"Lo" Prilly mulai membuka mata dan ia terbelalak kaget bukan main.
"Hai" Sapa si cowok dengan tampang sok coolnya. Tapi memang sedikit cool.
"Masih sakit gak?" Tanyanya lagi begitu perhatian.
"Kok bengong? Hei" Sambungnya.
"L-l-lo... ngapain disini?" Tanya Prilly yang sangat heran dengan cowok tersebut.
"Kenapa? Ada yang salah?"
"Gue tanya, kenapa lo bisa disini?" Prilly lebih menekankan pertanyaannya itu dengan suara agak keras.
"Gue pindah kesini"
Whaaat??? W-H-A-T?!!
Sumpah, dunia ini gak adil. Fix. Mamah mau pulang. Hhh. Kenapa harus ketemu dia lagi? Kenapa?
Kenapa?
Pertanyaan itu selalu terngiang di otak Prilly. Ia bingung, sangat."Lo kok kaget banget? Sebelumnya kan kita udah pernah ketemuan" Si cowok sok cool tersenyum tipis.
Prilly pun bangkit dari tempat tidur yang ia tidur di UKS. Ia segera menarik nafas untuk bisa tetap tenang. Oke, calm, Prill.
Prilly berusaha keluar dari UKS, tapi tangan kekarnya menahannya."Buru2 banget, udah sembuh emang?" Tanya si cowok sok cool tadi.
"Bukan urusan lo, gue udah gapapa, jadi gue harus pergi"
Prilly melengos pergi tanpa mengucap terimakasih padanya.
Ya. cowok itu datang lagi sekarang. Di kehidupan Prilly. Kembali.
•
•
•Dani, mantan Prilly sekaligus Cinta Pertamanya kembali. Prilly bingung. Ia harus apa. Prilly sudah tidak mau berurusan dengannya. YaAllah bantu aku. Batin Prilly.
"Prill..prill... yaampun lo gapapa?" Tanya itte yang khawatir sambil memeriksa kening prilly. Mencoba memastikan bahwa Prilly gakpapa.
"Hem..mm.. gak papa kok Te.. Gue tadi pagi gak sempet makan jadi begini deh." Ucap Prill dengan suara paraunya.
"Ah alay banget lo! Makanya kalau ke sekolah sempetin makan dulu oncom!" Tegur Itte yang kesal melihat tingkah Prilly karena tidak memperdulikan dirinya sendiri.
"Iya gak lagi kok.. eh, Te.. Ali mana ya?" Prilly yang masih lemah berusaha mengincarkan pandangan pada sisi di setiap kelasnya. Ia mencari Ali.
"Dia tadi keruangan Pak Anton katanya mau bicarain soal Pensi,tapi gatau deh gak balik-balik, eh tapi lo udah makan belom.. " Jelas Itte dengan detail
"Ohh.. belum Te tadi baru minum teh manis doang" Prilly masih tertegun. Entah apa yang dia pikirkan.
"yaampun Prilleeeey!!!! gue beliin lo makanan ya. Lo tunggu sini" Itte bergegas untuk ke kantin.
Tak lama Prilly menundukan kepala di atas mejanya dengan dilandasi lengannya untuk menjadi bantal. Rasanya masih sedikit pusing.
***
Terdengar sayup-sayup suara laki-laki dan perempuan sedang tertawa bersama,sangat bahagia.
"Hahaha masa sih gitu sayang? Lucu banget ya si tobi itu" Sinta pun ketawa dengan senangnya mendengarkan Ali bercerita.
"iyaa itu baru sebagian ceritanya, masih banyak lagi cerita yang lain. Emang dia tuh super kocaknya pantesnya jadi pelawak tuh" Ali seperti senang melihat Sinta tertawa seperti itu. Mungkin bagi Ali, ketawa Sinta semangat buat Dirinya.
"Eh kucrut!" Itte menepuk pundak Ali sedikit keras.
"Awww! Buset lo cewek2, kekar juga ye" Ledek Ali sambil merasakan sakit di pundaknya itu.
"Heh, ayam broiler, lo tau gak?"
"Gak tau lah, emang apaan? Penting gak? Kalau gak penting gue males denger" Jawab Ali sambil memainkan sedotannya.
YOU ARE READING
Future Partner
Fanfiction"Bagiku, Prilly tak hanya sahabat tetapi sudah menjadi adik. Sekarang, semua berubah ketika ia pergi dan cinta itu mulai datang. Aku tak bisa menghentikan rasa itu" - Aliandra Syahreza "Bagiku, Ali tak hanya seorang sahabat yang posesif padaku. Tet...