Eps.5

132 16 5
                                    


WARNING : Typo bergentayangan..
----***-----

"Gimana kalo kostan yang ini?" Kata shuki menunjuk sebuah rumah yang lumayan besar.

"Hm... oke juga." Kata ku

Kami pun langsung memasuki kediaman itu..

Ting nong 🎵 (suara bel rumah)

Tidak lama kemudia seseorang datang menghampiri kami.. lelaki paruh bya.

"Ada perlu apa ya?" Kata bapak bapak itu ramah.

"Jadi begini.. saya berniat ingin mengekost di sini pak.." kata ku dengan sopan.

"Silahkan masuk dulu ya.." kata bapak bapak itu sambil mempersilahkan kami memasuki kediaman nya. Terlihat banyak sekali anak anak muda yang berlalu lalang. Hampir semuanya lelaki.. tapi ada juga yang perempuan.

"Biarkan saya panggil istri saya dulu ya. Sayangg... ada yang ingin mengekost..." teriak bapak bapak itu.

"Ah baiklah.. " jawab istri nya menuruni tangga rumah nya, dan menghampiri kami dan duduk di sebelah suaminya.

Dan pembicaraan pun di mulai..

"Jadi begini.. paman, bibi, saya ingin mengekost di sini." Kata ku dengan seramah mungkin.

"Oh.. baiklah, lagi pula kamar sudah banyak yang kosong. Ngomong ngomong kalian ini pengantin muda ya? Wah serasi nya.. tampan dan cantik.." kata ibu ibu itu.

Hah?! Aku dan shuki pe..penga..ntin??? Kita saja baru kenal tadi!! Yang benar sajah?!  ̄ε  ̄

"Eh? Bukan bi... hahaha kita hanya teman.. aku hanya menemani nya sajah mencari kost kostan hahaha bibi ada ada sajah." Kata shuki tertawa.

"Iya paman. Kita hanya teman."tambah ku.

"Baiklah baiklah. Perkenalkan, nama saya adalah yumi. Panggil sajah bibi. Dan ini suami saya mike dia itu asli nya orang jerman, tapi tinggal di sini. Panggil sajah paman." Kata bi yumi tersenyum ramah.

"Anak anak bibi dan paman?" Tanya ku.

"Anak ku hanya dua. Yang satu sudah menikah dan yang satu lagi mendapat beasiswa ke london." Jawab bibi tersenyum ramah.

"Wah hebat sekali.. omong omong boleh tidak aku mulai mengekost sekarang bi, paman?" Kata ku.

"Tentu saja boleh." Kata paman.

"Eits,, tapi jika ingin mengekost di sini tidak boleh macam macam ya.. tidak boleh ada hal hal kriminal." Kata paman memperingati.

"Iya paman." Kata ku.

"Baiklah saya ambil konci kamar nya dulu ya." Kata bibi pergi mengambil konci calon kamar ku.

*skip

"Ini konci nya. Eh sampai lupa, siapa nama kalian?" Kata bibi.

"Nama saya ayato, dan ini shuki bi.." jelas ku.

"Oh.. baiklah. Ini konci nya, dan juga kamar mu ada di nomor 36. Kau tidak membawa baju?." Kata bibi

"Baju baju ku ludes terbakar bi.." kata ku. (Bohong dikit gapapa lah. Soal nya baju ku ketinggalan di kediaman ku yang lama.)

"Oh.. kalau kau mau ada baju baju bekas suami saya dulu. Postur tubuh nya hampir sama seperti mu." Kata bibi ramah.

"Ah tidak perlu repot repot bi. " kata ku tidak enak.

"Tidak apa apa ayato. Saya ambil dulu ya. " kata bibi yumi dan pergi mengambil baju.

"Hoi ayato. Bibi yumi baik sekali ya." Kata shuki

"Iya baik sekali, ramah pula. Omong omong besok aku datang bekerja jam berapa? " kata ku.

"Jam 9 seperti nya." Kata shuki.

"Dan seragam kaffe sudah kenji siapkan. " tambah shuki.

"Terimakasih. Shuki." Kata ku.

"Kan kita mulai berteman ayato kun!" Kata shuki sambil tersenyum. Di lihat lihat dia manis juga.

Tidak lama kemudia bibi yumi datang membawa baju nya..

~
~
~
~
~
~
~

Hai readres.. jangan lupa vote and coment yaa.....

Author kadang suka merasa sedih ╯︿╰
Kenapa?

Karena kadang ane sudah pegel pegel nya mengetik sampai keram :'v

Tapi jarang yang ngevote atau koment cerita ini..

︶︿︶

Mungkin karena tidak seru kali ya?
T.T

Jangan lupa vote and coment nya T.T

Salam manis author 💝 T.T

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang