Dapur Kepenulisan

Premis

Premis adalah intisari cerita dalam satu kalimat saja.

Ketika teman kamu bertanya 'ceritanya gimana, sih?' Maka, jawaban biasanya dalam bentuk premis. Setiap cerita harus berawal dari premis.

Premis adalah tempat semuanya bermula. Ibarat zigot yang akan menjadi manusia, premis adalah awal mula kehidupan cerita kamu.

Rumus premis seperti ini.

Premis = Karakter utama + Tujuan + Halangan

Kita­ lihat­ contohnya­ dari film Raditya Dika:

Cinta Brontosaurus (2013), premisnya adalah sebagai berikut.

"Seorang penulis yang percaya bahwa cinta bisa kedalu-warsa ingin punya pacar, tetapi dia harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini salah."

Karakter utamanya adalah seorang penulis yang percaya bahwa cinta bisa kedaluwarsa.

Tujuannya adalah ingin punya pacar.

Halangannya adalah harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini salah.

Nah, Intinya, Premis adalah awal dari segala jenis cerita yang hanya terdiri dari 1 kalimat padat.

Kegunaannya itu:

1. Menjaga alur cerita.

Kalo kamu awalnya bikin cerita romance anak SMA di cibubur dan di perjalanan cerita kamu nonton film sci-fi yang setting-nya di Amerika dan tertarik untuk masukin unsur-unsur itu ke ceritamu. Itu jadi gado-gado. Gado-gado hanya berlaku untuk makanan!!

2. Tidak Lupa sama apa yang pengen kamu ceritain. Siapa tahu kamu bangun-bangun amnesia.

***

Ada beberapa teknik dalam menulis premis.

# Pertama kayak di atas.

# Kedua ditambahin 'What If' di awal kalimat premismu. Jadi semacam bertanya-tanya sendiri.

contoh premis biasa:

"Seorang pria pengidap asperger jatuh cinta dengan perempuan yang sudah memiliki suami."

contoh premis What If:

"Bagaimana jika seorang pria pengidap asperger jatuh cinta dengan perempuan yang sudah memiliki suami."

Gunanya premis salah satunyaaa : elevator pitch

Elevator pitch itu adalah Penjelasan singkat. Biasanya sih buat menarik minat lawan bicara (dalam bisnis) atau bisa dibilang klient

Premis sebagai elevator Pitch

Premis dapat digunakan juga sebagai alat jualan. Bayangkan kamu lagi naik lift, lalu tiba-tiba masuk pemimpin redaksi sebuah penerbitan. Karena ini ke- sempatan, kamu ingin memberi tahu pemimpin redak- si ini atas buku yang kamu sedang tulis. Syukur-syukur dia tertarik dan akhirnya menerbitkannya.

Waktunya terbatas: kamu hanya bisa bicara sama dia sebelum lift terbuka kembali. Nah, di sinilah fungsi premis. Premis yang singkat dan menarik akan cukup untuk membuat orang lain, seperti pemimpin redaksi penerbitan ini jadi tertarik oleh naskah kamu.

Jika kamu bicara terlalu panjang, kamu akan kehilangan kesempatanya. Jika panjangnya pas tapi premisnya tidak menarik, kamu juga tetap akan kehilangan kesempatan. Premis yang baik adalah yang dapat membuat orang tertarik dalam sekian detik. Dalam sekali naik lift.

PREMIS : DIBUAT SEBELUM MENULIS CERITA

=======================================

Sekian