bagian 9

11 1 0
                                    

Sepertinya keke lebih terlihat ceria setelah makan siang ini.

Sahabat lah yang memang pelipur lara bagi keke.

Keke pun sadar, galaunya membuat para sahabatnya khawatir kepadanya.

Keke berniat semangat dan bangkit dari sakit hatinya pada arif.

Menghapus arif dari ingatannya.
Menetralkan semua rasa padanya.

"Selamat siang, bisa saya membuat janji dengan bapak pratama untuk hari ini"

"Saya Akela maharani dari perusahaan soetomo"
Setelah menunggu beberapa saat,

"Baik, saya kesana sekarang. Terimakasih"
Setelah menutup teleponnya, keke berjalan menuju ruangan maya.

"Mbk, aku mau ketemu pak pratama dulu ya"
Pamit keke pada maya.

"Oke, good luck sweety"
Sambut maya dengan senyuman tulus.

Keke adalah gadis yang apa adanya.

Entah apa yang membuatnya mudah di sayangi banyak orang.

Mungkin karna sikapnya yang selalu ceria jadi membawa energi positif buat yang lainnya juga.

"O iya, nanti aku langsung pulang ya mbak. Kali ada yang nanyain"
Sambung keke saat sudah berada di ambang pintu.

*beberapa saat kemudian*

"Nona akela?"
Sapa seorang wanita yang bertugas menyambut tamu.

Sedangkan keke yang di sambut hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Silahkan, sudah di tunggu bapak di ruangannya"
Sambil menunjukkan arah kemana keke akan menemui pratama.

Keke berjalan sesuai dengan petunjuk wanita itu.
Dan sampailah ia di depan sebuah ruangan yang dituju.

Dengan sopan keke mengetuk pintu ruangan itu,
Tak butuh waktu lama terdengar suara dari dalam yang menyuruh nya untuk masuk.

"Silahkan duduk nona keke.
Perkenalkan ini adik saya yang akan mewakili saya dalam kerjasama perusahaan kita"
Sambut pratama sambil memperkenalkan adiknya pada keke.

"Surya"

Kata seorang pria yang tingginya mungkin selisih lebih tinggi 5cm dari tinggi keke.

"Akela"

Jawab keke sambil menyambut uluran tangannya.

"Baiklah, bisa saya lihat proposal yang anda bawa?"
Sambung pratama kembali pada urusan pekerjaannya.

"Bisa pak, silahkan"
Jawab keke dengan sopan sambil menyodorkan map berwarna biru pada pratama.

Dan mereka pun melanjutkan rapat untuk membahas kelanjutan kerjasama antara perusahaan pratama dan perusahaan soetomo tempat keke bekerja.

Rapat berlangsung sekitar satu jam dan keke berpamitan pada pratama setelah rapat selesai.

"Tunggu"

Keke yang berjalan sudah sampai di pelataran kantor pratama di hentikan oleh surya.

"Iya pak, ada perlu apa?"

"Apa aku setua itu sampai kamu panggil aku pak?"

"Bukan begitu maksud saya pak, ups"

"Udah santai aja, panggil mas aja biar lebih akrab"

"Hehhe, iya mas. Ada apa ya?"

"Boleh minta nomor kamu? Biar mudah kalo pengen hubungi kamu"
Tanya surya terus terang sambil memberikan hape nya pada keke.

Keke mengambil hape itu dan menuliskan nomornya.
"Ini mas, sudah saya simpan"

"Trimakasih akela"

"Sama sama mas, saya pulang dulu"

"Iya, hati hati"

Keke tak menjawab dan hanya tersenyum berlalu menuju pinggir jalan menghentikan taxi lalu pulang.

"halo..."

"Iya mbk, lancar kok. Ini udah di jalan mau pulang"

"Oke mbk"

Sepertinya maya baru saja menelepon keke untuk memastikan rapat dengan perusahaan pratama berjalan lancar.

Keke memang karyawan yang bisa di andalkan.

Sepertinya sudah menjadi kebiasaan keke memperhatikan keadaan kota dari balik kaca jendela taxi.

Sepertinya sore ini terlihat lebih cerah atau karna hati keke yang sudah mulai membaik.

Syukurlah jika mendung tak lagi menyelimutinya.

1 pesan dari
+628123xxxxxx
Hai ke, sudah nyampek rumah belum?
Ini aku surya.

Setelah berfikir beberapa lama akhirnya keke membalas pesan surya.

"Oh hai, ini baru nyampek rumah."

Sent

Keke memang baru saja sampai di rumahnya.
Tapi belum sempat turun pesan surya sudah kembali sampai d hpnya.

"Ya udah, kamu istirahat aja dulu"

Mau tidak mau keke harus membalas pesan itu agar tidak di kira sombong.

Lagi pula perusahaan mereka sedang menjalin kerja sama bukan.

Sebaiknya keke bersikap baik pada surya.

"Oke"

Balasan singkat keke.

Keke juga memang sedang berniat ber istirahat setelah membersihkan dirinya.

"Kok pulang cepet ke"
Sambut ibu keke yang heran karena keke pulang lebih awal dari biasanya.

"Iya bu, tadi ada rapat sama pak pratama"
Jawab keke pada ibunya dengan jujur.

Padahal belum tentu juga ibunya ngerti pratama itu siapa.

Tbc
Terimakasih untuk yang masih membaca ceritaku sejauh ini.
Mohon vomment nya ya...
Sorry for typo

Kakak in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang