"KAN SUDAH KUBILANG JANGAN PAKAI IKAT RAMBUTKU!!"
"YANG HILANGIN IKAT RAMBUTKU SIAPA COBA?! ONEE-CHAN MACAM APA KAU?!"
"BUKAN AKU YANG MENGHILANGKAN IKAT RAMBUTMU!! HAH! HANYA IKAT RAMBUT MURAH SAJA KOK!!"
"MURAH NDASMU!! INI JAUH LEBIH BERHARGA DIBANDINGKAN PARFUM AIGNER MILIKMU!!"
"KURANG AJAAAAAR!! KAU MENGKHIANATI PERJUANGAN YANG TELAH KULAKUKAN UNTUK PARFUM ITUUU!!!"
Yah, hari hari keluarga ini memang tak lengkap jika tak ada teriakan adu mulut kakak beradik ini. Mereka sepertinya bosan di rumah...
"Aku benci mengajakmu tapi..... Mau jalan jalan gak?" tanya Yurika pada Karina.
"Boleh saja, tapi jalan jalan kemana? Ke rumah pacarmu?"
"Aku tidak punya pacar ya"
"Ada kok... Berusaha menghindar ya?"
"Siapa coba?! Siapa pacarku emang?!"
"Hm... Cowok yang rambut pirang itu... Tampan... Lalu onii-chan nya Dviana... Siapa tuh namanya? Hu-Hugo ya?"
Wajah Yurika pun langsung memerah, bibirnya bergetar, ingin mengatakan sesuatu tapi tak mampu karena masih malu, dan akhirnya...
"DIA BUKAN PACARKU!! A-ADIK MACAM APA KAU?! HU-HUH...!!"
"Ciaelah, kau bukan pacarnya... Tapi KAU naksir dia kan? Onee-chan?"
"Ti-ti-ti-tidak!! Aaah!! Gak jalan jalan nih kita?!"
"Gak jalan jalan pun bukan masalah sih, bagi ku~"
"........ Sial"
Yurika pun lanjut menonton televisi, sedangkan Karina pun langsung memancing kakaknya.
"Aku pergi ke stasiun dulu ya, aku janjian ama Dviana, mau jalan jalan"
"Eeeh? Ikut dong!"
".... Ehe... Buruan sana ganti baju, onee-chan pemalas"
"Huh, iya iya!"
Dengan cepat Yurika mengganti bajunya dengan baju santai palin bagus yang dia miliki. Karena.... Yurika mengharapakan untuk bertemu dengan Hugo.
'Kalau ada adiknya, maka ada abangnya kan?' pikir Yurika dalam hati.
Yep, 80% cewek yang berada di Aosahiga pasti langsung jatuh cinta pada Hugo pada pandangan pertama atau kedua :v
Dan Yurika merupakan salah satunya.
Namun Yurika pandai menutupi kesukaan nya pada Hugo karena dia merupakan seorang.... Tsundere."Sudah siap belum, onee-chan?!"
"Ya iya, sudah siap!"
~
"Dviana-chaaan!!"
"Wah, Karin-chan sudah datang ya, hm? Yurika nee-chan juga ikut?"
"Waah! Dviana-chan!! Onee-chan! Sapa dia dong! Eh...?"
Terlihat Yurika bengong, dan menunjukkan ekspresi kecewanya, karena hanya ada Dviana dan Iyan. Hugo? Tidak ada.
"Apa kau kecewa karena tidak adanya abangku disini, Yurika nee-chan?" tanya Dviana langsung, tepat menembus hatinya. Iyan menatap Yurika dengan tajam dan polos, Karina juga ikut menatap Yurika dengan tajam dan polos, disertai dengan senyuman miring.
"E-enggak! Aku juga... Bosan di rumah! Ki-kita mau ngapain ini sekarang?"
"Jalan jalan keliling Tokyo, sekalian belanja, bawa uang gak, onee-chan?"
"Bawa dong! Ayo kalau begitu!!"
Mereka pun memulai perjalanan mereka dengan hati gembira (kecuali Yurika yang setengah gembira) mereka berbelanja, makan, berbelanja, makan sepuasnya sampai siang.
"Ah, aku ke toilet dulu ya, Yurika nee-chan bisa pegang tas ku? Arigato!" Dviana pun langsung masuk ke dalam toilet.
"Aku juga mau ke toilet! Pegangin tas ku juga ya Onee-chan!!" Karina pun menyusul Dviana masuk ke dalam toilet wanita. Ian? Dia sudah didalam toiler pria daritadi.
Tinggalah Yurika seorang diri.
Yurika yang tadinya tidak bersemangat, langsung bersemangat karena munculnya sebuah ide.
Yurika mencari sesuatu di tas Dviana.
Yurika mendapatkannya.
Yurika mencari lagi.
Dan Yurika mendapatkannya lagi.
Yurika tersenyum.
Lalu Yurika menaruh nya kembali di tas Dviana.
Dan bertingkah seperti dia tak melakukan apapun.
Jadilah seperti Yurika. #plak! (Kok jadi kayak 'The Mentalist'? :v)
"Onee-chaaan!! Lama menunggu?"
"E-eh enggak! Enggak lama kok, sudah siap untuk lanjut jalan jalannya?"
"Sudah, kok Yurika nee-chan jadi semangat gini?"
" ..... E-eh... Masa sih? Aku biasa saja kok..."
Dviana dan Karina hanya berpandangan satu sama lain dengan perasaan sedikit bingung.
~
Rumah Keluarga Archite
Sore harinya..."Hm...? Tadinya baterai handphone ku tidak segini deh pada waktu dimatikan..." ucap Dviana, mengaktifkan handphone nya dan mengotak atiknya.
"Sudah rusak mungkin? Mau kubelikan yang baru lagi?" tanya abangnya, Sam.
"He? Gak perlu kok, gak perlu. Masih bisa digunakan juga..."
"Mungkin ada yang mengotak atik handphone mu tadi?" tanya Hugo sambil memainkan PSP nya.
"Kurasa tidak ada..."
~
Rumah Keluarga Masaya
"Ehehe... Ehehe...."
"Onee-chan kenapa sih?"
"Aku... Aku dapat nomor Hugo, hehe~.... Eh-"
"Ehem..." Karina langsung menegur Yurika yang kaget dan langsung tersipu.
"Darimana kau mendapatkan nomornya onee-chan? Hm?"
"Eh... Eh.... GAK TAU AAAAAH!!"
"Ayolah onee-chaaaan!!"
Oke deh, dah dua chapter sekaligus :v ngomong ngomong, gak ada bio Yurika dan Karina ya, karena mereka berdua bukan milik author :v nanya bio nya sama chocolavaa_ aja。^‿^。
Vote( ̄∀ ̄)
KAMU SEDANG MEMBACA
School Test 2
HorrorKehidupan menjadi semakin tidak adil. Akhir hanyalah awal dari sesuatu yang baru. Awal baru yang buruk bagi dia yang tidak bersalah. Awal baru yang membawanya ke akhir yang tidak berujung. Kematian. [SILAHKAN MEMBACA SCHOOL TEST SEBELUM MEMBACA SCHO...