3. Meet Him

33.6K 2.1K 16
                                    

Mewah, itulah kesan pertama yang ditangkap Emmy saat sudah berada didalam pesawat yang ia yakini bukan pesawat komersial.

Pesawat tersebut sangat besar, dengan interior mewah yang terkesan maskulin dan seksi. Sekarang pesawat itu sudah mengudara, Emmy benar-benar tidak menyadarinya karena ia asyik mengagumi bagian pesawat tersebut.

Ah, siapa pun pemiliknya dia pasti orang yang sangat kaya raya, batin emmy.

"Apa anda membutuhkan sesuatu Miss. Emmy?" suara itu membuat Emmy terkejut, dia sangat malu telah kedapatan mengagumi pesawat itu tanpa henti. 'Kamu benar-benar norak Em'. Ucapnya dlam hati.

"Oh mungkin aku butuh segelas air mineral" Pinta Emmy sambil memandangi seorang pramugari yang bertanya padanya tadi. Dia cantik sekali, terlihat ramah dan anggun. Bahkan senyumnya pun sangat manis. Emmy kembali membatin.

"Baik Miss. apa ada yang lain ?"

"Tidak hanya itu"

"Baik akan saya ambilkan" Kata pramugari tersebut sambil berjalan menjauhinya.Bahkan cara jalannya pun sempurna. Pikir Emmy. Astaga Emmy apa yang kamu pikirkan. Kamu wanita normal. Rutuknya dalam hati sambil memukul pelan kepalanya. Sepertinya otaknya sedang korslet.

Emmy pun mencoba mengalihkan perhatian untuk membuka file yang dikirim Albert lewat email. File tersebut berisi informasi mengenai klien nya. Tadi dia sudah mengunduhnya ketika pesawat akan take off.

Sebelum file itu terbuka dilayar ponselnya, pramugari tadi kembali lagi dengan membawa air mineral pesanan Emmy. Sejenak emmy mengalihkan tatapannya dari ponselnya sambil mengucapkan terimakasih. Setelah pramugari itu berlalu, Emmy kembali fokus dengan ponselnya, dan betapa terkejut dirinya saat melihat foto seorang pemuda yang ada di layar ponselnya, sangat tampan. Belum pernah dirinya melihat pemuda setampan itu, mata abu-abunya memancarkan aura lembut, hidungnya mancung, alisnya tebal, serta bibirnya sangat sexy, benar-benar terlihat sempurna. Apa rupa klienku sungguh-sungguh seperti ini, atau foto itu hasil editan. Ah, bisa jadi. Batin Emmy lagi.

Puas memandangi foto klien nya, Emmy pun menscrolling layar ponselnya kebawah. Jadi namanya BASTIAN THOMAS HUSSEIN, mirip dengan nama pacar pertamanya, apakah mungkin ? Emmy semakin menggulir kebawah layar ponselnya, tetapi dia tidak menemukan apapun yang dapat membuktikan bahwa itu adalah Bastian mantannya.

Info yang diberikan Albert hanya seputar kegiatan dan jadwal sehari-hari klien nya selama berada dikotanya. Tidak ada info pribadi apapun, bahkan tempat tanggal lahirnya pun tidak ada, yang ada justru profil diri klien nya sebagai seorang CEO Hussein Group.

Perusahaan itu bergerak di bidang Perhotelan dan Resort. Tersebar lebih dari 50 hotel dan Resort di berbagai manca negara. Bahkan di Indonesia hanya ada di provinsi Bali. Namun akan dibangun salah satunya di provinsi Kepulauan Riau. Yakni provinsi tempat Emmy tinggal. Jadi klien nya itu datang ke kotanya untuk melihat proyek hotelnya yang baru. Menarik.

Emmy kembali melihat foto klien nya. Tidak ada tanda-tanda mirip dengan orang di masa lalunya. Tetapi entah kenapa Emmy yakin sekali kalau itu memang Bastian. Cinta pertamanya. Aku harus membuktikannya nanti. Tekad Emmy.

***

Sementara itu, di lain tempat dan waktu yang berbeda. Seorang pria tampan sedang berjalan diiringi banyak pengawal disekelilingnya menuju lounge mewah di dalam bandara. Sesekali terlihat dirinya menghela nafas kasar menandakan bahwa dirinya sedang dalam keadaan mood yang buruk. Yah Pria tersebut adalah Bastian.

"Bisa kau jelaskan kenapa pesawatku belum tiba juga sampai sekarang ?" Tanyanya geram pada seorang pria tinggi seumuran dengannya yang merupakan kaki tangannya.

My Lovely Ex (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang