Semburat jingga di ufuk barat menerpaku dan semilir angin menggerakkan rambutku, seolah mengerti tentang hadirku di pinggiran Sungai Han ini.
Sudah lebih dari empat jam aku duduk termangu sendiri, tanpa menangkap sosok yang menjanjikan dirinya untuk bertemu denganku di tempat ini.
Ah.. Mungkin dia memang tidak akan datang.
Batinku sembari menendang kerikil yang berserakan di bawah kakiku. Memang benar, janji ada untuk diingkari. Seperti halnya peraturan yang dibuat untuk dilanggar.
Bukankah pelanggaran itu seru bagi pelakunya? Begitu pun dengan janji, mungkin terasa seru bagi yang mengingkarinya. Lagi-lagi aku menilai terlalu jauh, padahal belum tentu seperti itu.
"Annyeong agasshi," sapa lembut seseorang yang kini berdiri di depanku membuatku membuyarkan lamunanku.
"ne, annyeong."
"Sedang menunggu seseorang?" pertanyaannya membuatku mengernyitkan dahi.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku memperhatikanmu sejak dua jam yang lalu. Kau tidak bergeming sedikitpun dan wajahmu terlihat layu. Pasti kau sudah menunggu terlalu lama di sini, kan?"
Penjelasannya seperti orang yang sok tau, tapi memang benar seperti itu adanya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis, kemudian melanjutkan menatap senja yang nyaris lenyap digantikan oleh pekatnya langit malam.
"Kwon Hoshi imnida" ucapnya memperkenalkan diri.
Ku lirik sekilas wajahnya, "Park Gyuri imnida. "
"sampai kapan kau akan menunggu?"
"Sampai aku aku benar-benar lelah"
Sedikit kesal dengan tingkahnya yang sok akrab dan membuatku terlihat semakin menyedihkan dengan penantian ini, aku pun bergegas pergi meninggalkannya menuju cafe terdekat di tempat ini.
"Sudah lelah, Nona Park?" ternyata pria itu masih saja mengikutiku.
Tanpa berniat menjawab pertanyaannya, aku pun memesan segelas kopi lalu mengambil ponselku dari dalam tas, mencari nama "Yoo Kihyun" di kontak ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN (Oneshoot)
Fiksi PenggemarOneshoot story! Cast : SEVENTEEN Member #524 junhui #727 youngjae