Chapter 7

91 14 2
                                    


*Athar Pov

Sore ini aku masih di sibukkan dengan tugas kuliah yang menumpuk, nyaris tak ada waktu luang untukku beristirahat, ku sibakkan gorden jendelaku, dikarenakan matahari sudah hampir tenggelam masuk ke peraduan, berganti dengan rembulan indah yang siap menyinari bumi dengan cahayanya. Setelah itu aku kembali melanjutkan aktivitasku yaitu menyelesaikan tugas kuliah.

Tiba-tiba saja aku teringat Freya, gadis yang waktu itu menabrakku hingga buku-buku ku berserakan di lantai, ia tampak manis menurutku, saat aku pertama kali menatap matanya ada ketentraman di balik mata indahnya. Entah kenapa sejak aku berkenalan dengannya, aku tak pernah bisa berhenti memikirkannya.

Dan di saat yang sama pula ingatanku akan Alyn kembali hadir, seakan memori-memori indahku dengan Alyn menari-nari di hadapanku, menyesakkan hatiku untuk yang kesekian kalinya. Aku belum sepenuhnya bisa untuk melupakan gadis itu. Aku dan Alyn harus berpisah di saat kami masih sayang-sayangnya. Aku tidak tau bagaimana kabar gadis itu lagi, sudah lama sekali aku tak menghubunginya, aku takut jika aku menghubungi Alyn, ia tak akan pernah bisa melupakanku. Aku ingin ia menemukan pria yang lebih baik lagi dariku, yang bisa selalu menjaganya, dan selalu ada untuknya.

Tess

Setetes air mata menghambur begitu saja, terlalu perih dan sakit untukku berpisah dengan gadis itu, gadis yang telah merubah total kehidupanku, yang memberi warna dalam hidupku, yang memberikan kebahagiaan dalam hidupku, yang selalu bisa membuatku tersenyum saat bersamanya.

"Alyn." Ucapku seraya menatap bingkai photo yang didalamnya terdapat foto gadis itu.

"Kakak mencintaimu, entah sampai kapan kakak akan mencintaimu, semoga kamu dapat pria yang lebih baik lagi dari kakak." Ucapku bercampur dengan kenangan indah yang kuukir dengannya. kenangan yang ku ukir bersamanya akan selalu terpahat dalam hatiku. Akan selalu ada tempat di hatiku untuk gadis itu.

Alyn gadis sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa kepadaku, terima kasih Alyn atas segala hal yang kamu berikan untukku. Cinta yang tulus dan juga pengajaran akan berbagai hal. Sekali lagi aku mencintaimu Alyn.

***

"Athar, wait.." Ucap seseorang di belakangku. Gadis itu berjalan lebih cepat dan berusaha mensejajarkan langkah kakinya dengan langkah kakiku.

"Yeah? What's up Frey?" Ucapku kepada gadis itu. Gadis itu tersenyum ke arahku, dan aku berhasil masuk kedalam pesona kecantikannya. "kenapa ni cewek cantik amat sih?" batinku. Jujur saat ini aku gugup berhadapan dan bertatapan dengan Freya, gadis yang berhasil membuatku jatuh cinta kembali setelah Alyn.

"Ehmm... Athar, can u help me please?" Ucap gadis itu meninggalkan senyum di pipi putihnya.

"What can i do for you?" Alisku terangkat sebelah seraya menyipitkan kedua mataku tanda tak mengerti.

"Help me to do my task, there are so many things that i didn't know, do u have a spare time?" Ucap gadis itu lagi dan lagi membuatku jatuh terperosok masuk kedalam pesona kecantikannya.

"Ehmm sure, but where it is?"

"Hmmm...." Gadis itu menempelkan jari telunjuk nya ke bibir, ia berfikir sejenak.

"At your home, i think? Agree?" Ucap gadis itu.

"Okay."

***

"Yaelah ni curut, gue cariin kemana-mana gak ada, ternyata lo ada disini!! ckck" Ucap seseorang.Ia berdecak kesal seraya menepuk bahuku dengan kasar.

"Kamu kangen ya ama sama aku beib???" Ucapku menaik turunkan alisku dan tersenyum mesum.

"Cih, lu lesbi? Kok lu ngomong kayak begitu sih, ihh gue takut, gue masih normal OMG!!!" Ucap lelaki itu bergidik ngeri. Aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sakha antara takut dan jijik melihat tingkahku.

ATFAALFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang