Chapter 17

31.4K 1.7K 9
                                    

"Ma, Pa" sapaku yg seketika membuat mata keduanya membulat.

"Na...Naura" ucap mama

"Naura, anak papa," tambah Papa

"Sini nak, mama rindu kamu, kamu kemana saja, kenapa baru sekarang, dimana cucuku, kamu tidak mengguggurkannya kan?" Tanya mama sambil memegangi perutku.

"Ma, Naura ngga gugurin kok, Naura pindah buat sebentar aja, Naura takut kalau papa mau bunuh anak Naura," jawabku.

"Enggak Nak, maafin papa, papa khilaf, papa sayang banget sama kamu, sekarang dimana anak2mu..." tanya papa

"Mama...."teriak anakku yg langsung memelukku dari belakang.

"Ini cucu kita, ma..." sahut Papaku

"Iya pa, mereka kembar," tambahku,

"Izar, Ira ini Opa, Ini Oma sayang, ayo salim dulu," ucapku pada anak anakku.

"Hello, Oma, Hello Opa" salam mereka bergantian mencium tangan orang tuaku.

"Oh sini sayang Oma sama Opa mau tau siapa nama kalian?," tanya papa

"Nama aku Nizar Ahmad Wijaya, kalau adik aku yg cantik namanya Nazira Ahmadina Wijaya,"jawab Izar, di pangkuan papa.

"Hey, uncle Nauval ngga di cium, sini kenalan sama Uncle," sahut Nauval yg baru datang.

"Sama Aunty aja, oke..." Rebut Nesya

"Udah sini sama opa oma aja ya," tambah mamaku.

"Yaudah sama Mama aja, kita istirahat dulu di dalem, nanti main lagi sama Opa, Oma, Uncle, sama Aunty, " Ucapku melerai mereka, karena anakku kini terlihat sangat lelah dan mengantuk.

Akupun mengajak mereka untuk masuk ke kamar di villa ini, aku mencium lembut keduanya, Izar dan Ira tampak sangat lelah begitu juga dengan ku, aku langsung merebahkan badanku di samping kedua anakku.

NIZAM POV.

Kini sudah 5 tahun, Naura menghilang, selama itu juga aku menyerah mencarinya.
Aku melihat David, yg kini sedang menggendong Putranya yg berumur 5 tahun kurang, begitu juga dengan Bram yang menggamdeng Putrinya yg berumur 3 tahun,
Melihatnya aku iri, aku membayangkan anakku dan Naura yg mungkin sekarang berumur 5 tahun lebih, 

Hari ini aku, Bram, Armani, Quensa (anak Bram dan Armani), David, Sekar, dan Devo (anak David dan Sekar), sedang berlibur ke Bali. Mereka mengajakku, agar aku dapat merefreshingkan pikiranku, aku memang sangat terlihat kacau setelah meninggalnya Mamaku, Ayahku juga semakin tua, Aku bertambah sibuk di perusahaanku, tak ada waktu untuk aku memperhatikan diriku, namun kali ini mereka memaksaku, aku dan mereka menginap di daerah Jimbaran Bali, betapa indahnya Bali di malam hari, hari ini kami akan beristirahat karena besok kami akan berjalan jalan menyusuri kota Bali.

Keesokan siang menjelang sore, aku bersiap untuk pergi bersama rombongan menuju pantai ulu watu, dimana pantai itu sangatlah indah, perjalanan kami tempuh, dan akhirnya kami sampai di Pantai itu.

Segarnya Udara pantai, tapi tunggu mengapa jantung aku berdetak lebih cepat dari biasanya, entahlah mungkin besok sepulangnya aku dari Bali akan memeriksana diri ke dokter.

Pantai yang indah, pemandangan yg indah, namun mataku seketika tertuju pada seorang wanita yg menggandeng kedua anak kecil sedang berlarian di pantai, tak begitu jelas wajahnya namun aku tersenyum saat melihat polah anak2 nya yg sedang mengotori wajah wanita itu dengan pasir pantai, tak lama wanita itu mengangkat wajahnya dan...

"NAURA" pekikku

"Elo kenapa, ada Naura mana, Zam?" Tanya David.

"Itu Dia," tunjukku dan segera aku berlari kearah wanita itu,

"Ra...Naura..." teriakku pada wanita itu dan membuatnya berhenti sejenak.

...

Hello! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang