Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tibalah pada kenaikan kelas. Tepat pukul 04.30, hp gue bergetar, ternyata Doni nge bm gue.Doni : "Ping!!!"
Gue : "Iya ada apa don ?"Doni : "Berangkat bareng yuk, mau ga ?"
Gue: "Hmm...gimana ya"Doni : "Pasti udah janjian mau berangkat bareng sama Agung ya."
Gue : "Engga juga sih."Doni : "Yaudah berangkat bareng aja, nanti gua jemput lu jam 05.45 ya Pril."
Gue : "Yaudah, oke."Tepat pukul 05.45, Doni sudah sampai rumah gue.
"Assalamu'alaikum April."
"Waalaikum'salam, eh ada Doni. Sini masuk dulu Don, April lagi siap-siap."
"Iya makasih tante."
"Udah sarapan belum ?"
"Udah tante dirumah tadi."
"Kalo itu ambil aja ya Don, tante mau ke dapur dulu."
"Iya tante makasih."
"April...Pril... Cepet dandannya, Doni udah sampe." Ujar ibu gue
"Iya bentar-bentar."Selesai dandan, gue langsung turun ke bawah. Dan melihat Doni asik main handpone nya.
"Asik amat liat handpone nya." Canda gue.
"Eh lu udah selesai toh, udah yuk berangkat sekarang. Takut macet dijalan."
"Bentar-bentar." Gue memasukan beberapa roti ke dalam tempat makan.
"Ibu...bu... April mau berangkat."
"Ga sarapan dulu kamu ? Doni juga ga sarapan dulu ?" Ujar ibu gue.
"Ini aku udah masukin roti."
"Doni ga makan dulu ?"
"Gausah tante tadi udah makan kok."
"Yaudah hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut ya."
"Iya tante, yaudah berangkat dulu ya tan." Doni bersalaman dengan ibu gue.
"April berangkat dulu ya bu, assalamu'alikum." Sambil bersalaman.
"Waalaikum'salam." Ujar ibu gue-------
Setibanya di sekolah, gue sama Doni langsung ke mading liat nama kita. Dan di tempat mading sudah ada Vina, Hikmah, dan Agung. Ternyata gue ga sekelas lagi sama Agung, yah padahal gue berharap sekelas lagi sama dia. Gue,Hikmah,dan Doni masuk kelas XII IPA 1 sedangkan Vina dan Agung masuk kelas XII IPA 2
"Yah, Pril kita ga sekelas." Ujar Vina
"Iya Pril, kita juga ga sekelas lagi." Ujar Agung
"Eh iya ya kita udah ga sekelas lagi, yaudah kita kan masih bisa ketemu. Cuma beda kelas aja kok bukan beda sekolah kan."
"Tapi rasanya beda Pril.". Ujar Vina memasang muka sedih.
"Udah ih jangan sedih kali vin."
"Yaudah gue masuk kelas dulu ya Pril, mah, don, gung."
"Sama, gue sama Hikmah ke kelas dulu ya."
"Tadi berangkat sama Doni ?" Ujar Agung
"Iya, kenapa emangnya ?"
"Gapapa nanya aja."
"Udah sana masuk kelas." Ujar gue
"Awas jangan kangen loh sama gue, belajar yang rajin loh, jangan suka lamunin gue wkwkwk." Tawa Agung
"Kayanya tingkat pede lu naik deh, pede banget lu."
"Udah sana masuk kelas, gue tungguin sampe lu masuk kelas."
"Oke" gue pun langsung berjalan ke dalam kelas. Agung pun memanggil gue.
"Pril ?"
"Apa ?" Ujar gue
"Nanti mau ga temenin gue latihan futsal ?"
Gue ga salah denger kan ? Dia ngajakin gue nonton latihan futsal cuy wkwkwk.
"Liat nanti ya gung, bye."
"Oke, bye juga."-----------
Setibanya di kelas, bangku yang masih kosong cuma yang di sebelah Doni doang. Jadi mau ga mau gue duduk sama Doni.
"Gue duduk sama lu Don ?" Ujar gue
"Ya emang gaada bangku kosong lagi, yaudah dengan senang hati." Tersenyum ke arah gue.
Senyumannya juga manis loh Doni ini wkwkwk.
"Lama banget lu lagian Pril." Ujar Hikmah yang duduk di depan meja gue.
"Wkwkwk."
"Malah ketawa." Ujar Hikmah yang juga ketawa
"Seneng banget mba kayanya." Ujar Doni
"Hah ? Engga kok."
"Engga seneng gimana ? Keliatan dari muka lu tuh, cerita kenapa sih Pril ?"
"Gapapa kok gue Don hehe."
"Yasudah, oh iya nanti pulang sama gue kan ?" Nah loh dia nanya pulang sama siapa, gue jawab apa ini. Gue kan diajakin nonton latihan futsal sama Agung, gimana ini.
"Woy!! Bengong lagi, kenapa sih lu Pril ?"
"Jangan bikin orang kaget kenapa sih ih!!" Gue kesel banget sama Doni, kalo gue punya riwayat jantung gimana coba.
"Eh iya maaf maaf, lagian lu bengong terus. Maaf ya Aprilia Lestari yang baik." Tersenyum ke arah gue.