Hear My Voice #9

3.2K 382 23
                                    

Normal POV

Drrttt drrttt

Namja tampan dengan rambut coklatnya itu merogoh saku jaketnya, mencari sebuah benda persegi panjang yang disebut ponsel.
Namja itu kaget saat melihat siapa nama si pemanggil. Dengan cepat ia menekan tombol hijau pada ponselnya.

"Kau dimana Tae? Aku sudah ada didepan kampusmu dan aku tak melihatmu dimanapun"

"Aku ada di taman kampus hyung, kemarilah!"

"Okee.. tunggu aku, jangan kemana mana. Ada hal yang harus aku bicarakan padamu. Dan kau juga harus menjelaskan sesuatu padaku"

"Arraseo arraseo"

Pip..

Taehyung memutuskan sambungan telepon, menaruh ponselnya ke sakunya lagi. Kepalanya mengadah kearah langit, senyum dibibirnya perlahan mengembang saat bayangan namja manis yang kemarin menghabiskan waktu bersamanya itu kembali memenuhi pikirannya. Mengingat ingat kembali memori kemarin saat mereka berdua bermain dan tertawa bersama, apalagi saat mereka berada di bianglala. Aarrrgghhh.. Taehyung bisa gila saat membayangkannya.

"Doorrrr.."

"Yaakkk... hyuunngg..."

Namja yang tengah senyum senyum gila itu sontak menegakkan tubuhnya, kaget karena suara dan tepukan pada kedua bahunya yang keras. Taehyung menyumpah serapahi sang hyung -atau mungkin kekasih- yang dengan tidak elitnya telah mengganggu acara melamunnya.

"Apa kau tak mau memberi ucapan selamat datang padaku?"

"Kau bahkan membuatku malas untuk menyapamu hyung, kau menjengkelkan"

"Hahaha... kau ini aneh Tae"

"Heii hyung, apa maksudmu dengan kata aneh? Aku bahkan terlihat setampan ini, bagaimana bisa kau mengatakan kekasih mu ini aneh, hmm?"

"Cihh kekasih yaa.. kau bahkan sedang memikirkan seseorang tadi sambil senyum senyum tidak jelas, dan bahkan kau masih bisa menyebutku seorang kekasih?"

Seokjin memasang mata tajamnya, memperlihatkan wajah angkuhnya. Dan jujur saja Taehyung takut akan itu.

"Hyung??"

"Apa?? Apa kau ingin menjelaskan sesuatu? Jalan berdua dengan namja lain ke taman bermain, bahkan kalian menghabiskan waktu seharian sampai pulang malam. Dan kau juga tak membalas pesanku ataupun mengangkat telfonku. Kau tau? Padahal aku sudah di Korea sejak kemarin. Sebenarnya aku ingin memberi tahumu satu hal kemarin, tapi saat sampai di kampusmu aku malah melihatmu dengan namja lain. Cihh dasar.."

Seokjin melipat kedua tangannya didepan dadanya, sepertinya ia marah dengan Taehyung yang telah membohonginya.

"Hyung... a-aku.. se-sebenarnya..."

Taehyung menegang, entah apa yang harus ia katakan. Ia takut jika namja didepannya itu marah padanya. Namun ketakutan Taehyung itu mendadak menghilang saat suara tawa namja didepannya terdengar begitu keras ditelinganya.

"Hahahaha.... yaampun Tae, lihatlah wajahmu.. hahahaa.. kau lucu sekali.. astaga.. aku sampai ingin menangis.. hahahha.."

Seokjin menghapus setetes air yang berada dipelupuk matanya, tangan kanannya masih memegang perutnya yang merasa kesakitan karena tertawa terlalu kencang.

Taehyung menyernyitkan dahinya bingung, bingung dengan sikap Seokjin yang aneh seperti ini.

"Kenapa kau malah tertawa hyung? Bisakah kau jelaskan padaku apa yang terjadi?"

"Baiklah baiklah.. tapi ekspresimu tadi benar benar lucu Tae.. hahaha.."

"Yakkk hyung..."

Seokjin menetralkan nafasnya mengatur agar tawanya tak meledak lagi. Lalu menatap Taehyung kembali.

Hear My Voice √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang