Teman Hidup (Part 4)

81 8 0
                                    

Aira POV

Acara perpisahan akan dimulai beberapa menit lagi
Para orang tua sudah menempati tempat duduk mereka masing2.
Aku masih sibuk didandani karena aku akan tampil dalam Tari Persembahan yang sudah pasti akan tampil di awal acara. Aku harus mempersiapkan diri dan keanggunanku untuk penampilan ku nanti.

Saat aku didandani,aku memejamkan mataku sebentar. Aku tersenyum sendiri mengingat tingkah Yudi sore kemaren.

Flashback on
Hari ini aku lelah banget,gimana tidak dari pagi tadi sampai sore gak berhenti2 buat latihan nari karena sekarang udah h-1 sebelum acara perpisahan kelas 6 besok. Bukan cuma 1,2 tarian yang akan aku tampilkan,tapi 5 buah tarian,bayangkan 5 tarian!! Ada yang tari daerah ada juga dance modern. Udah remuk banget badan ni,belum lagi buat ngajarin adek2 kelas nari yang nakal nya minta ampun.

Aku emang sejak kelas 1 SD dulu sering dipilih guru untuk ikut lomba atau hanya untuk penampilan tari di perpisahan kakak2 kelas dulu. Maka nya untuk perpisahan kali ini,aku memborong semuanya tapi dengan hati senang aku menikmati nya.

"Udah mau pulang Aira?",tanya Yudi yang sejak tadi setia menunggu aku.
"Iya Yudi,capek banget badan ku ni,pijitin dong",jawabku malas
"Uuhh kasihannya tuan puteri kita ni,kecapekan banget dia,sini2 aku pijitin",dia langsung memijat tanganku  dengan sangat lembut.
"Gimana,enak gak?"
"Hhmm,lumayan lah. Emang cocok deh kamu tu jadi tukang pijat pribadi aku"
"Huu.. Muka ganteng2 gini di bilang cocok jadi tukang pijat,aku tuh cocok nya jadi pendamping hidup kamu"

'Jleb',, what the hell??
Pendamping hidup? Maksud dia apaan? Jantungku berdetak tak berirama dan pipi ku mulai merona.
"Aduh Aira,jangan baper amat",bisik aku dalam hati.

"Apaan sih,kecil baru udah pandai ngegombal. Belajar dari siapa ha?",tanya ku sambil memukul lengan Yudi
"Belajar dari Raka. Kan dia sering ngegombalin kamu juga. Kamu tau kan dia suka banget sama kamu. Tapi kamu nya gak peka2"

"Aduh Yudi,bukan nya kamu tu yang gak peka2 sama perasaan aku selama ini ha",bisikku

"Ha? Kamu bilang apa?" Teriak nya
"Iiss.. Ngomong nya gak usah pake teriak juga kali. Bodo amat lah sama Raka tu. Aku gak suka sama dia,dia sok kegantengan banget padahal masih ingusan tu,kata Rima kita tu gak boleh pacaran,soalnya cinta anak SD itu cuma 'Cinta Monyet' sambil menunjuk batang hidung Yudi
"Hahaha.. Sok bijak dia deng. Kalo aku mah emang ganteng dan gak ingusan kan Aira? Jawab aja iya,jangan bohong,dosa tau"
"Iya ya,kamu ganteng banget  sampai aku gak bisa bedain kamu sama monyet peliharaan aku di rumah"
"Iihh.. Kamu jahat banget",sambil memanyunkan bibir nya
"Bodo amat! Ayok lah pulang aku capek banget ni"
"Iya2, mau digendong gak?"
"Emang situ kuat?"
"Ya kuat lah,yang aku gak kuat itu kalo gak ada kamu di samping aku.. Ciiaa"
"Iihh gombal terus,cepat lah pulang. Biar aku jalan sendiri"
"Iya deh iya,pemarah banget sih,kayak nenek lampir aja"
"Bodo'",aku langsung lari meninggalkan Yudi yang juga ikut berlari mengejar ku.

Flashback off

"Sudah Aira",ibu guru yang sejak tadi mendadani ku langsung membangunkan ku dari lamunan ku.
"Oh iya,makasih ya buk",jawab ku lalu bangun dan beranjak pergi dari ruang make up itu.

