I For You
===========================
♡HAPPY READING♡****
Mulai saat ini aku harus bisa bersikap biasa saja. Tidak perlu memikirkan bagaimana caranya membuat Alina bersikap seperti dia bersikap pada Dimas. Mungkin seiring berjalannya waktu semuanya akan terbiasa. Bukankah menjadi diri sendiri lebih baik? Tanpa harus menjadi orang lain agar orang yang kita sukai menyukai kita. Itu sama saja kita tidak memiliki jati diri.Masa orientasi sudah aku lewati selama 3 hari. Kini saatnya guru-guru yang masuk ke kelas-kelas untuk memperkenalkan diri mereka. Aku memilih duduk dengan Fadil. Kenapa tidak dengan Dimas? Dimas mau duduk dengan Ilham teman sekelasku. Sedangkan Alina duduk dengan Karin.
"Oke kita mulai perkenalannya ya. Nama Ibu Dian Ritma, kalian bisa panggil Bu Dian. Disini Ibu yang akan menjadi wali kelas kalian. Ibu juga mengajar pelajaran Matematika. Mungkin cukup perkenalannya, dan sekarang Ibu mau kalian memilih ketua kelas kalian. Nanti, tolong ketua kelas yang baru ke meja saya ya. Terima kasih. Ibu permisi dulu." Setelah Bu Dian memperkenalkan dirinya. Kelasku menjadi ramai lagi. Ku lihat Alina ingin keluar dari kelas. Ngga tau mau ngapain. Lebih baik, aku ikut aja dengannya.
Aku memanggil Alina yang tepat bersebrangan dengan mejaku.
"Lin." Panggilku. Dia menatap kearahku dengan muka datarnya seolah berbicara 'Apa?'
"Lo mau keluar?" Sekali lagi dia tidak menjawab hanya menganggukan kepala saja.
"Bareng gue aja. Gue juga mau ke kantin beli minum." Dia tampak berpikir.
"Yaudah." Akhirnya dia ngomong juga. Aku dan Alina bergegas keluar dari kelas. Kenapa Alina tidak minta ditemani Karin? Liat aja dia sedang tidur dan tidak mau diganggu.
"Lo mau ngapain, Lin?" Dia masih tetap menatapku datar.
"Kantin." Jawabnya singkat. Aku hanya menganggukan kepala saja.
Sesampainya dikantin kami langsung membeli minum. Kantin masih terlihat sepi, karena memang sekarang belum waktunya untuk istirahat. Mungkin kalau ada guru lewat sini sekarang bisa berabe kita.
Kami memilih untuk duduk terlebih dahulu. "Rik." Panggil Alina. Aku langsung menoleh kearahnya. Tumben dia memanggilku duluan.
"Kenapa?" Kataku.
"Menurut lo, Dimas orangnya gimana?" Benar dugaanku. Alina memang menyukai Dimas. Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaannya.
"Gue ngga terlalu tau tentang Dimas sih. Tapi, kalo menurut gue dia itu bertanggung jawab, baik, cakep mayanlah." Kataku yang membuat dia tersenyum. Hei! Aku baru melihatnya tersenyum kearahku. Ya, walaupun itu karna Dimas juga.
"Emang kenapa sih? Lo suka ya sama Dimas?" Alina menunduk sambil meremas dasinya. Aku tersenyum melihat itu.
"Gapapa kali. Manusiawi suka sama orang. Asalkan bener aja sukanya." Dia langsung menoleh kearah ku.
"Maksud lo?"
"Ya kan berabe kalo lu suka sama cewek." Aku tertawa melihat dia menatapku sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I For You
Teen Fiction"Sampai kapan lo peka sama perasaan gue?"-Alina "Gue nggak pernah mau mencintai sahabat sendiri."-Dimas "Gue cinta sama lo melebihi cinta yang pernah ada." - Ricky ........................................................................ Hidup itu pi...