LDR 3

40.9K 2.3K 32
                                    


Lenta berdecak kesal karena sampai saat ini Laut tak membalas kata cintanya. Tuh kan, lebih baik jika dia memang mengimbangi ke-cuek-an Laut di banding ia yang terus-terusan menunjukkan betapa dirinya memang benar-benar sayang dengan pria itu.

"Masih nggak di bales juga?" Kiera meletakkan nampan yang berisi minuman juga cemilan di atas meja. Sepulang dari Kemang tadi mereka langsung menuju rumah Kiera, menurut Kiera, Galih akan sampai di rumahnya lima belas menit lagi. Mereka juga janjian dengan pria itu.

"Sampe dia bales SMS gue yang gue bilang kangen atau sayang sama dia, gue samperin dia ke Bandung saat itu juga." Kiera tertawa keras mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Beneran yah? Kalau seandainya Laut bales kata kangen atau sayang lo, lo langsung ke Bandung?" Tantang Viona.

"Iya. Meskipun gue nggak tahu dia ngekost dimana juga bakal gue samperin." Tambah Lenta.

"Tapi tadi pagi dia bilang kangen sama lo, kok lo nggak ke Bandung?" pertanyaan itu datang dari Viona.

"Itu beda. Kan bukan gue yang bilang duluan." Balas Lenta yang kini meneguk orange squash yang disediakan oleh Kiera.

Viona diam-diam memainkan jemarinya di atas ponsel berlayar sentuhnya, ia akan membuat temannya itu membuktikan ucapannya barusan. Senyum manis mengembang di bibirnya saat ia mendapatkan pesan masuk dari seseorang yang baru saja ia kirimkan pesan.

Drrttt... Drrrttt...

Ponsel Lenta yang ada di atas meja bergetar, ketiganya langsung mengarahkan pandangan mereka pada ponsel itu. "Biar gue yang baca." Viona dengan semangat '45 meraih ponsel Lenta, membacakan keras-keras pesan masuk yang diketahui dari Laut itu. "Love you too, Lovely. Muach." Sebuah ciuman diperagakan Viona dengan mencium pipi Lenta langsung.

"Itu serius dari Laut?" Tanya Lenta yang langsung merebut ponselnya dari tangan Viona. Siapa tahu saja Viona bohong, Viona dan Kiera kan paling kompak jika sudah berurusan untuk mengerjainya disaat-saat seperti ini.

From : Laut :3

Love you too, Lovely :*

Wajah Lenta bersemu merah, hatinya benar-benar meletup-letup saat ini, jantungnyapun bekerja tidak normal. Selama mereka jadian, baru kali ini Laut memberikannya emoticon kiss, sebelum-sebelumnya datar tanpa ekspresi.

"Jadi. Hari ini juga lo harus ke Bandung. Lagian, besok kan libur." Kiera mengingatkan apa yang telah diucapkan sahabatnya beberapa menit yang lalu.

"Siapa yang harus ke Bandung?" suara berat dari seorang pria membuat mereka menoleh kearah sumber suara, dan dilihatnya Galih datang bersama dengan gadis yang baru beberapa hari lalu resmi menjadi pacarnya, Beverly, atau biasa disapa Erly.

"Siapa lagi kalau bukan Lenta. Dia kan harus nepatin omongannya dia, kalau Laut sampe bales kata kangen atau sayangnya dia, dia bakal ke bandung saat itu juga dan barusan Laut bales kata sayangnya si Lenta." Jelas Viona dengan senyum yang masih menghiasi bibirnya.

"Terus, lo mau ke Bandung sekarang gitu? Ini udah jam lima sore kali. Mau sampe sana jam berapa?" Tanya Galih dengan ekspresi wajahnya yang super lebay itu.

"Gue kesana nggak sendiri lah, mana berani kesana sendiri. Kalian harus nemenin gue kesana. Nggak mau tahu!" Tegas Lenta. Ia memaksa keempat sahabatnya itu untuk ikut bersamanya.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang