19 Agustus 2019. Wahh angka yang indah dan selamat ulang tahun teruntuk Negeriku Indonesia dan maaf aku belum bisa mengelilingi surga-surga indahmu.
Sudah lama aku tak memulai untuk menulis lagi. Bukan karena malas, tapi memang tak sempat. Aku harus bersekolah di kampus semi militer. Dan cerita tentang mas Ian .... Mmmm begini kelanjutannya.
Di kampus ku ini aku harus tinggal disini untuk waktu yang lama. Tanpa Handphone dan yapp ini asrama. Jadi kalian harus tau, aku sudah lama tidak menghubungi mas Ian dan Mas Rio.
Sekarang Mas Ian sudah punya pacar. Perempuan yang terlihat lebih tua darinya. Dan Mas Rio ?? Dia sudah menikah dan punya satu orang anak laki-laki yang gagah. wkwkwk kalian juga harus tau alasan ku menolak Mas Rio karena usia nya yang terpaut 5-6 tahun lebih tua dariku.
Mei 2019, aku datang ke pesta pernikahan kakak sepupuku di Tangerang, Jakarta. Sesekali aku merindukan teman-temanku dan iya termasuk sosok kakak laki-laki seperti Mas Rio. Dan aku ingat Mas Rio Tinggal di Jakarta juga. Aku mencoba meminta nomor telepon nya dari teman-temanku, dan cukup sulit. Aku sempat mengirim pesan kepadanya, dan berharap ia membalas.
Selang beberapa hari ia menelefon ku.
"Halo, Assalamualaikum ?" kataku
"waalaikumsalam, twinsssss" sapanya dari jauh.
aku mengenali suara itu, sangat !
"Mas Rio!!? seruku langsung mengenali suaranya.
"Kok tau sih kalo aku yang telefon?"
"Iyalah aku kan nggak lupaan kalo sama temen"
Malam itu kami mengobrol lewat telefon 2 jam lebih, sama-sama mengingat suasana dan perasaan rindu saat di Pare. Sesekali ia menanyakan apakah aku sudah punya pacar, dan ia juga bicara tentang perasaannya padaku masih sama dengan sedikit candaan. Kami membuat janji untuk bisa bertemu satu sama lain seminggu kemudian. Aku tak boleh menelefonnya karena yang ia pakai adalah nomor kantor, dan karena istrinya sangat pencemburu. Sama sekali aku tak pernah bermaksud mendekati Mas Rio atau lebih, aku hanya rindu dan ingin minta maaf, karena selama ini aku mungkin terlalu jahat kepadanya. Sehari sebelum janji temu kami , ia berjanji akan menelefon. Tapi telefon itu tak kunjung datang. Sampai hari dimana aku harus kembali ke Surabaya. Dan janji kami untuk bertemu hanya sekedar janji yang tak pernah ditepati.
****
Terimakasih teruntuk orang-orang tercinta, orang-orang baik disekitarku. Kamu yang membuatku jatuh cinta dan kamu yang sudah mencintaiku. Terimakasih karena sudah mengisi cerita dan pengalaman perjalanan hidupku.
Maaf aku terlalu berharap akan rasa yang sama kepadamu, dan maaf aku yang tak sadar ada orang yang sedang mencintaiku dan menunggu ku.
Hatiku sekarang sudah pada laki-laki yang akhirnya aku temui. Dan akhirnya kita menemukan kebahagiaan kita masing-masing.
Yang aku tulis 2016 silam tentang pantai, padahal aku tidak terlalu menyukainya. Seseorang menyatakan cintanya padaku di tahun 2018 di pantai dengan pemandangan senja yang sangat indah. Dan aku baru membacanya kembali hari ini, dan menulis kelanjutannya sampai selesai.
Pertemuan kita semua adalah rencana Tuhan. Apakah akan berakhir baik atau tidak, cukup jalani saja dengan ikhlas. Dan Tuhan akan memberikan yang lebih baik dari yang terbaik.
Oh iya kalau mungkin cerita ini sedikit tidak nyambung, maaf karena aku menulis di tahun yang berbeda. Aku sudah sedikit lupa dengan jalan ceritanya. Dan terimakasih telah membaca.
Salam Sayang,
Penulis yang baru belajar ^.^
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Kabar Hati?
RomanceKata orang cinta itu manis. Semanis apa? Jika orang yang kamu suka memiliki perasaan yang sama, itu mungkin. Tapi bagaimana kalau ternyata di sisi lain ada laki-laki mapan yang setia dan tulus menunggumu? Sedangkan kamu masih saja mengejar nya, impi...