Baru aku keluar dari ruangan itu,tiba2 Yudi muncul di hadapanku dan langsung menarikku ke taman sekolah.
Aku kesulitan berjalan karena rok nya agak kesempitan dan sanggul nya juga berat banget.

"Aduh,apaan2 sih Yudi main tarik2 aja, kamu mau culik aku yah? Yudi? Yudi?"
Yudi hanya terdiam dan menatapku tanpa mendengarkan ocehan ku sejak tadi.
"Kamu cantik",tersungging lah senyuman manis di bibir nya itu.
"Jadi selama ini aku gak cantik gitu?"
"Bukan gitu,kamu cantik kok,tapi yang ini beda. Benar2 cantik"
Wajah ku sudah seperti kepiting rebus mendengar pujian dari Yudi dan aku pun memalingkan wajah ku dari tatapan Yudi agar dia tidak melihat wajahku yang sudah merah padam.
"Oh,makasih",jawab ku manja
"Kita gak boleh melewatkan kesempatan ini. Ayo kita berfoto",Yudi mengeluarkan hp baru dari saku celana nya dan langsung membuka kamera
'Ceklik'
Ini adalah foto pertama ku berdua dengan Yudi. Foto nya cantik mungkin karena ada aku disana makanya foto itu cantik.
"Udah ya,acara nya mau dimulai. Lihat bidadari cantik nanti nari yah,dan jangan lupa kirim foto ini ke aku nanti"
"Iyalah bidadari,haha..pergi sana",ejeknya.
Aku termanyun dan langsung pergi meninggalkan Yudi.

Acara perpisahannya berjalan lancar dan meriah. Semua tarian telah aku tampilkan dengan sebaik mungkin.
Di penghujung acara,kami pun bersalaman dengan para guru dan teman2 lain karena ini adalah pertemuan terakhir kami disekolah ini.
Sedih rasa nya harus meninggalkan sekolah ini,karena sudah banyak kenangan yang telah kami lalui bersama.
Tapi juga ada rasa bangga karena sudah saat nya kami untuk melanjutkan pendidikan ke tempat yang lebih tinggi dan tak lupa juga untuk menghadapi masa 'Pubertas' di SMP nanti.

~~~

"Aduh gawat,aku terlambat. Kalo terlambat bakal di hukum sama kakak2 kelas yang ganas nanti"
Aku terburu2 karena hari ini aku akan MOS di SMP Matahari,tempat aku melanjutkan pendidikan setelah tamat SD.
'tin tin tin' suara klakson motor Yudi semakin membuat ku terburu2 untuk memasang sepatu. Aku berpamitan dengan Tante Mina untuk berangkat ke sekolah.

Aku pun duduk menyamping di motor Yudi dan memegang pinggang Yudi dengan erat.

Yudi? Iya Yudistira Eka Putra itu..
Aku sekolah di tempat yang sama dengan Yudi lagi loh. Ntah kenapa aku bisa satu sekolahan dengan dia tanpa di rencanakan pula.
Tapi untungnya aku bisa nebeng gratis  terus pergi sekolah sama dia dan gak perlu berebutan naik angkot lagi.
Kalo Dika? Oh tenang aja. Aku gak merebut Yudi dari Dika kok.
Dika disuruh mama nya buat ngantar adek nya ke sekolah di TK tempat kami dulu.
Lalu karena mama nya Yudi baik sama aku,disuruh nya Yudi buat antar jemput aku ke sekolah. Jadi mereka pake motor masing2. Keberuntungan ada di tangan aku dan Yudi deh.

Masa orientasi siswa ini akan berlangsung selama 3 hari. Banyak cobaan dan rintangan datang untuk murid baru yang masih polos dan lugu ini,termasuk aku.

Saat pembagian kelas,sangat di sayangkan aku tidak sekelas dengan Yudi lagi. Aku berada di kelas 73 sedangkan Yudi di kelas 74.
Tapi tak apa lah,ganti suasana baru lagi. Gak mungkin kan aku nempel terus sama Yudi sampai jadi kakek nenek.

3 bulan telah aku lalui di SMP favorit ku ini. Namun,cobaan terberat dalam hidupku pun datang.
Setelah ujian semester 1 depan,aku akan pindah..

Thanks for reading
Don't forget to vomment guys.. :)

Diary AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang