part 1

274 14 2
                                    

Lia pov

Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu anak SMA sehabis liburan kenaikan kelas, tapi tidak denganku . Aku sangat bosan, bagiku dua minggu adalah waktu yang sangat pendek dan sekolah adalah daftar tempat terakhir yang ingin ku datangi.

Saat kaki ku melangkah masuk ke area sekolah, aku sedikit terkejut dan bingung, kenapa sekolah sangat sepi? Aku sangat ingat tanggal berapa seharusnya masuk sekolah kembali. "DoR" aku tersentak kaget ketika seseorang menepuk pundakku sangat keras.

"Astagfirullah, mau bikin gua mati muda?" Untungnya aku tak punya penyakit jantung.

"Lebay lu, abisnya dari tadi lu kaya orang bingung" dia hanya cengengesan, eh! Sepertinya dia juga salah masuk hari ini.

"Sal, kita salah tanggal kali ya? Apa gua lupa ganti kalender 2016? Mungkin masuknya minggu depan" mungkin kita terlalu bersemangat masuk sekolah, bisa saja kan?.

"Enak aja lu, masih kurang libur 2 minggu?"

"Sangat!" Ketusku
"Anak-anak pada ngumpul di dpan kelas 11 ipa 1 tuh". Ucap salsa.

"Hah? Ngapain?"
"Ada anak baru, gila ganteng banget lee". Terlihat sekali bahwa salsa sangat mengagumi cowo itu.

"Alah! Paling kaya tama" ceplosku dan langsung mendapat pelototan dari salsa

"Ih.. beda jauh, bagaikan langit dan bumi" aku memutar kedua bola mataku malas, lebay nya mulai lagi.

"Oh iya nabila mana?" Aku baru ingat bahwa satu lagi sahabatku ilang.

"Dia juga lagi di kelasnya kan ada anak baru". Sebegitu gantengnya hah?

"Ck! Anter gua kesana" karna penasaran aku menarik tangan salsa untuk ikut menuju kelas bila.

Setibanya disana "et buseh rame bgt sal" aku berjinjit agar dapat melihat lelaki itu.

"Kan udah gua bilang" ucapnya kesal.

Eh tunggu kok mukanya familiar ya? "Sal kayanya gua kenal tuh cowo".

"Salah orang kali lu"

Gak mungkin itu... "TIO!" Teriakku membuat semua orang menoleh ke arahku termaksut tio. Aku melambaikan tangan kearahnya tapi tio sepertinya lupa atau tidak mengenalku?. Ia terus memerhatikan ku dari atas sampai bawah dengan intens.
Tanganku mendorong beberapa orang yang menghalangi jalanku "permisi woy" membuat siswi lain sedikit kesal dan mau tak mau mereka menyingkir.

Dan sekarang aku bisa melihat tio dengan jelas "hai tio. Ini gua temen sd lo, lia- sekarang lu makin ganteng ya!" Tapi sepertinya dia blm memgingat ku.

"Lo!"tuh kan dia sudah mengingat ku.

"Apa ka-" belum selesai bicara tapi tangan ku ditarik paksa oleh tio, ia membawaku ketempat yang jauh dari kerumunan siswi tadi.

"Aw sakit tio!" Ku tarik tanganku dengan paksa. Sakit banget dia mencengkeram tanganku

"Lu ngapain disini?" Ucapnya

"Weh? Bukannya aku yg seharusnya bertanya seperti itu "gua dari dulu sekolah disini, lu yang ngapain pindah sekolah disini" ucapku sambil meniup tanganku yang terasa perih.

"Lu jangan sok kenal didepan anak-anak" ketusnya. Spontan aku melihat ke arah matanya, dia mengucapkannya dengam sungguh sungguh.

"Tapi kenapa? Bukannya kita sahabat dari kecil?" Mataku mulai berkaca-kaca. Aku terus melihat mata hazelnya, ia tampak berbeda dari tio yang dulu.

"Itu dulu lee sekarang beda, liat penampilan lu kaya brandalan, pake gelang item, kalung tengkorak, baju gak rapih. Lu lebih keliatan wanita nakal dan gua gak suka" ucap tio menilai penampilanku

Inilah aku dri dulu mencintai gaya tomboy ku, ia tersenyum sinis kearahku "emang kenapa? Lu malu?"

"Menurut lu aja lee" perkataannya sangat menyakitkan, apakah ia benar benar tio? Apakah orang-orang amerika telah mengubah sosok tio yang ku kenal. "Tapi yo.. aw aw.. sakit"sebelah kupingku ditarik

"Kamu ya lee udah bel masih keluyuran. Tio cepat masuk dan kamu lee mau ikut ibu atau masuk kelas?" Busiska melepas jewerannya.

" ibu gak pernah bisen ya jewer saya terus" tanganku terus mengusap telingaku yg sakitm capitan tangannya tak pernah absen ditelingaku

"Lia!"
"Eh iya bu saya masuk kelas" ucapku bsambil berlari menuju kelas.

Perkataan tio terus terbayang olehku, seperti virus yang merusak otak, aku tak bisa berfikir kenapa tio seperti itu. Apa aku punya salah padanya? Ini baru pertama lee,, mungkin dia perlu beradaptasi.

Ini cerita pertama gua, semoga suka ya :) maaf kalo jelek atau gak nyambung, saya masih pemula :D *thanks

Black SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang