Panggung'nya Story "LATAR"

2.4K 185 1
                                    

Selasa, 17 Mei 2016

Sebelumnya FWC ingin mengucapkan :

"SELAMAT HARI BUKU NASIONAL"

******************

LATAR

Latar adalah tempat atau "panggung" di mana cerita kita digelar atau dimainkan. Karena itu, sebuah cerpen atau novel harus terjadi di suatu waktu dan juga tempat.

Pembaca akan dipermudah daya imajinasinya karena adanya latar di sebuah cerita. Latar mampu memberikan pijakan cerita secara kongkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca sehingga dapat menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah ada dan sungguh terjadi.

Pembaca dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan yang diceritakan dan mampu menemukan cerita yang "mirip" kehidupan pribadinya tapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Di sinilah letak pentingnya sebuah latar di dalam sebuah prosa fiksi.

Tapi,

Di dalam prosa fiksi latar bukan hanya realitas objektif namun bisa pula realitas imajinatif.

Artinya latar yang digunakan hanya ciptaan pengarang yang tidak bisa dibuktikan adanya di dunia nyata (hanya di alam imajinasi sang pengarang) dan terkadang latar yang digunakan tersebut tidak ada di bumi ini.

Hal ini bisa kita lihat di dalam novel karya J.K Rowling dengan karya fenomenalnya yaitu Harry Potter yang mengambil latar yakni Hogwarts dan Dunia Sihir yang sesuai dengan imajinasi sang pengarang.

Meskipun latar yang diciptakan hasil imajinasi pengarang, latar tersebut harus logis. Sehingga pembaca bisa masuk kedalam dunia yang diciptakan pengarang tersebut.

Latar atau setting tidak sekadar relevan dengan tempat atau waktu dalam cerita, tetapi juga memiliki interaksi dengan elemen cerita yang lain, seperti karakter, tema, pesan moral, dan sebagainya.

Bagaimana tips memperkenalkan latar kepada pembaca?
Gunakan semua "alat" yang tersedia untuk memperkenalkan latar cerita anda. Gunakan dialog, narasi, deskripsi, tindakan dari karakter, cara berbicara dan sebagainya.

Berhati-hatilah dengan pilihan narasi yang pendek karena akan menciptakan ketidak detailan latar story, sedangkan untuk narasi yang panjang, latar cerita anda bisa saja terkesan seperti sebuah travel guide.

Berikut tips mengeksplorasi setting dalam penulisan novel :

★Gunakan latar tempat tinggal, tempat yang diakrabi atau minimal, tempat yang pernah kita kunjungi.

Ini akan membangun kesan yang lebih mendalam dan spesifik dari latar novel anda, juga dapat mencakup lebih banyak elemen yang telah diuraikan di atas, karena anda tak sekadar mengenal baik akan latar tempat, tetapi juga kultur sosial masyarakatnya, cuaca, kondisi geografis dan sebagainya yang dapat memberi kontribusi yang kuat terhadap cerita

★Optimalkan lima panca indera (five sense)

★Gali elemen dari latar yang belum diketahui secara luas

Kita telah mengenal Paris dengan menara Eiffelnya, Jogja dengan Borobudur dan jalan Malioboronya, Beijing dengan tembok raksasanya. Bagaimana kalau kita menggali latar tempat lain dari negara-negara ini yang belum banyak tereksplor? Ataupun tetap menggunakan tempat-tempat terkenal tersebut tetapi dengan menggali sisi-sisi lain yang belum tersentuh?

Misal : kita menggunakan latar toilet yang ada di borobudur mungkin (haha)

★Riset yang lengkap

★Bentangkan imajinasi dan detailkan

Cara ini bisa kita gunakan dalam menulis novel fantasi. Deskripsikan latar imajinermu dengan detail dan runut agar mampu meyakinkan pembaca.

Contoh :

Draf kasar

Rita cemberut sambil menyapu halaman belakang sekolah sendirian. Satu jam berlalu sejak waktu sekolah usai membuat suasana sepi, hanya ada beberapa siswa saja yang masih ada di sekolah dan itu pun bukan berada di tempat Rita menjalani hukuman karena terlambat datang tadi pagi.

"Nyapu yang cepat!"

Suara laki-laki dari arah belakangnya membuat Rita menyumpah serapah karena kaget. Sumpah serapah semakin menjadi saat Rita melihat Rido sebagai sang pelaku. Rido teman sekelasnya yang punya hobi membuat emosi Rita meledak-ledak.

Hasil pengeksplorasi setting

Hari tersial telah Rita tetapkan untuk hari ini. Ia merutuki dirinya sendiri yang harus pulang lebih sore dari teman-temannya yang lain. Hukuman yang dia jalani karena terlambat datang ke sekolah tadi pagi tidak kunjung selesai, sementara langit kini berubah gelap dengan awan hitam yang mulai menebal. Angin terasa berhembus menusuk kulitnya hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Rita sejenak menghentikan aktivitasnya, menatap nanar tiap sudut halaman belakang sekolahnya yang sepi. Ia melihat pohon beringin yang berumur ratusan tahun di depannya bergoyang-goyang seperti menari menciptakan suara-suara yang membuat Rita semakin merinding.

Suasana hening tempat itu di tambah suara gesekan ranting-ranting pohon membuat Rita hanya bisa menelan ludah. Rita mempercepat gerakannya menyapu, tapi baru beberapa langkah gerakannya pun terhenti. Rita merasa bahwa dirinya sedang diperhatikan, ia mencoba memantapkan hatinya untuk menengok ke arah belakang dan berharap benar-benar ada orang yang berdiri di sana. Rita membalikkan badannya, mengitari sekeliling tempat di belakangnya yang dapat terjangkau oleh pandangannya. Nihil, tidak ada siapapun selain dirinya.

Mengabaikan perasaannya yang mulai tidak karuan Rita kembali menyapu. Jantungnya berdebar, perasaannya benar-benar mengatakan ada orang lain di sini yang sejak tadi sedang memperhatikan gerak-geriknya.

Merapalkan doa dalam hati, Rita menyapu sembarangan saat ada langkah kaki terdengar samar mendekat. Langkah itu semakin dekat, angin berhembus semakin kuat membuat sampah berterbangan berantakan lagi. Rita menutup matanya rapat-rapat saat merasa ada seseorang yang berdiri tepat di belakangnya. Pegangan tangannya pada gagang sapu menguat, kakinya melemas hampir ambruk tidak kuat menahan berat badannya saat ada tangan menyentuh pundaknya.

"Rita ... " Sebuah bisikan dengan menyebut namanya terdengar dari belakang.

"Si - siapa?"

"Hantu."

"Aaaaaa ...." Rita berteriak histeris.

Teriakannya berhenti saat terdengar tawa nyaring dari seorang laki-laki.

'Sial,' umpat Rita dalam hati. Rido teman sekelasnya sukses membuat jantungnya mau copot.

Nah itu contohnya, pengembangan latar akan mendukung tema atau genre apa yang sedang ingin kamu tulis. Draf kasar tersebut bisa diolah menjadi berbagai macam cerita berbeda. Ada yang mau coba? ;)

Sekian untuk materi hari ini. Terimakasih.

***

FWC♥

Dapur KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang