Dasar cengeng kenapa aku menangis, kau harus kuat Naruto.
Tetesan air mata ini tak mau berhenti, kenapa? Kenapa? Kenapa aku melihatnya? Akhhhh kenapa dada ini sakitn, kenapa saat ini? Kenapa harus sekarang? Dasar penyakit bodoh...Akhhh.
Kucoba membuka tasku, namun tak ayal, ternyata tanganku tak cukup kuat untuk membukanya, benar kata baa-san, otakku yak bisa mengendalikan tanganku lagi.
Pandanganku bahkan mulai kabur, aku terduduk tepat di depan pintu kelas symphony.
Mataku tak kuat lagi terbuka, menahan sakit di kepalaku saja sudah tak sanggup.
Kini tinggal kegelapan yang menyelimutiku, perlahan cahaya putih berkumpul di depanku, ia membentuk sosok besayap putih.
"Anda siapa?" Tanyaku padanya.
"Aku adalah malaikatmu, kau sudah cukup dengan penderitaan di dunia naru!, kau mau ikut denganku?" Ucapnya mengajakku.
"A-aku belum siap, maaf"
Kenapa mulut ini bicara seperti itu, padahal otakku sudah mengatakan 'aku akan pergi bersamamu'Apa mulutku juga sudah tak bisa ku kendalikan?
Naruto pov end
"Sensei!" teriak Gaara.
Saat melihat naruto pingsan didepan pintu, ia langsung mengangkat Naruto yang berlumuran darah. Darah yang keluar dari hidung dan kepalanya, ternyata kepala Naruto terbentur ke sudut meja yang agak tajam.
Gaara terus berlari menuju UKS melalui koridor yang tadi dilewat Naruto, Gaara yang ternyata selalu memperhatikan naruto mendecih kesal karena princess symphony juga pangeran es sekolah ini.
"Dasar tidak peka," ucap Gaara yang hanya melewati Sasuke sembari meliriknya.
'Deg'
'Kenapa dengan Naruto?, kenapa ia bersimbah darah? Aku harus mengikutinya' pikir Sasuke.
Sasuke mengikuti Gaara, benar dugaannya kalau Gaara akan membawa Naruto ke UKS, tanpa izin ia masuk saja ke UKS.
Disana Garaa meletakkan Naruto ke atas tempat tidur.
"Apa pedulimu?" sengit Gaara.
"Apa maksudmu?, dia temanku, senseiku" ucap Sasuke.
"Dan seseorang yang memberimu kasih sayang, dia orang yang selalu mencintaimu" ucap Gaara penuh amarah.
Sasuke terhenyak mendengar penuturan Gaara.
"Apa maksudmu?" tanya Sasuke tak percaya.
"Kau yang dia cintai, bukan aku, padahal aku yang selalu memperhatikannya, tapi dia tak pernah melihatku!"ucap Gaara.
Rasanya Hati sasuke seperti tertusuk,teriris,dan terbelah, sakit sekali mendengar penuturan Gaara.
Tiba-tiba kakashi datang.
"Kalian bukannya langsung menolong sensei kalian, malah kalian berperang disini!" ejek Kakashi.
Kakasi yang marah langsung saja memeriksa Naruto, yang sejak tadi di biarkan saja oleh kedua muridnya. Darah naruto di bersihkan, tampak wajah naruto yang cukup pucat, dan juga darah yang masih saja keluar dari hidungnya.
Kakashi memeriksa denyut jantung guru muda itu, namun yang didapatkannya hanyalah denyutan lemah.
'Deg, Naruto' pikir Kakashi.
Kakashi kini menggendong naruto keluar kampus, membuat Sasuke dan Gaara hanya bisa diam dan membisu, bagaimanapun mereka bertanya tidak di jawab senseinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasunaru's Fanfiction
FanfictionKumpulan cerpen Kisah cinta sasunaru No yaoi.. naru female. Penderitaan naru 3 fanfic kok Gomene sasuke 2 chapter I must strong 4 chapter I is sirius 7 chapter Shymphony for you ( belum up, samsek.. banyak tugas)