part 20

54 3 0
                                    

Author pov

Hampir semua di part ini adalah percakapan konyol lia, salsa dan viko dkk. Khusus untuk umur diatas 6 tahun karna dibawah 6 tahun mereka gak bisa baca
-------------------------

"Peringkat berapa lo?"

"2" ucap cewe itu kegirangan

"Ahh gua peringkat 10"

Hari ini adalah waktunya pengambilan rapot sekaligus laporan kenaikan kelas

"Sal! Lu peringkat berapa?" Tanya lia saat mereka di kantin

"Gua peringkat 5" salsa merengut kesal

"Ah elah syukurin aja" balas lia dengan senyuman menenangkan

"Lu mah enak dapet peringkat satu terus"

"Makanya belajar!" Lia menoyol kepala salsa

"Udeh mbo.." jawab salsa sengit

"Lu sekelas sama gua lagi kan?"

"Iyaaa..." jawab salsa sambil memeluk lia layaknya nenek dan cucu

Saat lia tengah asik membicarakan sepatu sampai akhirnya membicarakan siapa yang telah menghamili kambing jono. Biasalah cewe

Tiba-tiba viko dkk datang menghampiri lia dan salsa

"Hallo bidadari-bidadari ku" ucap viko

"Weh masih pagi kali!" Salsa menyahut

Lia mendelik kesal saat viko dkk duduk dihadapan mereka. "Hey, pergilah, gue sama salsa mau ngomong sesuatu"

Viko menyimpitkan matanya "tentang apa?" Katanya berbisik sok misterius

"Palingan tentang ukuran pembalut" ceplos risky tanpa dosa yang langsung mendapat pelototan tajam dari salsa dan lia

"Eh, jangan sok tau ya aki-aki! Mending lo dirumah baca qur'an, perbanyak amal soleh jangan ikutan rumpi anak cewek!" Sengit lia

"Eh, emang ukuran pembalut lu berapa sal?" Kini Rasya yang menyembur, ia terlihat penasaran

"Ih, frontal banget sih lo!" Salsa mengacungkan botol minuman kearah rasya dan memukul pria itu hingga meringis

"Geblekk! Kalo nanya tuh yang halus" ucap risky sok tau

"Nih gua contohin" Risky berdehem "eh salsa kira-kira roti jepang lu ukuran berapa? Gua mau beliin buat lu sebagai kado ultah lu taun depan, terus lu mau yang ada sayapnya atau gak ada? Atau lu mau pake sayap gue?" Rasya memperlihatkan cengiran khas kambing siluman

Wajah salsa memerah menahan malu, begini deh jadinya kalau sudah bergabung dengan cowok-cowok yang bermulut cabe tapi mempunyai fisik terong! "Laknat lo semua!" Geram salsa dan langsung dihadiahi cubitan salsa yang konon mematikan

"Well, kayanya yang lebih paham soal kewanitaan bukan kita deh sal, tapi gay yang di depan kita" ucap lia sarkas

Viko, Risky, dan Rasya melotot ke arah lia bersamaan

"Gua masih normal coy" ucap viko sambil memegang kerahnya sok bergaya cool

"Gue? Ih sorry lah yow" ucap Risky

"Eh lu ngeremehin kejantanan kita bertiga?" Sinis Rasya seperti ibu kost yang menunggu bayaran

"Gue ragu ngeliat kalian yang kaya gini, musibah apalagi yang kau beri Ya Allah" ucap salsa dengan wajah yang sok dramatis

"Ih jijay deh" suara Risky berubah menjadi tante-tante

"Bawel ya lu pada! Mending lu bertiga sholat, shodakoh, banyak ngaji, rajin menabung buat beli liang lahat. Gua curiga jangan-jangan lo kerasukan setan banci di TPU deket rumah salsa ya?" Ucap lia

"Bisa jadi lee, gua denger sih ada banci yang meninggal trus dikubur disana" salsa menyambar

"Atagfirullah" viko mengelus dadanya

"Emang tuh bencong mati gara-gara apa?" Ucap Rasya penasaran

"Hellowww! Kita lagi bahas lo bertiga! Kenapa jadi bahas bencong yang udah wafat" lia geleng-geleng kepala, pembicaraan ini jadi melenceng kemana-mana

"Eh btw, gua juga lagi sedih nih" kata Risky, ia merubah raut wajahnya menjadi sedih, akting!

"Kenapa?" Tanya viko sok perhatian layaknya pacar

"Gua punya kucing namanya pinky, dia baru aja melahirkan dan anaknya 3, gua udah seneng banget bahkan gua udah nyiapin nama buat mereka, namanya Tatang, Titing, Tutung tapi naas, setelah beberapa jam mereka lahir kedunia yang indah ini, Tutung telah dipanggil yang maha kuasa" ucap Risky dengan nada sedih, Risky memang pecinta binatang jadi tak heran kalau dia punya insting binatang yang kuat,

pernah sewaktu ketika Risky melihat anak ayam di jalanan yang sudah sekarat sampe ususnya keluar dari pantat. Dengan insting nya yang tajam risky membantu ayam itu. Hanya berbekal sebatang lidi, ia mencoba memasukan kembali usus ayam yang tak berdosa itu balik kepantatnya. Setelah 1 jam berlalu waktu operasi akhirnya berhasil, tapi Tuhan berkehendak lain, beberapa jam kemudian ayam itu meninggal.. malangnyaaa dan risky nangis sambil bilang pergilah engkau anak ayam.. rest in peace

"Innalillahi, yang sabar ya ky, gua yakin tutung sekarang bahagia disana" viko mengelus punggung risky

"Sumpah ya! Drama apa lagi ini? kita lagi bicarain apa sih sebenarnya?" Liaa mulai jengah melihat adegan drama king viko dan Risky

"Gua turut berdukacita ya ky, gua tau kok perasaan lo" ucap salsa yang merasa tersentuh mendengar curhatan hati seorang Risky

"Eh lee, sebagai sahabat yang baik seharusnya lu beri Risky dorongan gitu, atau ucapan semangat" kata Rasya

Lia tersenyum yang terlihat sekali bahwa senyumnya itu dipaksakan "gua turut berdukacita ya, semoga lu semua kembali kejalan yang lurus"

"Sial lo, emang lo kira kita kafir?" Viko kini menatap tajam lia

"Udah ah, ngomong sama lu bertiga bikin gua mules" lia berdiri dari tempat duduknya dan bersiap pergi

"Tuh, salah satu tanda dia menstruasi, pasti sakit banget ya lee, kaya ketusuk- tusuk" ceplosan Risky membuat lia melotot

"Njir, lu tau banyak ya ternyata. Ckckck" lia geleng-geleng kepala

"Iyalah kan kita anak ipa" jawab viko

"Whatever!" Lia berjalan menjauh dan disusul salsa yang membututinya dari belakang, tanpa sengaja mata lia menangkap sosok yang ia rindukan selama ini, tio.

Beberapa saat mereka bersitatap kemudian tio memutuskan kontak dengan berpaling ke arah lain. Semejak perkelahian nabila dengan lia, tio memutuskan untuk menghindari lia, ia tak mau bertemu dengan gadis yang menurutnya sudah keterlaluan

"Sabar, masih ada hari esok" tepukan salsa dipundak lia menyadarkannya

"Iya sal, gue gak akan semudah itu menyerah" lia terseyum

"Good!" Ucap salsa dengan nada seperti iklan mastin di tv

--------------

Gak ada paketan buat update coyyyy

Black SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang