Normal POV
Suara ketukan ujung bolpoin menginterupsi pendengaran seorang namja manis bergigi kelinci.
Wajahnya menampakkan raut muka kebosanan, mata sayunya mengarah keluar jendela mencari suatu objek yang lebih menarik untuk dilihat daripada ocehan dan penjelasan rumit dari dosen didepan sana.Full class..
Ahhh padahal hari ini Jungkook ingin sekali bertemu dengan Taehyung. Tapi apa daya Jungkook, tak ada yang bisa dilakukannya. Saat menyelinap dan berniat untuk membolos kelas, dengan sialnya ia malah berpapasan langsung dengan sang dosen yang mau tidak mau Jungkook harus mengikuti pelajaran sang dosen sampai kelas berakhir.Dan beginilah Jungkook sekarang, justru asik melamun tanpa peduli pada pelajaran sang dosen.
"Baiklah, saya kira cukup sampai disini penjelasan dari saya. Selamat siang"
Dengan semangat yang menggebu entah ia dapat dari mana padahal baru sedetik yang lalu aura kelam masih menyelimutinya, Jungkook segera mengemasi seluruh buku dan alat tulisnya lalu berlari meninggalkan kelas dan mencoba untuk mencari seseorang yang terus mengganggu pikirannya.
Sebenarnya Jungkook sudah mencari Taehyung sejak tadi tapi nihil, dia tak menemukan Taehyung dimanapun. Dan sekarang pun sama, Jungkook sama sekali tak melihat ujung hidung Taehyung disetiap sudut kampus.
Bukannya Jungkook menyerah untuk mencari Taehyung, tapi dia juga butuh istirahat untuk merilekskan kaki dan nafasnya. Berjalan lalu berlari mengelilingi kampus dengan tujuan mencari seseorang tanpa tau dimana tepatnya orang tersebut itu benar benar menguras tenaga kalau Jungkook harus jujur. Tapi itu bukan masalah jika tujuannya adalah untuk mencari seseorang yang spesial di hatinya.
Jadi Jungkook memilih untuk duduk sebentar di salah satu bangku taman. Salah satu kesalahan Jungkook adalah tidak meminta nomor telfon ataupun id line dari Taehyung, dan dia benar benar merutuki kebodohannya itu.
Ceessss
Sesuatu yang dingin menyentuh pipi kanan Jungkook, dan Jungkook sangat berharap bahwa itu adalah Taehyung. Namun dugaan Jungkook salah, namja itu bukanlah Taehyungnya.
"Ini.. ambillah!"
Namja dengan kelebihan pigmen putih pada kulitnya itu menyodorkan sekaleng cola dingin kepada Jungkook, dan dengan santainya duduk disamping kiri Jungkook.Jungkook menatap cola yang ada ditangannya lalu menatap kearah namja disampingnya dengan bingung. Tatapannya dingin tapi tetap terlihat manis, dan Jungkook mengakui itu.
"Itu hanya cola, aku tak memasukkan apapun di dalamnya. Minumlah! Kau terlihat kelelahan"
Tanpa basa basi Jungkook yang merasa tidak enak karena berpikiran macam macam pun segera membuka colannya dan meminumnya. Karena jujur saja Jungkook memang sedang kehausan saat ini.
"Jadi.. bukankah kau sudah mengetahuinya?"
Namja kelinci itu menyernyitkan keningnya bingung, mengerti tentang apa?
"Taehyung.. maksudku tentang keadaannya"
Namja itu membenarkan posisi duduknya dan bersender pada kursi.
"Hoseok telah memberitahumu tentang kejadian dua tahun lalu yang dialami Taehyung dan keluarganya kan"
Jungkook mengangguk, seakan mengerti dengan arah pembicaraan dari pacar sahabatnya ini.
Yoongi menatap mata Jungkook dalam, seakan meminta Yoongi untuk memulai ceritanya tentang dongsaeng yang amat dia sayangi itu."Mungkin semua orang yang melihatnya akan beranggapan bahwa hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan, dia tak pernah lupa untuk menunjukkan senyum anehnya itu kepada setiap orang yang ditemuinya. Tapi apa kau tau dibalik semua itu, alien aneh yang selalu tersenyum itu menyembunyikan kesedihan yang amat dalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear My Voice √
FanfictionAkankah kau ingat padaku walaupun aku tak dapat memanggil namamu?? Akankah kau dapat mencintaiku lagi walaupun aku tak akan bisa berkata aku mencintaimu?? Akankah kau kembali padaku yang tak sempurna ini?? -Jeon Jungkook main: -vkook slight: -minyo...