Keke pov
Setidaknya aku memiliki nasib baik hari ini.
Melewatkan hari libur tidak seorang diri.
Syukurlah aku ketemu arif dan mita.
Tapi kok mereka kayaknya berdebat ya?
Emang mereka bahas apaan?
Kagetin ah"Mana boleh aku main ke rumah keke,
Orang tua keke itu kan gak pernah suka klo keke pacaran sama aku.
Brengsek tu orang tua"Degh
Hatiku rasanya terpukul dan terjatuh beribu ribu kilo meter
Dan terhempas ke bumi.
Kata kata apa yang baru saja ku dengar?
Darahku panas seperti mendidih.
Ingin sekali ku lemparkan vas bunga yang berada di sebelah tempatku berdiri.Aku maju beberapa langkah dan ku balik kan tubuh laki laki yang bermulut busuk itu
Agar menghadapku.
Tak peduli semua orang memperhatikanku
Dan mita juga yang berusaha mencegahku.Plak plak
Ku daratkan tamparanku tepat berada di kedua pipinya.
Lalu mita segera memegang pundakku.Aku membalikkan badan dan pergi memecah kerumunan.
Mita tetap berada di sampingku menemaniku pergi meninggalkan pria brengsek yang menghina orang tuaku.Hubungan kami memang tidak mendapat persetujuan dari ayah dan ibuku.
Mereka menganggap arif bukan orang yang baik untukku.Tapi aku menentangnya dan tetap berpacaran dengan arif secara diam diam.
"Hiks hiks hiks....
Ternyata orang tuaku benar mitt,
Arif bukan pria baik"Aku menangis sesenggukan di bahu mita.
Sedangkan mita berusaha menenangkanku dengan mengusap usap punggungku."Sabar ya ke"
Aku hanya mengangguk dan masih tetap menangis.
Kakak, aku butuh kakak.
Kakak dimana?
Kak, seandainya aku tau bakal kayak gini.
Aku gak bakal nerima dia kak.
Aku benci dia.Senja ini tak lagi sama.
Seperti hari hari yang lalu.
Aku masih bersama mita menikmati senja
Di sebuah taman komplek rumah mita.
Dari tadi aku belum menginjakkan kaki ke rumah.
Aku malu,
Meskipun ayah dan ibuku tak tau.
Aku benar benar malu karna tak mengindahkan nasihat mereka.Mita membawakan aku sebungkus coklat.
Agar aku tak larut dalam kesedihan ku.Mita, sahabatku yang baik.
Dia tak berbeda jauh dariku.
Kami sama sama masih polos dan lugu.
Bedanya, mama dan papanya tak terlalu mengekang dia dalam masalah keluar rumah.
Meskipun mendapat kepercayaan yang besar dari orang tuanya,
Dia selalu bisa menjaga kepercayaan itu,Saat ini kami hanya duduk dan memperhatikan kegiatan orang orang di sekitar taman.
Ada sebuah keluarga yang mengajak anaknya bermain ayunan,
Sebagian lagi ada yang bermain sepedah dan ada juga yang masih belajar bersepedah.Kami hanya saling diam.
Dan tak ada yang berniat membuka obrolan.
Mungkin karna mita takut salah ngomong dan masih menjaga hatiku yang masih sakit.Ku ambil handphone ku yang ku masukkan dalam tas slempang
Yang dari tadi ku pakai.Aku men-slide layarnya.
Masuk menu kontak.
Ku ketik "Ka" lalu muncul nama yang ku maksud.Memanggil kakak...
"Nomor yang anda tuju sedang tuut"Setelah mendapat jawaban dari operator itu segera ku putuskan panggilannya.
Hatiku semakin gundah gulana.
Kakak kemana sih, tadi kirain keluar sama mita.
Tapi kok mita sama arif.
Lalu kakak sama siapa?Mita yang melihatku seperti sedang berfikir bertanya cemas padaku.
"Lo kenapa ke, udah gak perlu lo pikirin"
"Bukan itu, emang hari ini lo gak ada janji sama kakak?"
"Gak ada"
Jawabnya singkat.Apa bener ya kakak punya pacar?
Tapi siapa?
Dasar bang irwan,
Bisa banget bikin orang kepikiran.
Au ah gelap.
Lagi gak pengen mikir."Kak, lagi dimana?
Aku butuh kakak."Sent kakak
Nanti juga bakalan di baca klo dia udah gak sibuk.
"Masuk yuk, udah maghrib"
Ajak mita sambil menggandeng tanganku
Untuk masuk ke rumahnya.
"Kamu mau mandi dulu?"
"Iya, abis itu aku mau pulang ya"
"Eh, kok buru buru pulang,
Makan dulu ke"
Ucap mama mita yang sedang menyiapkan makan malam di dapur.
"Gak usah tante, numpang mandi aja abis itu mau langsung pulang"
Jawabku sopan.
Setelah itu aku mengekori mita pergi ke kamarnya.Setelah masuk kamar,
Ku lepas tas slempangku dan ku buang asal di atas tempat tidur mita.
Sedangkan mita masih menyiapkan peralatanku untuk mandi.Setelah beberapa menit aku sudah selesai membersihkan diri.
Dan aku segera berpamitan pada mama dan adik adik mita."Aku pulang dulu ya mit,
Sampai ketemu besok"
Pamitku pada mita yang mengantarkan aku keluar komplek perumahannya dan menemaniku mencari taxi."Bye"
Balas mita sambil melambaikan tangannya saat aku memasuki taxi.Huft, hari yang lelah.
Aku mau langsung tidur aja klo udah nyampek rumah.
Niatku dalam hati.TBC
Tanks ya buat yang udah baca cerita abal abal ku ini.
Maaf banget klo banyak kekurangan.
Saya masih belajar.
Masih tetap sama minta vomment nya ya readers...
Sorry for typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak in Love
RandomTentang sebuah persahabatan yang sedang di uji. Keke dan erick yang lama bersahabat, mereka memegang teguh prinsip yang mereka buat. Dilarang ada perasaan cinta di antara mereka agar tak merusak persahabatan yang mereka agung agungkan. mampukah mere...