Chap 3
"Apa katamu?, bukannya berterimakasih kau malah menertawakanku, aku memasakkanmu tahu! Tapi aku lebih suka saat kau tertawa" ucap sasuke akhirnya.
"Eh?" Ucap naruto bingung dengan kata terakhir sasuke.
"Abaikan saja" ucap sasuke akhirnya.
Setelah Sasuke selesai memasak di dapur, Naruto datang dan duduk manis di meja makan dengan membawa piring, sendok, serta garpu yang membuatnya terkesan seperti anak kucing yang minta makan#wkwkwk dasar naru#diem lu miuthor.
"Nah ini makanannya udah siap, aku mau kau menghabiskannya, aku tak menerima penolakan!" Ucap Sasuke tegas.
"Baik Sasu-teme" jawab Naruto.
Naruto mencoba 1 suap bubur dengan ogah-ogahan, namun setelah di coba...
"Oishiii" ucap Naruto dengan puppy eyesnya.
Naruto makan dengan lahap dan celemotan membuat sasuke tak tahan untuk mengelap noda di sekitar mulut sensei tersayangnya itu.
"Diam!" perintah Sasuke.
"Hah?" Ucap Naruto.
Sasuke mengambil tisue dan mengelap noda di sekitar mulut Naruto, sedangkan naruto hanya terdiam melihat tingkan muridnya 1 ini yang dapat membuatnya jantungan seketika.
Deg
Deg
Deg
'Perasaan ini lagi' pikir keduanya.
Setelah keduanya selesai makan, Sasuke memutuskan untuk pulang.
"Dobe, aku pulang jya!" Ucap Sasuke.
"Baik teme, hati-hati ya" jawab Naruto.
Naruto pov
Kuharap Sasuke tak curiga sama sekali dengan demamku ini, aku menyayanginya tapi, apa aku harus jujur dan menyakiti hatinya?
Aku melangkah keluar rumah, aku akan pergi ke nenek Tsunade, aku naik motor yang sering kupakai, oh ya aku sampai lupa mengenalkan, nenek Tsunade adalah nenekku sekaligus orang yang memata-mataiku, andai kalian tahu sulitnya memiliki nenek dokter!
Dan juga ayah dan ibuku?, mereka sebenarnya tidak memperbolehkan aku menjadi dosen, tapi aku selalu saja menbantah dan membangkang perintah mereka, kuandalkan saja kecerdasanku yang melewati kata 'mampu' untuk wanita seumuranku. Ya aku tahu mereka melarangku karena khawatir! Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah bertemu uchiha bungsu yang telah memikat hatiku, kedua orang tuaku sekarang ada di kyoto, sedangkan aku, sekarang berada di konoha.
Akh, akhirnya sudah sampai juga, aku langsung melesat menuju ruang kepala rumah sakit.
"Ohayou baa-san" ucapku pada seorang wanita cantik rambut pirang pucat yang diikat 2 sedang duduk manatap lekat padaku.
"Hn, ada apa? Kau sakit lagi? Benarkan tebakanku?" Tanya baa-san to the point.
"Hehe, kapan sih baa-san bisa di bohongi Naru?" Tanyaku.
"Lihatlah dirimu, semakin hari semakin kurus, kau tak mau minum obat, kemo juga selalu kau tolak, kau tak pernah tahu gejolak yang ada di hati baa-san setiap kau tak mampir kesini!, baa-san sayang padamu Naru, kau mau jalani kemo ya!" Pinta baa-san padaku.
Bagaimanapun aku sudah tahu konsekuensi kemo, rambutku akan rontok juga perutku akan mual, aku tak mau Sasu-teme tahu kalau aku sakit.
"Baa-san, maafkan Naru ya!, Naru tidak mau kemo baa-san, kalau baa-san mau Naru minum obat, Naru mau deh" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasunaru's Fanfiction
FanfictionKumpulan cerpen Kisah cinta sasunaru No yaoi.. naru female. Penderitaan naru 3 fanfic kok Gomene sasuke 2 chapter I must strong 4 chapter I is sirius 7 chapter Shymphony for you ( belum up, samsek.. banyak tugas)