Sembilan belas

15.1K 1K 10
                                    

Waktu mejunjukkan pukul 2 siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu mejunjukkan pukul 2 siang. Ini adalah minggu ketiga Rallyn tinggal di apartemen Azzam. Hari Minggu ini seperti biasa Azzam tidak bekerja dan kebetulan Rallyn juga sedang tidak ingin keluar, maka dari itu kini mereka tengah mengobrol ria di ruangan yg cukup besar ini.

Azzam memangku gitar di pangkuannya, seraya memetik dan memainkan beberapa lagu.

"Lo tau lagu If You're Not The One-nya Daniel Bedingfield gak?" tanya Rallyn seraya masih memperhatikan permainan gitar asal Azzam.

"Tau."

"Coba nyanyiin." Azzam memainkan bagian intro sebentar kemudian mulai menyanyikannya.

If you're not the one, then why does my soul feel glad today?
If you're not the one, then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine, then why does your heart return my call?
If you you are not mine, would I have the strength to stand at all?  

Azzam berhenti sebentar, namun tatapannya masih terpaku pada Rallyn, seakan berharap Rallyn menyadari bahwa lagu ini Azzam persembahkan untuknya.

I never know what the future brings
But I know you're here with me now
We'll make it through and I hope
You are the one I share my life with  

Rallyn tersenyum mendengar suara Azzam yang terbilang sangat merdu. Suaranya membuat hati Rallyn bergetar dan menginginkan lebih lama mendengar suara itu. Gadis itu juga mencoba menahan ke-pede-annya dan menyangkal bahwa lagu itu Azzam nyanyikan bukan untuknya.

And I wish that you could be the one I die with
And I pray that you're the one I build my home with
I hope I love you all my life

Seakan lagu itu mengerti betul apa yang ingin Azzam ungkapkan saat ini, dan Azzam cukup menyadari bahwa lagu ini mewakili perasaannya.

Rallyn tertawa kecil ketika memandang Azzam yang masih menatapnya intens. Bukannya terlalu percaya diri, tapi Rallyn merasa bahwa Azzam menyanyikan ini untuk dirinya.

"Lo nyanyiin lagu ini buat gue ya?" tanya Rallyn dengan nada bercanda. Namun sebenarnya ia berharap Azzam mengatakan 'ya'.

Azzam terkekeh kemudian mulai memainkan gitarnya dengan sembarang melodi. "Ge'er," jawab Azzam. Rallyn mengerucutkan bibirnya pura-pura kesal.

"Yaah padahal gue udah ngarep," canda Rallyn, yang sebenarnya ini memang fakta.

"Nih aku punya lagu buat kamu, dengerin ya." Ekspresi Rallyn berubah antusias kemudian ia menegakkan duduknya di hadapan Azzam seraya mem-fokuskan pendengarnnya.

Azzam tersenyum sebelum memulai nyanyiannya.

Kau begitu sempurna
Di mata ku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu
Di setiap langkah ku
Ku kan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takan mampu menghadapi semua
Hanya bersama mu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku. Lengkapi hidupku
Oh sayang ku kau begitu
Sempurna

Bismillah [completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang