Erick pov
"Sial, gue kesiangan lagi"
Setelah melihat jam yang menggantung di dinding kamar,
Aku baru ingat kalau hari ini aku ada janji.
Segera aku berlari menuju kamar mandi dan mandi.
Yang biasanya aku berlama lama di kamar mandi,
Sekarang yang ku butuhkan hanya 10 menit.
Keluar dari kamar mandi dan mencari baju yang cocok untuk ku kenakan hari ini.
Setelah itu aku mengambil handphone
yang berada di bawah bantal tempat tidurku.
Ketika aku menghidupkan layarnya jelas terlihat
ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab.
Pesan masuk 5
Panggilan tak terjawab 9Centil:
Erick, kamu sudah bangun??Centil:
Erick, kamu dimana?Centil:
Erick, jadi gak sih?Dan itu dia kirim beberapa kali.
Semua panggilan tak terjawab itu pun dari nomor yang sama.
Aku berlari keluar kamar menggunakan celana jeans panjang dan kaos berkerah "V" warna biru,
menuruni tangga dan segera ku kemudikan mobilku dengan terburu buru.
Tak butuh waktu lama aku sampai di depan rumah mewah ber halaman luas
dan bercat dinding warna krem.
Bisa ku lihat wanita yang sedang duduk di kursi taman rumah itu sedang menunggu dengan gelisah.
Saat tau aku sudah sampai di depan rumahnya,
Dia berlari ke arahku dengan tatapan kesal.
Yah jelas saja, aku sudah membuatnya menunggu selama sembilan puluh menit.
Braaaak...
Suara pintu mobil yang di tutupnya dengan kasar setelah dia memasuki mobil.
Bibirnya mengerucut, aku paham dengan keadaan hatinya yang memang tak suka menunggu.
"Maaf ya sayang, jangan cemberut gitu donk"
Maafku sambil membelai pipi wanita yang duduk di sebelahku ini.Ia lalu mengerutkan alisnya sambil menatapku tajam
"Kamu kan tau aku paling benci menunggu dan kamu membuat aku menunggu selama tadi, bahkan berapa menitpun sampai tak bisa ku hitung"
"Iya sayang maaf, semalam aku capek banget jadi tadi bangunnya kesiangan"
Jelasku dengan tatapan memelas.
Dan dia pun terdiam sejenak lalu berkata
"Trus kita mau kemana?"
"Kemana aja asal sama kamu"
Jawabku dengan menampilkan senyum terbaikku.
Ternyata tanpa sengaja virus ngegombal ala keke menular padaku dan ku syukuri itu bisa ku gunakan untuk merayu wanita ini.
Entah sejak kapan, aku selalu merasa nyaman saat bersama dengannya.
Berbeda rasanya ketika dengan keke.
Sahabat yang ku anggap adik ku itu memang selalu membuatku nyaman.
Walaupun sering banget aku di buatnya kesal karna ulah isengnya yang keterlaluan itu.
Tapi aku bersyukur memilikinya.
Dia sahabat perempuan satu satunya yang aku miliki
Meskipun beberapa hari ini ada mita yang menjadi sahabat baruku.
"Aku mau ke pantai"
Kembali pada dunia nyata yang saat ini ku jalani.
Aku sangat menghargai wanita ini.
"Siap tuan putri"
Sambil ku kemudikan mobilku lebih cepat agar tak terlalu siang saat sampai di pantai yang kami tuju.
Kebetulan jalanan juga tak terlalu macet hari ini.
Setelah dua jam di jalan.
Akhirnya kami sampai di pantai yang dia inginkan.Ku parkirkan mobilku lalu aku membukakan pintu untuknya.
Dia berlari lari dan meloncat loncat di bibir pantai.Kakinya mendekati air dan menunggu ombak menghempas kakinya.
Terlihat sekali begitu lepasnya dia tertawa.Aku berjalan ke arahnya namun dia segera menarik tanganku dan mengajakku untuk bermain air.
Sepertinya umur tak mempengaruhi keceriaannya bermain air.
Memang umurnya terpaut tiga belas tahun lebih tua dari ku.
Tapi aku tak pernah mempermasalahkan itu.
Bagiku cinta tak memandang usia kan?
Yang penting aku merasa nyaman bersamanya.Kami melewatkan hari ini dengan bercanda di tepi pantai, saling bercerita, tertawa bersama bahkan aku sempat menggendongnya di belakang tubuhku saat dia lelah berlari.
TBC
Please, vomment
And sory for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak in Love
AléatoireTentang sebuah persahabatan yang sedang di uji. Keke dan erick yang lama bersahabat, mereka memegang teguh prinsip yang mereka buat. Dilarang ada perasaan cinta di antara mereka agar tak merusak persahabatan yang mereka agung agungkan. mampukah mere...