Tio pov
Aku masih mengingat dengan jelas waktu dulu kau melawan kaka kelas demi membelaku. Aku ingin melupakan semua kejadian itu tapi tidak bisa, aku juga sudah berusaha untuk tidak memperdulikan nya tapi malah semakin membuat ku cemas, seperti kemarin saat aku melihat lia pingsan saja hatiku terasa sakit, aku benar benar panik. Apa aku suka dengan lia? Tidak! Tidak mungkin aku suka dengan gadis seperti itu , mungkin karna aku kasihan padanya, bisa saja kan. Mungkin aku sudah gila jika benar aku suka dengan gadis yang hanya memanfaatkan kekayaan orang! Semejak nabila menceritakan semua kelakuan mu padaku. Awalanya aku tak percaya tapi nabila selalu membuatku percaya. Sebenarnya aku telah mengenal nabila sebelum aku mengengal lia. Dan sebelum aku memutuskan untuk melanjutkan sekolahku diluar negeri, aku sempat menitip pesan ke nabila untuk menceritakan semua yang kamu lakukan dan hasilnya sungguh membuatku sakit. Kau hanya memanfaatkan ku, itulah mengapa aku membencimu
Tapi aku juga tak ingin di cap sebagai pria kejam karna tidak membalas perbuatan baik lia, mungkin mulai saat ini aku akan berbaik hati membuka hati ku untuk memaafkan nya sebagai imbalan karna ia sering menolongku.
Author pov
Setelah kejadian tio mengantar lia pulang, nabila merasa kesal dan khawatir. Ia kesal karna tio tak mau mengantar kannya pulang dan ia sangat khawatir kalau tio akan dekat dengan lia seperti dulu. Nabila memang sangat mencintai tio, semejak tio mengenal lia, tio tak lagi memberikan perhatiannya kepadanya tapi tio selalu perduli pada lia dan mulai melupakan nabila. Lia belum tahu kalau sebenarnya nabila membuat pernyataan palsu untuk menjauhkan tio dari lia. Nabila mengirim pesan ke sahabatnya ratna melalui via line
Nabila : rat!
Ratna : hmm...
Nabila : gua benci sama lia!
Ratna : kenapa?
Nabila : tadi lia dianter pulang sama tio! Sedangkan gua disuruh naik taxi :(
Ratna : lah terus?
Nabila : gua takut kalau tio suka sama lia! Gua udah capek capek ngadu domba mereka, masa gagal sih
Ratna : lu tenang aja bil, masih banyak cara kok, gua punya ide!
Nabila : apaan tuh?
Ratna : jangan di line, besok aja di sekolah
Nabila : ok!
Ratna : oncom! Bukannya bilang terimakasih
Nabila : kan lu belum ngasih tau idenya
Ratna : oh iya! Jadi disini yang pea siapa?
Nabila : lu lah!
Ratna : ....ok!
Nabila membanting hp nya asal, ia bersyukur masih ada ratna, kali ini ia tak mau rencananya gagal untuk memisahkan tio dengan lia. "Selamat malam lia dan tio, mimpin indah dan tunggu tanggal mainnya" ucap nabila seolah olah ia sendang berbicara dengan seseorang
Di tempat lain lia membaringkan tubuhnya di kasur sambil menatap atap kamar dengan cengiran khasnya. Lia terus membayangkan sosok tio, ia terlalu senang karna tio sudah mulai mencairkan es dihatinya. Lia merasa ia sudah di atas awan melambung tinggi
"Kak lia makan malem dulu!" Ucap riyo-adik lia, membuat semua pikiran lia menghilang
"Ganggu deh lu!" Lia mengerucut kan bibirnya kesal dan beringsut dari kasurnya berjalan menuju meja makan
Disana sudah ada adik dan ibunya, tapi lia merasa masih ada yang kurang, yaitu ayahnya, ia sangat sedih tapi lia adalah wanita yang sangat pandai menutupi kesedihannya, itulah lia
"Lia kamu kenapa senyum senyum sendiri?" Tanya nia ketika melihat senyum lia
"Gapapa kok, heheh" lia memperlihatkan deretan giginya yang putih
"Ini pasti gara-gara dianter kak tio pulang mah" ucap riyo yang berada disebelah lia
Lia melotot ke arah adiknya dan riyo mendapatkan jitakan pelan dari lia "bawel!"
"Sakit jenong!" Ucap riyo merasa kesal
"Gua gak jenong! Pesek!" Balas lia
"Udah cukup! Kalau berantem terus kapan makannya?"nia berusaha menengahi lia dan riyo yang berdebat
Kalau nia sudah bicara, tak ada lagi yang bisa membuka suara, mereka berdua sangat takut dengan nia.
-------
Vote vote!!:) baca keep bad boy nya juga ya :) thnks
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Sweet
Teen Fictiondear Tio Aku tau ini menyakitkan tapi aku yakin suatu hari nanti kamu akan berubah. Entah sampai kapan aku tidak tau, mungkin setelah aku pergi. love Lia