Okay,otak gua emang udah gila kayaknya.Daritadi cuma ada suara gemercik hujan deras membuat suasana rumah gua menjadi dingin.Udah satu minggu hujan turun dengan deras dan akhirnya sekeliling komplek banjir satu meter.Gua gak boleh keluar sama bunda karena bunda gua tahu kalau gua keluar,pasti baju gua langsung basah kuyup.Gua meminta untuk bermain hujan tapi selalu dilarang.
"Plesea deh,bun aku bukan anak kecil lagi."ucap gua dengan cemberut.
"Heh kamu ini kalo diomelin nyahut aja."ucap Bunda dengan kasar.
"Ish Bunda mah,aku ini cuma main ditaman doang,gak kemana-mana kok."rengek gua lagi.
"Semua anak kayak kamu itu harusnya dirumah,bukan main hujan."teriak Bunda.Emang hujannya deres banget sampe suara bunda aja gak kedengaran.
"Otak kamu dimana?"tanya Bunda.
"Di Adit."ucap gua dengan ketua.Keceplosan ai....gimana ini????
"Adit aja yang kamu omongin,kamu suka sama Adit?"tanya Bunda sambil meletakkan tangannya didepan dada.
"Idih,mimpi kalee."gua langsung capcus keatas kamar.Daripada berdebat sama Bunda,mendingan gua telponan sama Adit.Emang hari-hari ini gua sering telponan sama Adit.Cuma sekedar pengen."Adit...."ucap gua dengan manja.
"Apa?"
"Lo dimana?"
"Ya gua dirumah lah."
"Lo gak bete?"
"Bete banget coeg,lo bete gak?"tumben nih si Adit nanyain gua bete apa kagak,hihi.(blushing,guys)
"Ya iyalah."
"Oh,lo udah makan?"
"Belom."
"Makan sana,nanti sakit lho!"ciee,Adit khawatir,hihi.
"Oon,dirumah gua gak ada apa-apa,bunda juga gak pernah kepasar semenjak hujan."
"oh yaudah,lo tunggu di balkon,nanti gua kekamar lo."
"Hah,begimana lo ini?"
"Udah cepet sana."gua langsung pergi kebalkon.Ada sesuatu yang ganjal dibawah.Gua merunduk kebawah dan....
"Astaga,Adit lo ngapain?"teriak gua.Adit daritadi memanjat sambil membawa bekal.
Gua membantubAdit naik kebalkon.Bajunya basah semua."Astaga Adit,lo bisa sakit tau gak."gua membawa Adit kekamar dan mengambilkan sebaskom air hangat.Adit menggigil kedinginan.huh,lo itu kenapa sih? Batin gua.
Gua meletakkan kain yang udah basah dengan air panas kedahi Adit.
"adit,lo jangan hujan-hujanan lagi yh!"ucap gua sambil duduk didepan Adit.Muka dia pucat banget.
Gua menutup pintu balkon dan menutupnya dengan tirai.Gua menghidupkan lampu dan berjalan kekasur.Adit tertidur diranjang.Biarin aja,dia kqn lagi sakit,gua sebagai sahabat yang baik harus mengurusnya.
Gua berjalan ke laci deket tv dan mengambil bekal yang dibawa Adit.Gua membukanya dan kembali berjalan keranjang.Dibekal ini ada nasi goreng yang ditengahnya ada telur mata sapi berbentuk mata dan saus yang berbentuk senyuman.Di ujungnya ada sawi yang membentuk pita.Ternyata Adit pinter juga mendekor makanan kayak gini.Gua mengambil sendok dan memakannya.
15 menit telah dilalui dan gua mencoba membangunkan Adit.Makanan tadi gua sisain setengah untuk Adit.
"Adit,bangun."ucap gua sambil mengguncangkan bahu Adit pelan.Adit bangun dan gua membantu dia untuk duduk.
"Nih gua masih nyisain setengah untuk lo,"gua menyuapi Adit dengan lembut.Setelah menyuapi Adit,gua meletakkan bekal itu dimarkas dan mengambil obat-obatan dilaci baju.Gua kembali menuju ranjang dengan membawa air hangat dan satu kapsul tablet paracetamol untuk meredakan demam.Gua menyodorkan obat itu kemulut Adit dan Adit langsung menelannya.Gua menyodorkan air putih hangat dan Adit meneguknya sedikit.
"Udah lo tidur aja,yh."gua kembali membaringkan Adit dan dia cuma menatap gua dengan matanya yang merah dan sayu.Gua kasihan ngeliat dia kayak gini,malah ini hujan deras lagi.
Ceritanya gantung dulu nanti aku lanjutin dipart selanjutnya.keep read my story guys!!!!!!
Thank you very much💋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Ketua Osis
Novela Juvenil#just repost Pertemanan seorang berandal dan ketua osis. Awalnya dimulai dari seorang berandal wanita yang sangat nakal masuk kesekolah membosankan.SMA Dharmawangsa. Dia selalu membuat ulah sehingga dihukum melulu oleh ketua osis. Author