Page 1

94 7 0
                                    

Entah dari kapan gue suka sama Agung, perasaan itu muncul tiba-tiba. Gue sama Agung sudah lama bersahabat dibandingkan dengan Vina,Hikmah,dan Doni. Hampir 6 tahun kita -gue dan Agung- bersahabat. Agung itu tampan,baik,sopan, mungkin karena itu yang buat gue bisa suka sama dia.
"April gue minjem pulpen dong, pulpen gue ilang nih." Ujar Agung.
"Dasar ga modal lu."
"Lu juga ga modal, penggaris aja minjem ke gue."
"Yaudah impas sekarang, ambil aja di tempat pensil." Menunjuk tempat pensil.
"Ehem ehem becandaan mulu, awas loh nanti jadi suka wkwk." gue tau pasti itu suara Hikmah, kan bener itu suara dia.
"Gue suka sama nih orang, idih ogah banget." Agung menunjuk ke gue, seketika itu pula hati gue sakit denger ucapan dia. Tapi gue ga boleh keliatan sakit.
"Gue juga ogah kali suka sama lu." Dalam hati mah sakit bro.

Ting....Ting....Ting

Akhirnya bel istirahat berbunyi tanda jam pelajaran sosiologi selesai. Seperti biasa sahabat-sahabat gue ini ngajakin ke kantin tapi gatau kenapa hari itu gue males ke kantin.
"Pril yuk ke kantin." Agung memegang tangan gue.
Kalian bisa bayangin kan, dia megang tangan gue. Langsung deg-degan cuy hehehe.
"Engga ah gue di kelas aja."
"Lu gapapa kan Pril ? Lu sakit ya ?" Ujar Hikmah yang langsung memegang kening gue.
"Gapapa kok gue, gue juga ga sakit. Lagi males aja ke kantin, udah kalian ke kantin aja."
"Yakin lu gapapa ?" Ujar Agung
"Iya Agung Nugraha, gue gapapa."
"Yaudah kita ke kantin dulu ya, jangan kangen lu sama gue." Ujar Agung sambil berjalan.
"Idih kangen sama lu ? Ogah banget!"

Akhirnya mereka pergi ke kantin, tiba-tiba Doni duduk di sebelah gue.
"Lah lu ga ke kantin ?" Ujar Doni.
"Engga lagi males ke kantin. Lu ga ke kantin juga ?"
"Sama lagi males juga hehe." Tertawa kecil.

Tiba-tiba terlintas di otak gue omongan Agung tadi. Apa dia bener-bener ga suka sama gue ? Apa dia udah ada gebetan ? Doni pun mengageti gue hingga lamunan gue buyar.
"Woy!!."
"Ih apaan sih lu ngagetin gue aja."
"Abisnya lu ngelamun mulu, lamunin apa sih lu ?"
"Siapa yang ngelamun."
"Gue tau pasti lu kepikaran sama omongan Agung tadi kan, udah jujur aja." Tersenyum ke arah gue.
Eh bentar deh, kenapa dia bisa tau kalo gue kepikiran omongan Agung ya, jangan-jangan dia bisa baca pikiran orang kali ya.
"Sotoy banget sih lu." Ujar gue sambil tertawa ke arah dia.
"Gue tau lagi, lu suka kan sama Agung ?"
"Engga siapa yang suka."
"Udah jujur aja sama gue."

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang