Kebetulan kah?

188 5 0
                                    

Pagi yang berat harus kulewati. Bahkan kalau biasanya aku selalu semangat untuk bangun di pagi hari. Hari ini mataku tak mau terbuka untuk menangis sekali lagi.

"Twins makasih ya buat semuanya, selama disini kamu selalu nolongin aku" ucap mbak Afi dengan senyuman terpaksanya.

Aku tak mampu menjawabnya, ia sudah ku anggap seperti kakak perempuan ku sendiri, tapi hari ini ia harus pulang kembali menikmati keriuhan kota Jakarta.

"Twins sampek ketemu lagi ya, kapan-kapan main lah ke palembang" ujar mbak Okta yang menahan tangis.

Semuanya berpamitan padaku , hanya tinggal beberapa orang saja yang tetap tinggal disini.

Sarapan pagi untuk yang terakhir kalinya disini "mungkin", tapi kuharap tidak. Semua orang ada disini. Mas Ian pun harus pulang hari ini.

*
Twins bisa anterin aku pindahan ke kursusan baru??

Pesan teks dari Andre masuk.

Kapan? Aku sama anak -anak masih makan di tempat biasa nih.

Sekarang ya? Bisa nggak? Hehehe.

"Eh aku balik duluan ya , mau nganterin Dika ke stasiun" ucap mas Ian. Lalu pergi..

Sebelum mengantar Andre,aku menunggu mas Ian kembali kesini dulu, agar bisa berpamitan. Sangat lama, Andre sudah dari tadi menunggu. Akhirnya aku beranjak menjemput Andre.

Setelah selesai membantu Andre pindahan. Aku segera kembali ke tempat makan tadi. Kulihat mas Ian dan Dika berboncengan keluar dari camp mereka. Kami tak sengaja berpapasan.

"Loh mas Ian mau kemana?"

"Ini nganterin Dika"

"Mas Ian pulang kapan?"

"Habis nganterin Dika langsung balik"

"DEG"
Ia akan kembali ke Yogyakarta sekarang? Terus perpisahannya cuman ketemu di jalan kayak gini? Terus aku nggak bisa lagi ketemu sama dia?

"Oh ya udah" ucapku pelan

"Iya... duluan ya" pamitnya sembari tersenyum.

"Daa ... ati-ati"

Ia membalas dengan lambaian tangan.

Aku pun segera kembali ke tempat makan tadi. Teman-teman ku masih menunggu disana.
Butir-butir air mata tak sengaja menetes saat aku menyetir. Siapa yang bisa menahan saat harus berpisah dengan orang-orang yang kau sayang? Bahkan disaat aku mulai menyadari kalau aku menyukai seseorang, iapun juga harus pergi..

"Aku tadi ketemu mas Ian" ucapku kepada kak Nathan sambil tertunduk lesu.

"Dimana? Dia pulang kapan?"

"Dijalan, papasan waktu kesini, sekarang dia pulang"

"Terus kata-kata terakhirmu apa?"

"Daa, ati-ati"

"Ah serius? Gimana sih kamu, kan udah nggak ketemu lagi, masak gitu doang?"

"Ya abis mau gimana lagi? Aku kan malu dan udah mau nangis tadi"

........

Satu persatu, aku mengantarkan mereka kembali ke kota asal mereka. And Just say goodbye ..

****

Mas Rio, kak Nathan, mbak Nita ,mbak Fia... Dua bulan ke depan aku akan menghabiskan waktu bersama mereka.

"Twins anterin aku yuk" ajak mas Rio

"Kemana?"

"Beli makan"

"Traktir yak" godaku.

"Udah gampang"

Aku mengangkat tanganku tinggi-tinggi dan "yes!" Hahaha

Ya ,akhir-akhir ini aku sering pergi bersama mas Rio. Ia sosok kakak laki-laki yang selalu aku inginkan. Aku memang tak punya kakak laki-laki , jadi aku sangat nyaman kalau pergi bersama mas Rio. Ia baik, care, dan suka mentraktirku.

Selain itu aku sering pergi ke camp nya mbak Nita dan mbak Fia untuk mencari wifi gratis.

Yaa kami selalu menghabiskan waktu bersama- sama selama kami bisa.

***

Dua minggu sudah semenjak kepergian sebagian dari teman-temanku. Kak Nathan datang membawa kabar baik.

"Twins , ian bakal balik ke pare "

"Ah boong"

"Serius, periode bulan depan dia ke pare lagi, ngambil program dua bulan"

Senyum lebar terlihat jelas diwajahku. Aku akan menunggunya !

"Udah chat aja, tanya sama dia"

"Makasih kak" ucapku sambil melompat-lompat kegirangan.

Hampir setiap hari aku mengirimkannya pesan. Tapi semenjak ia kembali ke Jogja,ia berubah. Semakin cuek denganku. Pesanku sering tak mendapat balasan....

*
Hari ini aku tergeletak lemas, karena semangkuk es campur dengan bonus lalat yang terpaksa ku beli karena cuaca yang sangat panas.

"Coba ada yang merhatiin , pasti aku cepet sembuh" godaku kepada mbak Fia yang mengerti benar maksud ku itu.

"Iya deh sini aku telfonin iyan"

"Eh jangan mbak, kan becanda doang"

0893xxxxxxxx

Tuuttt tuutttt

"Hallo" suara laki-laki terdengar dari seberang telefon.

"Eh yan , Twins lagi sakit nih , kamu nggak mau ngomong apa- apa gitu?"

"Hahaha mau ngomong apa??"

"Ya terserah , nih ngomong nih sama Twins"

"Eh kok aku sih mbak?"

"Udah ngomong aja" paksa mbak Afi.

"Hallo" sapaku pada nya.

"Sakit apa?"

"Sakit diare kali gara-gara minum lalat hahaha"

"Hahaha ohh, minum obat sama istirahat sana"

"Iyaa, mas Ian balik tanggal berapa ke Pare?"

"Tanggal 25 Desember ini kalo nggak ada halangan, kalo ada halangan ya periode 10 Januari"

"Ohh , bisa tahun baru an bareng dongg"

Tuut tuutt tutt pulsa mbak Afi ternyata sudah habis. -,

Sedetik kemudian aku langsung sembuh entah kenapa. Tak apa setidaknya itu sudah cukup, bisa berbincang-bincang sebentar dengannya. 2 minggu lagi , hanya dalam 2 minggu ia akan kembali kesini. Dan aku bisa bertemu dengannya lagi.

Apa Kabar Hati?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang