Sesuai janjinya tadi siang di kantin, sore ini ia ingin mengajak Alyn pergi ke bioskop. Fairel telah memesan 4 buah tiket. Satu untuknya, satu untuk Alyn, dan dua tiket lainya akan di berikannya kepada Naila si mulut mercon dan Ben sahabat karibnya di kelas. Fairel sengaja mengajak Naila dan Ben pergi ke bioskop, karena ia ingin menjodohkan Naila dengan Ben. Dan ingin berusaha mendekatkan Naila dan Ben.
Apa alasan Fairel menjodohkan Naila dengan Ben? Alasanya karena Ben juga se-Type dengan Naila. Pecicilan, cerewet, banyak dari sifat Ben yang sangat mirip dengan Naila. Untuk itu ia menjodohkan nya. Ia membayangkan bagimana Ben dan Naila jika di satukan. ia ber-ekspetasi pasti akan jadi pasangan yang konyol, dan predikat itu pantas di sematkan kepada mereka.
Lagi-lagi Fairel menggelengkan kepalanya, melihat wajah tampan nya di depan kaca lemari kamarnya. Tak lupa ia juga menyemprotkan parfum ke baju dan lehernya. Setelah ia rasa cukup kemudian ia mengambil kunci mobilnya yang berada di atas nakas, seraya bergegas menuju bagasi rumahnya, tempat mobilnya berada.
15 menit kemudian mobilnya sampai juga di depan rumah Alyn, dan memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Alyn. Setelah mobilnya di rasa sudah terparkir sempurna, ia lalu berjalan dan memencet bel rumah Alyn, terdengar seseorang yang membuka pintu.
Tampak seorang gadis cantik, menggunakan dress selutut berwarna soft pink, dengan wedges yang senada dengan dress nya, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, dengan jepitan rambut yang membuatnya sangat cantik, Fairel terpana melihat perempuan yang berada di hadapannya, hingga membuat matanya tak berkedip, bahkan hingga sulit menelan ludahnya.
"Rel? Fairel?" Ucap gadis itu, meniup mata Fairel, membuat Fairel tersadar.
"Jangan liatin kayak gitu sih, bikin malu aja." Ucap gadis itu tertunduk malu. Jantung nya berdebaran sangat kencang hingga membuat darahnya berdesir.
"Honey kamu cantik banget, bak putri yang turun dari kayangan, sungguh indah ciptaan mu Tuhan." Ucap Fairel memuji kecantikan gadis itu, yang di hadiahi semburat merah dari gadis itu.
"Honey, gak usah ke bioskop yuk, gak jadi." Ucap Fairel santai, seraya tersenyum mesum, membuat gadis itu membulatkan matanya sempurna.
"Kok gak jadi?" Tanya gadis itu polos.
"Aku gak mau kalau kencantikan kamu diliat orang lain, pengen aku aja yang liatin kamu sampe puas, jangan ada pria nakal di luar sana yang liatin kamu." Goda Fairel. Gadis itu menoyor kening pacarnya, karena perkataan asal pacarnya, dan tanpa menunggu aba-aba dari Fairel, gadis itu segera berjalan menuju mobil Fairel dan membuka knop pintu mobil Fairel, dan segera masuk ke dalam nya.
Di perjalanan mereka berdua hanya diam, sibuk dengan pikiran nya masing-masing. Alyn tengah sibuk melihat pemandangan jalan ibu kota yang padat, dan Fairel yang tengah sibuk menyetir. Tiba-tiba saja Alyn merasa de javu dengan suasana ini. Ia ingat saat mantan pacarnya Athar mengantarnya ke rumah, setelah pergi ke café. Ia lalu mengepalkan tangannya erat, hingga jari-jari tangan nya memutih, dan setetes Kristal bening lolos dari kedua mata cokelat terangnya.
"Alyn, Lo harus bisa lupain Athar,lo harus bisa, ya lo harus bisa!!!" Batin Alyn bergemuruh. Fairel sempat melihat wajah Alyn di kaca depan mobilnya.
"Kenapa? kok nangis? Segitu seneng nya ya nge-date sore ini?" Celetuk Fairel membuat Alyn tertawa kecil.
"Pede."
"Hahaha iya dong, aku kan pede banget orang nya." Ceplos Fairel lagi asal, membuat Alyn tertawa renyah.
"Iya aja deh iyah."
Mereka berdua pun tertawa lepas.
Sebenarnya Fairel tau jika Alyn menangis bukan karena itu, ia sangat tau betul Alyn. Fairel tau jika Alyn tengah kepikiran Athar mantan pacarnya. Awalnya Fairel ingin menanyakan tentang Athar kepada Alyn, namun ia urungkan niatnya. Ia tak ingin menghancurkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATFAALFE
Teen FictionAllifa Naufalyn Zahra Wijaya Gadis cantik dan ceria berusia 17 tahun, harus mengalami berbagai kisah pahit dalam hidupnya, teror demi teror ia dapatkan dari seseorang dimasa lalu akibat perbuatan yang tidak pernah di lakukannya. Kepribadian ganda...