Part 6 - Kejutan untuk Haidar

113 7 0
                                    

"Kapten kau tidak terluka? " Tanya Billy menelisik. 

Zara hanya menggidikkan bahunya matanya tetap bertatap dengan layartelepon genggamnya.

"Oh syukurlah. " berjalan menjauhi Zara

"Hanya saja ada telepon dari seseorang,ia berkata bahwa setelah kejadian tadi kejutan lebih besar segera datang. Ada apa diluar?"

"Tidak perlu khawatir,aku akan membicarakannya nanti. " 

****

(Pagi hari)

"Abi sepertinya Haidar menunda untuk menduduki jabatan Abi saat ini. "

"Ingin menganggur saja Haidar? "

"Abi,Haidar punya hal yang lebih penting. Sementara Haidar akan mencari pekerjaan di perusaan kecil. "

"Lantas apa yang membuatmu mau berkorban seperti ini Nak? "

"Ehm Abi mungkin ini terlalu cepat. Tapi menyegerakan menikah untuk saat ini adalah pilihan terbaik untuk melindungi seseorang. "

"Siapa Haidar? Amira? " Tanya Abi Haidar penasaran

"Bukan Ayah , teman Nabila. Yang kemarin makan malam dengan kita. " Jawab Haidar sambal meringis

"Oh ya? Itu benar-benar kabar yang baik Haidar . Malam ini kita akan kerumah keluarga Zara! " Jawab Abi Haidar penuh antusias.

"Tapi ayah bukankah tidak terlalu terburu-terburu, aku juga belum meminta pendapat Umi." sergah Haidar cemas.

"Umi sudah dengar Haidar,InsyaAllah umi mendukung niat baikmu itu. "

"Alhamdulillah umi, Haidar sangat  bahagia langsung mendapatkan restu dari Umi." Meskipun banyak sekali pertanyaan yang tersimpan dilubuk hati Haidar saat ini ia berusaha untuk tetap diam. Bukan karena tidak penting,tapi ada hal yang lebih diutamakan.

***
(Malam hari, rumah Hasby Al-Faruq)

Rumah putih dan amat besar tersebut begitu lengang,hanya ada pembantu rumah tangga dan satpam penjaga gerbang. Tamu kali ini memang istimewa sekali bagi Hasby,pasalnya selain Ishaq adalah relasi bisnisnya, Fathima juga sahabat baik dari istri Ishaq.

"Assalamualaikum, sobahul khayr? Lama tak berjumpa Hasby!" Sapa Ishaq renyah setelah dipersilakan masuk dan seketika berdiri ketika Hasby berjalan kearah ruang tamu dengan sofa besar disudut ruangan.

"Waalaikumsalam wahai Ishaq, Alhamdulillah kabarku baik." Balas Hasby ramah, kemudian duduk diseberang Ishaq.

Perbincangan malam ini tidak serta merta karena ijin untuk meminang putri tunggal Hasby dan Fathima tetapi juga lamaran sebagai pekerja magang dikantor Hasby. Lamaran kerja tersebut ditujukan untuk Haidar yang disambut dengan raut wajah terperangah tak bisa dipercaya. Seorang cumlaude,cerdas dan santun mau sekedar menjadi pekerja magang? Dibayar dengan gaji minimum dan jam kerja yang panjang serta melelahkan? Esok lusa waktu akan mengupas lebih dalam siapakah Haidar sebenarnya,keteguhan hatinya, ketawadhuannya, kesetiaan yang kian lama terus membuncah.

"Niat kami selanjutnya adalah melamar putri kecilmu Rara untuk putraku ini Hasby." Ishaq berkata mantap, semoga keputusan Haidar tak pernah keliru. Semoga Hasby setuju karena ia satu-satunya wali Zara saat ini.

"Aku tidak bisa harus bahagia yang bagaimana Haq, yang jelas aku pasti menyetujui menyerahkan putriku untuk Haidar. Dari kecil tabiatnya tak pernah mengecewakan, rangking terbaik, hafalan Al-Qurannya juga mantap. Sebelum Fathima pergi jauh,ia pernah berpesan. Suatu saat laki-laki kecil yang gemar adzan dimasjid seberang rumah ingin dijadikan menantunya. Tatkala ia tahu kalau itu Haidar, ia berlarian menyusulku dikebun mengatakan kalau itu putra Ishaq seorang saudagar kaya yang dermawan. Bubirnya mengerucut bilang tidak akan mungkin." Matanya mengenang dengan sendu bagaimana wajah Fathima saat itu, sampai kapanpun mengenang wajah wanitanya itu tak pernah membuatnya bosan, selalu menyenangkan dan membuat hatinya tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepotong Hati Yang BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang