{15}

2.4K 144 1
                                    

I For You
===========================
♡HAPPY READING♡

"Kenapa lo selalu dingin sama gue, tapi lo selalu tertawa sama dia."- Ricky

***

Hari ini adalah hari kedua aku menjalankan masa orientasi siswa. Kemarin saat hari pertama mos hanya diperkenalkan nama-nama osis, nama-nama guru disekolah ini dan memperkenalkan diri kita. Dan setelah itu, diberi tugas untuk membuat name tag dengan foto saat masih kecil. Lalu diberi hiasan. Simple memang.

Dan sekarang waktunya pembagian kelompok untuk menjalankan tugas. Aku masuk dalam kelompok empat yang beranggotakan 5 orang didalamnya, termasuk aku. Dan kalian tau? Ada satu orang yang mukanya sangat mirip dengan cinta pertamaku, Thasya. Aku sempat kaget saat pertama kali melihatnya, aku kira itu beneran Thasya. Tapi, ternyata tidak. Mereka memang mirip tapi sifat mereka jauh berbeda.

Namanya Alina, baru berkenalan dengannya tadi. Dengan yang lain juga. Dalam kelompokku ada Alina, Dimas, Karin, Fadil dan aku tentunya. Seingat ku sih mereka. Semoga ngga salah.

Sifat Alina sangat jauh berbeda dengan Thasya. Menurutku, Alina cenderung agak dingin dan cuek kalau kita baru kenal tapi sepertinya dia akan menjadi anak yang hiperakrif saat kita sudah lama mengenalnya. Kalau Thasya memiliki sifat yang kalem. Dia sangat murah senyum saat bertemu orang baru.

Tepukan dipundaku menyadarkan aku bahwa sedari tadi ada yang memanggilku. Ya! Dia Alina.

"Woii!"

"Bengong aja! Buruan kelarin tuh tugasnya!" Ucapnya datar. Setelah itu, berlalu begitu saja.

Tuhkan. Baru aja diomongin.

Hari ini tugas masing-masing kelompok harus mengumpulkan tanda tangan dari anggota osis sebanyak-banyaknya. Dan ketua dalam kelompok harus mendapatkan tanda tangan dari ketua osis. Kalau tidak, akan dihukum. Dan kita juga disuruh untuk berkenalan dengan guru disekolah ini dan nanti kita harus menjelaskannya didepan kelas.

Ribet amet!

Aku sudah mendapatkan lebih dari 10 tanda tangan. Cepat kan? Orang ganteng mah bebas. Hh

Untung ketua kelompok bukan aku tapi Dimas. Dan aku juga sudah berkenalan dengan beberapa guru tadi. Jadi, sekarang tinggal mencari anggota kelompokku yang lain saja.

Aku melihat Alina yang sepertinya sulit sekali meminta tanda tangan dari osis. Aku tersenyum melihat ekspresinya seperti itu, lebih baik mending gue bantuin.

"Lin!" Dia langsung menoleh kearahku diikuti oleh osis itu juga.

"Lo udah dapet berapa tanda tangan?" Tanyaku. Dia hanya melihatkan kertasnya padaku tanpa menjawab.

"7?" Ucapku menahan tawa. Dia hanya mendelik sebal kearahku. Aku langsung melihat osis didepanku ini.

"Kak, minta tanda tangannya dong buat pacar saya. Kasian nih kak, dia baru dapet 7 ntar kakak saya jajanin deh." Osis itu tampak berpikir mendengar ucapanku.

Aku melihat Alina yang sepertinya akan meninjuku setelah ini. Haha,maafin gue Lin.

"Boleh deh. Mana kertas kamu?"

Alina langsung memberikan kertasnya pada osis, " ini kak."

Setelah menandatangani, osis langsung pergi meninggalkan kita berdua.

Alina langsung menatapku tajam lalu memukulku, "aww!"

"Maksud lo apa bilang kek gitu?" aku yang mengusap-usap lenganku pura-pura tidak mendengarkan ucapannya.

I For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang