Menatapmu membuat aku merasa tenang. Bersamamu membuat aku merasa nyaman.
Menyukaimu membuat aku merasa bahagia. Mencintaimu membuat jantungku berdetak dengan cepat.
⤴⤴⤴⤴⤴⤴⤴💙
Seorang namja tampan dengan kulit putih susu, sedang memperhatikan seorang namja cantik yang tengah bermain gitar di halaman rumahnya. Namja itu bertetangga dengan seorang namja cantik.
Yoon Jeonghan, namja cantik dengan rambut hitam sepundak itu selalu bermain gitar setelah pulang sekolah.
Namja itu sangat menyukai gitar sedari kecil. Menurut Jeonghan, memainkan gitar membuat dirinya dapat melupakan semua masalah dalam sesaat.
Jeonghan adalah orang yang pendiam, baik disekolah maupun dirumahnya. Namun Jeonghan selalu merasa ceria bila bersama dengan hyungnya, Yoon Sungmo.
Namja tampan itu terus memperhatikan Jeonghan memainkan gitarnya. Selalu seperti ini setiap hari. Disinilah tempat dimana namja itu selalu melihat Jeonghan bermain gitar.
Dari jendela kamarmya namja itu selalu melihat gerakan jari Jeonghan saat bermain gitar. Rumahnya yang berhadapan memudahkan dirinya untuk memerhatikan namja pujaannya.
Namja pujaan? Yah, dia memang berbeda dari namja lain yang lebih menyukai yeoja cantik. Namja ini malah menyukai Jeonghan yang notaben adalah namja seperti dirinya.
Sudah lama namja itu telah jatuh cinta kepada Jeonghan, pada pandangan pertama. Namun namja itu tampak ragu untuk mengatakannya.
Karena dia mengira bahwa Jeonghan mungkin namja normal dan tidak mengenalinya karena mereka hanya pernah bertemu sekali, saat dirinya diperkenalkan oleh Sungmo kakak Jeonghan sekaligus sahabatnya.
“Jisoo-yaa. Cepat mandi dan ganti bajumu.” Perintah eommanya sedikit berteriak dari lantai bawah. Namja itu, Hong Jisoo mendengus kesal karena diganggu oleh eommanya.
“Ne, Eomma.” Balas Jisoo dan berjalan turun.
Jisoo tidak menyadari bahwa teriakkannya itu dapat membuat konsentrasi Jeonghan pecah. Jeonghan membuka kedua matanya.
Diliriknya jendela kamar Jisoo dan terlihat seulas senyum manis dari bibir Jeonghan.
“Jisoo-ya” bisiknya lirih pada dirinya sendiri.
Setelah itu ia membawa gitarnya masuk ke dalam rumah.
⬆⬆⬆⬆⬆⬆
“yak, Sungmo hyung . Kau mau kita terlambat sekolah, eoh? Cepatlah sedikit” ujar Jisoo.
Sedangkan Sungmo terlihat berulang kali melirik jam tangan miliknya dengan gelisah.
“wae?” tanya Jisoo melihat gelagat Sungmoo yang mondar-mandir seperti cacing kepanasan.
“aku sedang menunggu Jeonghan, dia lama sekali.”
DEG
Saat mendengar nama itu, jantung Jisoo berdetak dengan cepat. Yoon Jeonghan, nama itu yang ada di pikiran Jisoo.
“Jeonghan akan b-berangkat bersama dengan kita hyung?” tanya Jisoo gugup.
“Yak apa kau lupa, dia satu sekolah dengan kita? Dia juga adikku. Biasanya juga seperti ini.”
Setiap hari mereka memang selalu berangkat bersama dengan Jeonghan, namun mengapa Jisoo menanyakan pertanyaan yang sangat bodoh.
Dalam hati ia terus merutuki dirinya sendiri karena betapa bodohnya dia menanyakan hal itu. Terdengar derap langkah tergesa-gesa dari arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN (Oneshoot)
FanfictionOneshoot story! Cast : SEVENTEEN Member #524 junhui #727 youngjae