Chapter 1.

61.9K 2.3K 9
                                    

"Mama, Naura Lulus..." teriak seorang gadis cantik berwajah oriental, berlari menghambur kearah ibunya.

"Naura... alhamdulillah kak, kamu lulus, nilai IPK kamu juga tinggi bahkan nyaris sempurna," sambut mama Winda Wijaya, mama Naura.

"Alhamdulillah Naura, bagaimana kalau mulai hari ini, kamu bakal papa tempatin di kantor kita, ya jadi direktur, sambil kamu belajar jadi seorang Ibu Presdir," tawar papa Rahman Wijaya, sang pemilik Wijaya Corp, salah satu kerajaan bisnis terbesar di Yogyakarta.

"Duh pa, Naura maunya melebarkan sayap bisnis restaurant Naura, yang udah Naura rilis, bareng sama Nauval, dan Nesya," jawab Naura dengan penuh keyakinan

"Oke, kalau itu mau kamu, untuk melebarkan sayap bisnis kamu sendiri bersama kedua adik kamu, papa bisa apa," jawab papa Naura dengan nada kecewa.

Ya, Naura Balqis Wijaya adalah anak pertama dari keluarga Wijaya, yg memegang hampir banyak saham di Indonesia, Naura memiliki 2 adik yaitu Nauval Ahmad Wijaya, dan Nesya Bilqis Wijaya. Namun, Naura, Nauval, dan Nesya adalah anak2 yang sangat berjiwa pengusaha, bahkan mereka dapat merilis Restaurant yang sekarang sedang naik daun di Jogja. Dengan Umur mereka yg masih muda, mereka berhak dijuluki pengusaha muda yg sukses.

Naura memang tercatat menjadi mahasiswi di salah satu Universitas Negeri di Kota Jogja, dengan jurusan Hubungan Internasional. Namun Naura kini telah menyelesaikan kuliahnya dengan Cumloade

Sedangkan Nauval, adik Naura adalah salah satu mahasiswa semester 2 di Universitas Gajah Mada, dengan jurusan Ilmu Geografi.

Lain, halnya dengan Nesya Bilqis Wijaya, adalah seorang pelajar tanggung, kelas 3 SMA di SMAN 55 di kota Jogja.

***
NAURA POV

"Hey Naura, kita bakal ngadain reunian SMA nih, elo gabung yuk, elo jarang banget lho Ra, ikut reunian kayak gitu...lagian elo juga pasti kangen kan sama si Nizam, " ajak salah satu sahabatku sejam SMA, namanya si Armani Fitri.

Tunggu...

Nizam,

Nama itu, sudah lama aku sangat merindukannya...
Nizam Ahmad Lubis, ya nama itu, nama yang seakan membuat seantero duniaku berhamburan.

"Iya, Ra, si Nizam, taun ini bakal ikut, secara kuliahnya di Oxford University udah kelar, sama kayak elo, otak kalian itu kayak 11-12 kan, " sahut Sekar Pambudi, sahabatku juga.

"Oh Ya? Kalian ngga bohong kan?" Tanyaku dengan penuh penasaran.

"Hish ngga percayaan banget sih, nih elo liat aja, bukti transferannya dia ke kita, dia bahkan udah pesen kamar di hotel yang bakal kita buat reunian, secara ini bakal jadi reunian yg hebat," jawab Armani dengan menyodorkan Iphonenya kearah mataku.

"Nah, pokoknya gue ngga mau tau, elo taun ini harus ikut, titik!" sahut Sekar di telingaku.

"Oke oke kali ini gue ikut!,"jawabku dengan nada terpaksa.

Tetapi sebenarnya...

Aku sangat ingin menemuimu, Zam. Andai aja perempuan yang kamu cintai itu tidak membalas perasaanmu, pasti...ahh sudahlah itu terasa menyesakkan dadaku,

Ya aku menyukai Nizam, bahkan saat aku pertama kali melihat namanya pada Real Time Online (model pendaftaran Internet), dan tidak menyangka perasaan itu seakan tumbuh semakin besar selama 7 tahun ini.

***
In other Place.

AUTHOR POV.

Seorang lelaki bertubuh kekar, dengan Polo T-shirt, dipadupadankan dengan blue jeans, dengan sneakers dan hiasan kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya, baru saja keluar menuju lobby bandara Adi Sutjipto Jogja.

"Hey Boy, are u happy to see Jogja again?," tanya seorang lelaki paru baya dengan jas hitamnya dan nampak seperti para pengusaha sukses, ya lelaki paru baya itu adalah Sofyan Ahmad Lubis, seorang pengusaha kaya, dan ayah dari lelaki tampan bernama Nizam Ahmad Lubis.

"Hello Daddy, I'm so miss Jogja, uhh... I miss U, daddy." Jawab Nizam sambil menghambur memeluk ayahnya.

"Ok, We are go home now, cause your mommy is very miss u, boy," ajak pak Sofyan sambil menggandeng putra kesayangannya menuju mobil Velfire Putih miliknya.

...

"Nizam, ini kamu nak, kamu ganteng banget sekarang, mommy kangen banget sama kamu, nak," ucap Ibu Verna, ibu Nizam yang tampak cantik dengan dress berwarna peach.

"Mom, Izam juga kangen banget sama mommy, Mom Izam laper nih," balas Nizam.

"Oh ya, yuk keruang makan, mama udah masakin masakan Asia kesukaan kamu, tuh terutama Cap Cay, sama Seafood," jelas ibu Verna sambil membawa anaknya menuju ruang makan.

NIZAM POV.

"Iya Gue udah di Jogja nih, kalian dmana?" Tanyaku pada saluran telfon yg kuterima dari sahabat SMAku, David.

".........."

"Gue di rumah nih, pada mau main?" Tanyaku lagi pada David

"......"

"Oke gue tunggu..."sahutku sambil menutup sambungan telfon dan meletakan Iphone ku di meja, setelah itu aku segera merebahkan tubuhku diatas ranjang King Size-ku.

Setelah 1 jam aku menunggu kedatangan sahabatku David, akhirnya terdengar suara ketukan pintu kamarku, dan ternyata itu adalah David, ia juga mengajak serta Bram dan Andra, meraka adalah sahabatku selama aku bersekolah SMA.

"Brother Gue makin kece aja elo!," sapa Andra padaku.

"Bisa aja elo, Ndra," jawabku

"Oh ya bro, elo jadikan ikut acara reunian SMA kita?,  ya katanya bakal diadain di hotel daerah Kaliurang gitu, yang Viewnya Cadas banget deh" tanya David padaku.

"Jadi lah bro, gue udah transfer  ke sie acaranya, si Sekar, kan?"tanyaku pada David, dan membuat Bram dan Andra berdehem

"EHEM... Sekar tuh Sekar..."ejek Bram.

"Whats Wrong, Men?" Tanyaku tak paham.

"Gini bro, jadi si David Albariq Fiqri ini, pacaran sama si Sekar Pambudi," jelas Andra yg seketika membuat David .blushing.

"Oh jadi, elo pacaran sama si Sekar bro, congrats ya, long last," Ucapku pada David.

"Oh ya ngomongin Sekar, gue jadi inget ama temennya tuh yang gendut, yang suka sama elo kan, Zam?" Tanya Bram yang membuatku badmood seketika.

"Si Gendut Naura..."Batinku.

Hello! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang