagon yang dia kenal tinggal di apartemen itu?" tanya polisi itu.
"Hmm... sebenarnya ada juga sih,,,, tapi orangnya sedang koma di rumah sakit... namanya Regina Harmond... Dia kakak kandung saya" kata Mona.
"hmm.. baik.." kata polisi itu sambil terus mencatat di buku agendanya.
"Apa kalian sudah melihat CCTV? Pasti dari CCTV bisa terlihat siapa yang membunuh Sarah..." kata Mona.
"Kami sudah melihat CCTV... Ini memang kejadian pembunuhan... Di CCTV, tampak seorang wanita berbaju putih dan bercelana hitam mendorong kepala Sarah ke tembok... Dia juga mencekik Sarah... Sarah sepertinya menyebutkan namanya,, tapi sayang karna dia dicekik jadi tidak jelas... dan wajah dari si pembunuh juga sama sekali tidak nampak karna dia membelakangi kamera" kata polisi itu.
"Apa?? Saya rasa orang yang membunuh Sarah itu sudah mengenal Sarah dan Sarah juga sudah mengenal dia...Hmm.. apapun itu,, saya mohon... dia itu sahabat saya... dan saya tidak akan membiarkan orang itu lepas begitu saja" kata Mona menahan emosinya.
Polisi itu mengangguk angguk. "baiklah.. kami permisi dulu Ms. Harmond..." kata polisi itu. Mona membalas dengan anggukan. "Beritau saya perkembangan penyelidikannya ya.." kata Mona.
-----------------
"Astaga... siapa yang membunuh Sarah..." Mona mengusap wajahnya frustasi. "Maafin aku Sar... seharusnya saat kita terkahir berjumpa... aku tak membuatmu marah dan sedih.." kata Mona melihat foto Sarah yang ada di nakasnya.
Drrttt.... Drrttt.... Drttt.
Mona melihat ponselnya. Ternyata Darnest yang meneleponnya.
"Halo... Ada apa Nest?" kata Mona
"Halo juga... Mon, Blazermu ketinggalan di sofaku.. apa perlu aku mengantarkannya ke apartemenmu?"
"Ah.. nanti sore saja kita bertemu di Cafe.. kau tak perlu datang kemari.. "
"Oh.. baiklah kalau begitu..."
Mona mematikan ponselnya. Dia saat ini begitu sedih. Bagaimana tidak? seorang yang disyanginya seperti saudarnya sendiri meninggal dengan mengenaskan. Mona pun menangis tersedu sedu.... ia sungguh menyesali perbuatannya. Tiba tiba ponselnya berdering kembali.
Mona melihat panggilan itu.
.
.
.
SARAH WARLON
Mona terkejut bukan main. "Ah.. mungkin ini pihak kepolisian yang menemukan ponsel Sarah" ucap Mona untuk mengatasi khawatirnya.
"Ha--halo?" kata Mona perlahan.
"Mon... kenapa kau seperti ini?" ucap disebrang sana.
"Si--sia-siapa ini??" kata Mona gemetar.
"Apa kau melupakanku sahabatmu? AKU SARAH... SARAH WARLON"
--------------
Aduhaii.. ini kok ada konflik baru sih... siapa ya dalangnya? Duh duh.. oh iya btw, Monahoy sudah memikirkan cerita baru... Judulnya masih rahasia... hehehehe dijamin seru lah!!
Jangan lupa kasih vomments ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Savage
Mystery / ThrillerSenang diatas Penderitaan Bahagia dalam penyiksaan Tertawa untuk tangisan Itulah aku... Darnest Savagon.