Teman Hidup (last)

78 7 0
                                    

Author POV

"Aku pulang",salam Aira sambil melepaskan sepatu nya.
"Oh sayang,kau sudah pulang?",seseorang menghampiri Aira dan Aira sangat kenal dengan pemilik suara itu.
"Mama..?",Aira tercengang melihat sosok mama nya yang kini sedang memeluk Aira yang masih kebingungan.
"Mama kok pulang sekarang? Kan belum akhir bulan buat ngunjungin Aira",tanya Aira heran.
"Emang nya gak boleh kalo mama pulang? Aira gak kangen sama gitu?",tanya nya balik.
"Eh bukan gitu ma,tapi kan..",Aira terdiam melihat air mata di pipi mama nya sudah membasahi pipinya.
"Mama,kok mama nangis?"
"Ada sesuatu yang mau Mama bicarakan sama kamu",Mama langsung menarik tangan Aira menuju ruang tamu dan ternyata sudah ada Papa dan tante Mina duduk disana dengan tampang serius di wajah mereka.

Aira mencium tangan Papa nya dan memeluk nya dengan erat untuk meredakan rasa rindu pada Papa nya itu.

Aira duduk di antara Papa dan Mama nya dan Tante Mina di hadapan mereka.

"Wajah kalian kok serius kali sih,Aira jadi takut nih",Aira memecahkan kesunyian di ruang tamu ini dengan pikiran yang masih penuh dengan tanda tanya.
Mama mulai angkat bicara
"Sebenarnya Mama dan Papa ke sini mau jemput Aira. Mama mau mengasuh dan membesarkan Aira seperti dulu lagi saat Aira masih kecil.
Papa juga selalu kesepian karena gak ada Aira di sampingnya",
"Kok baru sekarang? Selama ini kemana saja kasih sayang mama buat aku? Aku iri sama teman2 yang sering di antar jemput sekolah sama mama nya. Aku menderita dulu ma.. Trus sekarang pas aku lagi bahagia disini baru mama mau jemput aku gitu. Mama tega banget sama aku", Aira langsung beranjak pergi meninggalkan ruang tamu dan langsung masuk ke kamar nya dengan menghentak2an kaki nya pertanda sekarang dia benar2 marah dan mengunci pintu nya.

Aira menghempaskan badan nya di kasur dan menangis sejadi2nya dan tak ingin mendengar kan sahutan mama nya dari balik pintu sana.
"Aira.. Aira.. Dengar kan mama dulu nak,mama tau Aira akan marah sama Mama,tapi..",ucapan mama langsung terpotong
"Tinggalkan aku sendiri ma..",sorak  Aira.

Pikiran Aira benar2 kacau sekarang. Aira sangat kesal dengan ucapan mama nya tadi. Dia tak habis pikir lagi. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Apa yang akan terjadi pada dia lagi?

Aira memejamkan mata nya dan berharap saat bangun nanti pikiran nya sudah membaik.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00
Sudah berapa lama Aira tertidur dengan memakai seragam sekolah nya yang belum sempat ia ganti tadi.
Aira segera mengambil handuk dan beranjak pergi ke kamar mandi

Dengan mata yang sembab,Aira sekarang siap untuk memberitahukan Mama nya tentang kesepakatannya.
Aira menghampiri mama nya di ruang tamu dan segera duduk di samping nya.
" Ma,Aira akan ikut dengan Mama",ucap Aira dengan napas berat.
"Oh sayang,kamu yakin? Mama tidak akan memaksa mu jika kamu lebih bahagia tinggal disini",jawabnya.
"Gak ma,aku ingin tinggal dengan mama. Aku juga ingin bermain dengan papa. Maaf kan aku tadi yah,aku sangat kaget mama tiba2 ngomong seperti itu. Sekarang aku sudah siap. Tapi beri aku waktu 1 hari disini sebelum pergi yah?"
"Apa pun untukmu sayangku..", mama langsung memeluk Aira dengan rasa haru.
"Jadi besok mama akan datang ke sekolah mu untuk mengurus kepindahanmu dan lusa nya baru kita berangkat. Besok bersenang lah kamu dengan teman dan pacarmu yah",ucap mama dengan senyum ejekannya.
"Iiss.. Mama apaan sih,masih kecil mana boleh pacaran",jawab Aira dengan memanyunkan bibirnya.

~~~

Hari ini adalah hari terakhir Aira akan bersekolah di SMP Matahari ini.
Dia sebenarnya belum siap untuk memberitahukan masalah kepindahannya kepada Yudi.
Dia tak sanggup meninggalkan Yudi padahal dia dulu sudah berjanji tidak akan pernah berpisah dengannya tapi malahan Aira lah yang mengingkari janji nya.

Diary AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang