Page 18

36 2 0
                                    

---- Singkat cerita ------

Gue sekarang kuliah di UI dan sekarang gue semester 5. Gue satu tempat kuliah sama Hikmah,Vito,Agung,Jasmine,dan Doni. Sedangkan Vina kuliah di Bandung.
Hari sabtu gue denger omongan ibu gue sama Jasmine. What ? Gue mau dijodohin ? Apa-apaan ini, gue ga mau dijodohin!!
Gue langsung nge bm Hikmah ngajak dia ketemuan, gue mau cerita sama dia.

Gue : "Ping!!!"
Hikmah : "Kenapa Pril ?"
Gue : "Lagi dimana ?"
Hikmah : "Lagi makan sama Vito, kenapa emang ?"
Gue : "Ada yang mau aku ceritain tapi abis kamu makan sama Vito aja ya."
Hikmah : "Gausah, sekarang aja Pril. Dateng aja di tempat biasa kita kumpul."
Gue : "Aku ganggu dong mah."
Hikmah : "Engga kok, udah sini aja. Aku tunggu loh."
Gue : "Oke aku berangkat."

Gue pun langsung ke tempat makan biasa kita kumpul. Butuh 1 jam buat sampe disana, setelah sampe disana gue langsung cerita ke meraka kalo gue mau dijodohin.
"Mah."
"Udah dateng, mau cerita apa Pril tadi ?"
"Kalian harus tau, gue mau dijodohin sama ibu gue."
"Hah ? Dijodohin ?" Ujar Vito
"Sama siapa ?" Ujar Hikmah
"Aku gatau mah tadi aku denger omongan ibu aku sama Jasmine."
"Yaampun Pril, lu buruan dah pilih Doni."
"Iya Pril, Doni tuh tulus suka sama kamu."
"Tapi ..."
"Gaada tapi-tapian Pril, lu harus pilih Doni sebelum terlambat."
"Gue ga bisa milih Doni."
"Kenapa gabisa Pril ? Kurang apa Doni sama lu, dia bela-belain mukul Agung cuma demi lu Pril." Ujar Vito
"Gatau deh, gue mau menyendiri aja dulu!!, maaf ganggu kalian."
"Pril tunggu Pril!!" Ujar Hikmah
"Gimana ini Vit ?" Ujar Hikmah
"Kita harus ngasih tau Doni."
"Yaudah cepet bbm dia." Ujar Hikmah

Vito langsung bbm Doni.

Vito : "Ping!!!"
Doni : "Apaan ?"
Vito : "Cepet lu ke tempat kita biasa makan, ga pake lama!!"
Doni : "Ada apaan emang ?"
Vito : "Udah cepet dateng!!"
Doni : "Yaudah bentar."

Engga lama kemudian Doni pun dateng ke tempat biasa.
"Ada apaan sih ?" Doni langsung duduk."
"April mau dijodohin!!"
"Terus ?"
"Kok lu biasa aja Don, jangan-jangan lu cuma mainan perasaan April doang!!" Ujar Vito
"Jadi lu main-main doang suka sama April ? Jawab Don ?" Ujar Hikmah
"Ga mungkin lah gue main-main sama hati."
"Trus kenapa lu biasa ?"
"Gue yang bakal dijodohin sama April."
"Hah ? Lu yang mau dijodohin sama April ?"
"Iye." Ujar Doni
"Kenapa lu ga ngomong daritadi Doni." Ujar Hikmah
"Gimana gue mau ngomong daritadi lu berdua ngomong mulu."
"Gue seneng lu yang dijodohin sama April." Ujar Hikmah
"Tapi gue takut ditolak sama dia."
"Jangan takut perjuangin terus Don." Ujar Vito
"Yaudah gue mau balik ye, mau siap-siap."
"Siap-siap ngapain ?"
"Nanti malem kan keluarga gue sama keluarga April bakal ketemuan. Doain aja ye semoga lancar." Ujar Doni
"Bakal kita doain." Ujar Vito
"Gue cabut dulu, bye." Ujar Doni sambil pergi ninggalin mereka.
"Ga nyangka jadi dia orangnya." Ujar Vito sambil ketawa.
"Sama ga nyangka, semoga aja acara nya lancar."
"Amiin." Ujar Vito

------------

Siang pun berganti sore, sore berganti malem. Gue diajak ibu gue buat makan malem diluar yaudah gue mau. Ternyata makan malem itu buat pertemuan gue sama cowo yang bakal dijodohin sama ibu gue. Dan yang lebih kagetnya lagi, cowo itu adalah DONI.
"Kita ngapain bu makan malem diluar ?" Ujar gue
"Ibu mau ngenalin kamu sama anak temen ibu dulu."
"Jangan bilang aku mau dijodihin ?"
"Kamu ketemu dulu, kenal dulu aja. Ibu ga akan paksain kamu kok kalo kamu cocok ya lanjut kalo ga cocok yaudah gausah dilanjutin." Ujar ibu gue

Sampe akhirnya, gue dan ibu gue sampe di tempat makan.
"Mba." Ujar ibu gue.
"Eh mba, ayo duduk duduk." Ujar ibu nya Doni.
"Anakmu mana ?" Ujar ibu gue
"Anakku lagi di toilet, nah itu anakku."
"Doni ?" Ujar gue kaget
"Hy April." Ujar Doni sambil tersenyum ke arah gue.
"Jadi ini bu yang mau dijodohin sama aku ?" Ujar gue
"Iya." Ujar ibu gue.
"Maaf bu, tante. Saya harus bicara sama Doni diluar."
"Yaudah, sana Doni."
"Kenapa lu ga bilang sama gue ?"
"Gue emang sengaja ga bilang sama lu."
"Ya kenapa ?"
"Kalo gue bilang pasti lu bakal ngejauh dari gue kan!! Jadi gue ga bilang sampe lu tau sendiri Pril."

Gue diem sebentar, gue bingung mau ngomong apaan ke Doni. Sampe Doni nyatain perasaannya ke gue, gue kaget. Dan gue bener-bener bingung harus jawab apa. Ya allah aku harus jawab apa ini ??
"Pril." Doni megang tangan gue.
"Gue suka sama lu, gue tulus suka sama lu. Gue gamau kehilangan lu. Gue dulu berpikir kalo gue dijodohin sama lu itu adalah hal terburuk tapi sekarang itu jadi hal yang gue inginin. Lu mau kan nerima perjodohan ini ?"
"Gue gatau gue harus jawab apa Don."
"Kita bisa jalanin dulu toh kita tunangan ketika kita udah lulus kuliah Pril."
"Kasih gue waktu untuk berpikir Don, untuk saat ini gue ga bisa ngomong apa-apa."
"Oke gue bakal ngasih lu waktu. Tapi mohon jawabannya lu terima perjodohan ini." Doni melepas tangan gue.

-----------

Untung kuliah gue lagi libur jadi gue bisa liburan ke Bandung tepatnya ke rumah tante gue. Gue butuh waktu untuk berpikir ini semua. Beberapa hari gue disana, Hikmah nyusul gue. Gue pun bingung kenapa dia bisa tau kalo gue di Bandung. Apa dikasih tau sama ibu gue ?
"Pril." Hikmah mengetuk kamar gue.
"Iya siapa ?"
"Ini aku Hikmah."
"Loh Hikmah kok bisa tau aku disini ?" Aku membukakan pintu kamar.
"Aku ini sahabat kamu jadi aku tau kemana pun kamu pergi. Kenapa kamu pergi Pril ?"
"Aku butuh waktu untuk berpikir mah." Ujar gue.
"Aku tau kamu butuh berpikir tapi sampe kapan kamu disini."
"Entah."
"Doni udah nunggu kamu lama banget, dari kita masuk SMA Doni nunggu kamu sampe sekarang Pril. Kalo bukan Doni cuma mau main-main doang ga mungkin dia nunggu kamu selama ini."
"Iya aku tau, Doni tulus suka sama aku. Tapi aku harus yakinin hati aku mah, aku gamau Doni tersakiti juga."
"Tapi sampe kapan ? Doni nyari-nyariin kamu tau ga, ibu kamu disuruh sama kamu kan buat ga ngasih tau kita semua ? Kasian Doni Pril."
"Aku butuh waktu."
"Oke kalo kamu butuh waktu, aku juga ga bisa maksa kamu juga. Yakinin hati kamu aja dulu Pril, tapi jangan kelamaan kasian Doni." Hikmah pun meninggalkan gue.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang