Perjuangan hingga aku sampai di titik dimana orang lain tak bisa mengerti dan menelaah tiap rasa sakit.
Rasa sakit yang kupendam secepat mungkin. Aku yakin ditempat yang baru, ia menemukan kebahagiaan sesungguhnya . Hasil dari peluh dan cintanya.
Tetap saja aku tak bisa meredam rasa sakit tiap aku kembali ketempat dimana dulu cinta dan kasih sayangnya mengalir begitu indah.
Sungguh sakit jika harus bertemu dengan bayang- bayang seseorang yang cinta nya tak pernah kau temukan dibelahan dunia manapun..
- Nafeeza Izara-------------------------00000----------------------------
Pagi ini,bahkan belum bisa disebut pagi karena azan Shubuh pun belum berkumandang tapi dirumah yang lumayan luas tersebut sudah nampak akan adanya aktivitas manusia di dalamnya.
"Bill,hari ini enggak pergi kerja?" tanya Zara
"Lo berangkat duluan aja,masih masak nih!" Sahutnya sambil berkutat dengan aktivitas kegemarannya.
Ya,salah satu hobby Billy adalah memasak hingga rela meninggalkan Zara sendirian untuk menyelesaikan kursus memasaknya di luar negeri.
"Ah kebiasaan deh ya pakek masakin segala,udah ada Bi Sari juga!" jawab Zara sambil berbenah diri.
"Yaelah bi Sari mah biar bersih-bersih rumah Ra,elu juga kebiasaan berangkat kerja ngeduluin matahari bangun!"
Tanpa menjawab ocehan Billi yang sudah sekian kalinya menegur karena berangkat pagi buta .
Bukan tanpa alasan ia berangkat seperti ini.
Tentu semua hal itu beralasan, bukan hal kecil. Ada alasan besar dibalik kokohnya dinding yang ia bangun hingga ia dapat berdiri sampai detik ini.
Detik dimana ia tak diperbolehkan kembali pada keindahan dimasa lalu.🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Assalamualaikum, ini cerita pertamaku di wattpad. Kalo menurut kalian bagus aku minta vote dan komentarnya ya hehe..
Ps : Maaf kalau ada bahasa yang berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Hati Yang Baru
EspiritualKetika hati lebih memilih untuk bertahan bersama rasa sakit, menjadikan rasa sakit terpatri dalam hatinya. Membawa luka yang tiap detik dapat menerkamnya. Hingga saat sebuah rasa yang sudah lama ia lupakan dan terkubur jauh dalam dasar hatinya mem...