----------------------------------
"Ke, tolong kamu yang datang ke perusahaan pratama ya buat mengajukan kerja sama sama perusahaan kita"Perintah wanita yang berpengaruh cukup besar di perusahaan tempat keke bekerja.
Saat ini keke berada di ruangan keuangan milik maya.
Salah satu anak dari pemilik perusahaan soetomo."Beres mbak, jam berapa?"
Hanya keke dan orang orang terdekat maya yang memanggilnya mbak.
Karyawan lain memanggilnya Ibu.Bisa di bilang, keke memang dekat dengan maya, tak hanya keke, erick, arif bahkan mita pun juga mengenal maya.
"Terserah kamu nanti bisanya jam berapa, tapi kamu hubungi pak pratama dulu klo mau kesana ya"
Jawab maya dengan halus.Keke pun hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya di meja maya.
"Ke, kamu yang sabar ya... mungkin aja arif kemarin lagi kesel"
Cepat sekali beritanya tersebar."Iya mbak, aku gak nyangka dia bakal berani bicara buruk tentang orang tuaku"
Jawab keke sambil mulai mengeluarkan air mata."Padahal aku dah perjuangin dia mbak, tapi kenapa dia tega ngecewain aku"
Lanjut keke sambil menangis terisak.Maya menghampirinya dan memeluknya dengan sayang.
"Sabar, arif gak pantes kamu tangisin kayak gini"
Bisik maya pada keke sambil mengusap punggung keke untuk menenangkannya.Tok tok tok
Suara pintu kantor maya yang di ketuk dari luar.
Sadar akan ada orang yang masuk, keke segera menghapus air mata dan merapikan dirinya.Berusaha tampak baik baik saja di hadapan entah siapa orang yang datang.
"Iya, masuk"
Perintah maya."Aku mau emm"
Kata erick sambil membuka pintu.
Kalimatnya belum ia selesaikan saat melihat keke jg ada di ruangan maya.Sebersih apapun keke menghapus air mata di pipinya.
Tetap bisa terlihat jika di hadapan erick.Erick mendekati keke.
"Gak perlu di tangisi, jadikan ini pelajaran buat kamu"Keke merasa percuma menyembunyikan air mata pada erick.
"Kakaaak"
Keke memeluk erick dan menangis di pelukannya."Lain kali hati hati pilih cowok, aku seneng kamu tuh polos. Tapi jangan jadi bego"
Ucap erick sambil mengusap kepala keke.Keke hanya mengangguk, dia tak marah meskipun di katakan bego oleh erick.
Apapun yang erick katakan itu memang benar.
Dia terlalu polos dan tak bisa membedakan orang benar benar tulus atau hanya berpura pura tulus.
Saat sudah sedikit lebih tenang, keke berpamitan untuk keluar ruangan.
Mungkin ke toilet untuk membersihkan wajahnya agar tak terlihat abis nangis.
Masih di ruangan maya, erick melanjutkan urusannya.
"Syukurlah, kamu datang tepat waktu. Kasian keke"
Ucap maya membuka percakapan."Iya, aku tau dia pasti masih galau. Masih keliatan banget matanya sembab. Mungkin sisa tangisannya semalam"
Erick menanggapinya sambil duduk di depan meja kerja maya."Aku gak suka liat keke nangis kayak gitu"
Lanjut erick"Aku ngerti, kamu sayang sama dia dan gak mau dia kenapa napa kan??"
"Aku sayang sama dia seperti sayang sama adikku sendiri"
"Oh iya, kamu ada perlu apa kesini?"
Membahas keke membuat maya jadi lupa menanyakan tujuan erick ke kantornya."Tadinya aku mau ngajak kamu makan siang bareng, tapi setelah liat keadaan keke masih kayak gitu. Aku mau ngehibur keke dulu"
Jawab erick dengan sendu"Iya, nanti kita makan siangnya bareng bareng aja.
Kasih tau mita juga biar dia kesini"
Usul maya yang langsung di sambut anggukan dari erick.Tok tok,
Kembali suara ketukan pintu kantor maya.
Tanpa menunggu perintah sang pemilik ruangan pengetuk pintu itu langsung membuka pintu dan masuk."Aku mau ambil berkasku mbak, lupa tadi gak kebawa"
Jawaban keke sebelum di tanya maya ataupun erick.Setelah membereskan berkas berkas yang tak beraturan di meja kerja maya, keke bergegas meninggalkan kantor maya itu.
"Tunggu ke"
Cegah erick.
Keke pun berhenti tepat sebelum membuka pintu.
Dia membalikkan badannya dan menatap erick,Erick yang paham arti tatapan itu bertanya segera menjawab.
"Nanti kita makan siang bareng ya"
"Liat nanti aja kak kalo aku gak sibuk"
"Kamu harus makan, jangan sampek lupa makan ya"
Keke hanya mengangguk dan tersenyum lalu meninggalkan kantor maya kembali ke ruang kerjanya.
TBC
Ayooo vomentnya ya....
Kritik dan saran juga ya.
Sory for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak in Love
RandomTentang sebuah persahabatan yang sedang di uji. Keke dan erick yang lama bersahabat, mereka memegang teguh prinsip yang mereka buat. Dilarang ada perasaan cinta di antara mereka agar tak merusak persahabatan yang mereka agung agungkan. mampukah mere...