Kali ini Frienda ingin membahas tentang Point of View alias Sudut Pandang. Berhubung sering kali banyak yang kebingungan menentukan sudut pandang apa yang digunakan di dalam ceritanya, bahkan tak jarang tertukar-tukar atau cara penulisan yang salah.
Secara mudah, Point of View / sudut pandang adalah teknik yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya. Berikut ini macam-macamnya:
1. Sudut Pandang Orang Pertama Tunggal.
Penulis sebagai pelaku sekaligus narator yang menggunakan kata ganti 'aku'
A. "Aku" sebagai tokoh utama.
* Penulis adalah "aku "sebagai tokoh utama
*Penulis / 'aku' mengisahkan dirinya sendiri, mencerita apa yang dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan.
*Penulis juga menceritakan tindakan, dan kejadian disekitarnya.
*Penulis tidak bisa menceritakan pikiran dan perasaan tokoh lain kecuali perkiraan.
*Mengenali dengan baik karakter "aku" adalah keharusan.Notes from Frienda : Inti dari sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama itu adalah seolah-olah si penulis adalah tokoh aku dalam cerita itu. Menceritakan tentang kejadian demi kejadian secara rinci.
Contoh :
Aku pria berpostur tubuh tinggi yang mempunya tinggi 180 cm, umurku 22 tahun, tempat lahirku di Denpasar 17 Maret 1994, kulitku putih karna papaku orang budha, mata sipit jika tertawa pasti tak nampak, hitam salah satu warna favoritku, aku berstatus menjadi mahasiswa di Universitas Udayana dengan jurusan Hukum dan memasuki semester enam, hobiku bermain sepak bola dan club bola favorite-ku adalah Barcelona dan Manchaster United.
Aku anak kedua dari tiga bersaudara, aku mempunyai satu kakak perempuan dan satu adik laki-laki, dan aku mempunyai satu kekasih bernama Prastha Dewi, aku menjalin hubungan sudah tiga bulan bersamanya, jangan bertanya bagaimana hubunganku dengannya, hubunganku sejauh ini berjalan dengan baik, walau sempat terjadi permasalahan.
"Hai, siap berangkat sekarang, Ewik?" tanyaku pada Prastha.
Ya, aku memang senang memanggilnya dengan sebutan Ewik.
Ia menoleh dan tersenyum sehingga kedua lesung pipinya tampak, "Tentu."
Aku memberikannya sebuket mawar merah, "Selamat tiga bulan, walau telat. Aku sayang kamu."
Ia hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, ia sibuk dengan ponselnya.
"Siapa yang ia ajak bertukar pesan? Mengapa ia tersenyum sendiri," ucapku dalam hati.
B. "Aku" sebagai tokoh bukan utama.
*Penulis adalah "aku " dalam cerita tapi bukan tokoh utama. *Penulis / "aku" hanya sebagai saksi/kawan tokoh utama.
*"Aku" adalah narator yang menceritakan kisah yang dialami tokoh lain yang menjadi tokoh utama.
*Penulis / "Aku" hanya mengomentari apa yang dilihat dan didengar saja.
*Penulis / "Aku" bisa mengungkap apa yang dirasakan atau dipikirkan tokoh utama, tapi hanya berupa dugaan dan kemungkinan berdasar apa yang "aku" amati dari tokoh utama.
*Teknik ini hampir mirip dengan Sudut Pandang Orang Ketiga. Hanya saja narator ikut terlibat sebagai tokoh.Notes from Frienda : Si penulis tetap sebagai tokoh aku tapi inti cerita tidak fokus ke dirinya, melainkan ke tokoh lain dalam cerita itu. Dengan bahasa halusnya kamu kaya lagi ngomongin seseorang ke teman kamu yang lain.
Contoh :
Beruntung, menemukan laki-laki ini dari sekian puluh juta yang masih hidup di dunia. Namanya Koko, laki-laki pencinta motor gede, sabar, penyayang, lucu, dan sudah tidak jomblo lagi. Perawakannya tinggi dengan kulit putih bersih tapi dia benci salon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dapur Kepenulisan
No FicciónMohon maaf banyak part materi yang kami private dan hanya followers saja yang bisa melihatnya. Silahkan follow akun kami bila ingin membacanya. Mari kita berbagi dan sharing ilmu kepenulisan #133 Cerita Pendek - 20 Juli 2016