Aku terbangun terlalu pagi, entah kenapa, tetapi saat itu badanku sedang tidak enak.
Aku cuci muka dan keluar dari kamar dan duduk di depan meja makan, sekilas rumah ini sudah tampak sunyi ditinggal penghuninya untuk beristirahat.
Wajar saja mereka semalaman bercerita/berdiskusi setelah dipendingnya mubes organisasi kami.
Aku yang duduk dengan earphone ditelingaku sambil memeluk kakiku tak sengajah melihat hal yang indah menurutku.
Bagaimana tidak, seseorang yang kupuja telah terlelap didepan televisi. sekilas aku tampak kasihan melihatnya, tidur tanpa beralasakan apapun, selimut pun tidak ada untuk menutupi tubuhnya.
Sekilas ia menutup muka nya dengan jaket dan beberapa kali mengubah posisi tidurnya, tanpa sadar aku tersenyum melihatnya, aku mungkin akan sangat bahagia jika setiap bangun pagi mataku akan disambut dengan dia yang pertama kali aku lihat.
Oh aku sangat menyayangimu lelakiku, teriakku didalam hati.
Matahari sudah tidak malu-malu untuk menampakkan dirinya, tak terasa sudah setengah jam aku duduk diam memperhatikan dia terlelap, aku sampai lupa kalo aku harus secepatnya pulang untuk mengerjakan sesuatu dan pulang ke tempat ini secepatnya juga.
Aduh..., kenapa waktu begitu cepat berjalan? padahal aku masih ingin menikmati wajahnya dikala ia terlelap.
Dengan seutas senyum, aku berdiri tak jauh darinya dan berlalu pergi, berharap dalam hati, semoga aku menemukkan moment berdua dengannya hari ini dirumah ini.
jedapendek, 23 April 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia dan Aku
ChickLitDia pria yang baik. Sosok yang sedikit bicara dan aku yang begitu cuek. Rasa pedulinya terhadap banyak wanita tapi tidak pada sembarang orang. Sosok yang membuatku tenang bersamanya saat tangisku pecah. Seorang pria yang selalu menanyakan kabarku me...